nusabali

Puluhan Liter Eco Enzym Segarkan Udara Singaraja

  • www.nusabali.com-puluhan-liter-eco-enzym-segarkan-udara-singaraja

SINGARAJA, NusaBali
Komunitas Eco Enzym Kabupaten Buleleng menggandeng sejumlah instansi terkait melakukan penyemprotan eco enzyme untuk menyegarkan udara, Sabtu (5/6) sore.

Penyemprotan yang dilakukan di wilayah Singaraja kota ini serangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni. Sebanyak 31 liter eco enzyme yang dicampur dengan 31.000 liter air diangkut oleh sejumlah armada Dinas Lingkungan Hidup, Desa Pakraman Buleleng, truk Guner PMI Buleleng, truk Dinas Damkar, truk Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DPRD Buleleng, Dinas Perhubungan, Undiksha, Koramil Kota Singaraja hingga Water Cannon Polres Buleleng juga diturunkan. Seluruh armada yang sudah penuh berisi cairan campuran eco enzyme mengambil start di depan Taman Kota Singaraja untuk melakukan penyemprotan ke udara bersama.

Penyegaran udara yang dilakukan dengan eco enzyme menempuh rute sekitar 17 kilometer di seputaran kawasan perkotaan. Ketua Komunitas Eco Enzym Kabupaten Buleleng Feri Tanaya, mengatakan eco enzyme hasil fermentasi dari sampah organik rumah tangga memiliki banyak manfaat. Sampah organik yang difermentasi selama tiga bulan penuh dengan campuran air dan gula, memiliki kandungan sangat baik untuk membunuh kuman dan bakteri. Cairan eco enzyme ini pun dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dengan berbagai macam cara.

“Cairan fermentasi eco enzyme ini dapat membersihkan udara. Sifatnya seperti sabun cuci yang bisa membersihkan polutan-polutan di udara, sehingga udara yang kita hirup bisa lebih bersih dan sehat,” kara Feri Tanaya.

Dia juga mengatakan, eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai cairan pembersih pengganti sabun, penjernih air hingga pupuk cair yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Namun aplikasi penggunaannya disarankan dilakukan secara simultan. “Selain itu eco enzyme ini juga salah satu solusi dan penerapan Pergub Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber. Bahan yang digunakan adalah sampah organik rumah tangga,” imbuh Feri Tanaya.

Proses pembuatan eco enzyme di Buleleng juga sudah masuk hingga ke desa-desa. Feri Tanaya berharap, seluruh masyarakat Buleleng yang sudah berhasil membuat eco enzyme terus dipertahankan untuk lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Cairan fermentasi ini pun sedang dalam masa pengujian penjernihan Sungai Buleleng sejak tahun 2020 lalu. Dalam kesehariannya Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng yang masih setia melakukan penyemprotan disinfektan di seputaran Singaraja juga sebagian menggunakan eco enzyme. “Saya rasa ini salah satu solusi penanganan Covid-19 juga karena bisa berfungsi sebagai disinfektan. Ini sudah dilakukan di China, Taiwan. Kita bisa meniru negara-negara maju tersebut,” jelas Feri Tanaya.

Sementara itu penyemprotan eco enzyme untuk menjernihkan udara dilepas langsung oleh Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra. Dia mengapresiasi upaya komunitas eco enzyme Buleleng yang telah menebar kebaikan untuk lingkungan sekitar. Mereka pun telah mengenalkan eco enzyme di Buleleng setahun terakhir. *k23

Komentar