nusabali

Sempat Vakum Enam Tahun, Pengurus WALUBI Tabanan Dilantik

  • www.nusabali.com-sempat-vakum-enam-tahun-pengurus-walubi-tabanan-dilantik

TABANAN, NusaBali
Pengurus Wadah Antar Lembaga Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Kabupaten Tabanan masa bakti 2021-2026 resmi dilantik di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tabanan, Senin (7/6).

Pelantikan kali ini cukup menarik, sebab sebelumnya WALUBI Tabanan vakum selama 6 (enam) tahun karena krisis pengurus.

Pelantikan pengurus WALUBI Tabanan yang berlangsung Senin kemarin sekitar pukul 10.00 Wita dilakukan oleh Ketua WALUBI Bali Romo Eka Wiradarma. Untuk sekarang yang diberikan mandat menjadi Ketua WALUBI Tabanan adalah Ferijanto Chonie, yang notabene mantan Ketua WALUBI Tabanan tahun 2010.

Romo Eka Wiradarma mengatakan vakumnya pengurus WALUBI Tabanan karena tidak ada yang berkenan. Sebelumnya kepengurusan WALUBI Tabanan sudah terbentuk di tahun 2010, namun begitu hendak diperpanjang, pengurus tidak ada yang mau. “Alasan krisis pengurus kurang mengerti ini soalnya pertimbangan di masing-masing individu berbeda,” ujarnya seusai acara.

Sehubungan dengan sudah adanya kepengurusan baru ini dia meminta WALUBI Tabanan sebagai pemersatu umat Buddha di Tabanan dapat bekerja sama dengan instansi-instansi pemerintah, khususnya Kementerian Agama Tabanan dalam membina umat untuk mewujudkan umat Buddha damai dan rukun. “Semoga pengurus baru mau bekerjasama terutama dengan FKUB Tabanan,” harapnya.

Tak hanya itu, Romo Wiradarma berharap Kabupaten Tabanan ke depannya memiliki komitmen serta menjalankan tugas dan bertanggung jawab dalam meningkatkan kerjasama baik intern WALUBI maupun dengan lembaga agama dan keagamaan serta pemerintah, dan tetap menjaga keharmonisan, kerukunan antarumat beragama. “Intinya yang saya harapkan WALUBI Tabanan maju terus,” tegas Romo Wiradarma.

Ketua WALUBI Tabanan terpilih Ferijanto Chonie mengungkapkan dengan sudah dilantiknya pengurus baru, dia bersama dengan pengurus lainnya berkomitmen memajukan WALUBI Tabanan dan akan turut serta menjadi mitra pemerintah khususnya Kementerian Agama. “Besar harapan kami umat Buddha di Tabanan mendukung kami sebagai pengurus agar kami lancar di dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan,” ucapnya.

Dia juga mengakui sebelumnya WALUBI Tabanan sempat vakum sekitar enam tahun. Sebelumnya, WALUBI Tabanan melaksanakan Muscab hanya saja tidak bisa dilaksanakan, karena sejumlah rekan tidak ada yang bersedia menjabat sebagai pengurus.

“Karena tidak ada yang bersedia, akhirnya WALUBI Bali memutuskan tidak ada WALUBI di Tabanan. Tetapi WALUBI ini memang harus ada, karena merupakan partner sehingga pada saat sekarang kami kembali kumpul,” kata Ferijanto Chonie.

Dengan bangkitnya kembali WALUBI Tabanan, mengenai program kerja yang akan digarap masih dikoordinasikan dengan pengurus. Namun setidaknya dengan adanya WALUBI Tabanan, dalam hal surat-menyurat antarlembaga atau dengan pemerintah tak lagi ada kendala.

“Sebelummya memang ada kebingungan dari instansi lain untuk mengirimkan surat ke mana, namun surat akhirnya dikirim ke wihara kebetulan wihara ada satu di kota Tabanan,” tandas Ferijanto Chonie. *des

Komentar