nusabali

RSUD Buleleng Layani Rapid Tes Antigen

Percepat Penanganan Emergency Hingga Pelaku Perjalanan

  • www.nusabali.com-rsud-buleleng-layani-rapid-tes-antigen

Layanan Rapid Tes Antigen yang dilakukan RSUD Buleleng dikenakan biaya Rp 165.000.

SINGARAJA, NusaBali
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng sejak Selasa (8/6) kemarin membuka layanan rapid test antigen. Layanan rapid test itu dibuka untuk layanan darurat dan pelaku perjalanan mandiri. Pola pengujian cepat Covid-19 baru diberlakukan menyusul tiga bulan terakhir, Rapid Test Antigen dijadikan dasar diagnosis pasti untuk mendeteksi Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan RI.

Dirut RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha dihubungi Selasa (8/6) sore kemarin menjelaskan, sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 tipe B, RSUD Buleleng sudah dilengkapi Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR). Uji PCR untuk mendeteksi virus Covid-19 merupakan tes terbaik. Selama ini RSUD Buleleng memang tak melayani layanan Rapid Test Antigen, karena sudah memiliki Lab PCR.

Hanya saja dalam praktek kesehariannya, pola uji swab terutama pada pasien yang memerlukan tindakan darurat menghadapi kendala waktu. Untuk mendapatkan hasil uji swab pasien membutuhkan waktu 4-5 jam jika penanganan pasien dimulai pagi hari. Namun jika pasien yang datang sore hari harus menunggu keesokan harinya. “Khusus untuk tindakan pra operasi, skrining pertama adalah Covid-19. Kalau PCR itu menunggu waktu. Sehingga saat ragu, tim medis harus pakai APD level tiga, karena pasien harus segera masuk ke ruang operasi. Dengan Rapid Antigen, kalau hasilnya negatif tim medis tak harus pakai APD Level 3.” jelas Arya Nugraha.

Persoalan itu disebut Arya Nugraha sering kali ditemukan pada pasien kecelakaan dengan luka berat dan memerlukan tindakan operasi. Sebelum dibuka layanan Rapid Tes Antigen, RSUD Buleleng dengan menerapkan skrining menggunakan uji swab harus mengeluarkan SDM yang lebih banyak untuk penanganan pasien tersebut. “Ini banyak persoalannya, apalagi kalau swabnya negatif, jadi tidak ditanggung biaya wabah oleh pemerintah. Kalau dengan rapid antigen ketika tidak ada covid, jatuhnya lebih murah,” imbuh dia.

Dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini menambahkan pelayanan Rapid Tes Antigen ini akan sangat membantu. Terlebih RSUD Buleleng yang merupakan rumah sakit Tipe B yang sering mendapat rujukan dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ada di Buleleng. Selain itu pertimbangan lainnya yang menjadi acuan dibukanya layanan Rapid Tes Antigen, yakni kebutuhan syarat perjalanan mandiri.

Layanan Rapid Tes Antigen yang dilakukan RSUD Buleleng dikenakan biaya Rp 165.000. Biaya yang lebih murah dari layanan di rumah sakit swasta, disebut Arya Nugraha sudah sesuai dengan kajian dan perhitungan petugas laboratoriumnya. RSUD mengaku memberlakukan biaya yang lebih murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah, yang tak didapatkan rumah sakit swasta. *k23

Komentar