nusabali

Humble Espresso, Kedai Kopi yang Eksis di Masa Pandemi

  • www.nusabali.com-humble-espresso-kedai-kopi-yang-eksis-di-masa-pandemi

DENPASAR,  NusaBali.com –  Bisnis kedai kopi atau coffee shop menjadi jenis usaha yang mampu bertahan di tengah guncangan pandemi Covid-19.

Salah satunya adalah Humble Espresso. Kedai kopi yang berlokasi di Jalan Serma Made Pil nomor 16, Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat ini semakin eksis. Bahkan pada 26 Mei 2021 lalu telah membuka cabang di Jalan Pudak, Batubulan dengan nama Humble Ristretto.

“Rencananya akan membuka cabang lagi dengan nama Humble Lungo, dengan tempat yang luas dan tersedia outdoor,” kata Putu Rezky Dewantara, 23, sang owner.

Diakui oleh alumnus SMAN 3 Denpasar ini kalau pandemi sebenarnya mempengaruhi usaha yang dijalankan bersama kekasihnya, “Dari sisi omzet mengalami penurunan. Jika sebelum pandemi bisa mencapai Rp 1,5 juta per harinya, kini rata-rata hanya Rp 400.000,” ujarnya.

Toh kendati omzet berkurang, kedai kopi ini tetap eksis dan malah mengembangkan cabangnya.  Konsep dari Humble Espresso sendiri adalah ‘being humble’ yakni menunjukkan keramahan pegawai dan juga menjadi tempat yang lebih nyaman untuk bekerja.

Karena itu di kedai kopi ini menyediakan co-working space di lantai satu. Sedangkan di lantai II disediakan meeting room. Tempat dengan fasilitas AC dan wifi dengan 150 kbps ini membuat para pelanggan betah untuk mengerjakan tugas maupun untuk meeting.

Soal menu yang disediakan juga dari berbagai ragam, yang paling utama adalah kopi, non kopi, snacks dan juga ada makanan berat berupa rice bowl. Kisaran harga dipatok mulai dari Rp 22.000 – Rp 40.000.  Adapun signature menu  yang disiapkan adalah Baileys Latte dan Regal Baileys. Tersedia juga ayam cabai garam rice bowl dan blackpepper rice bowl.


“Awalnya cari pengalaman-pengalaman dulu, setelah itu mulai membuka bisnis kecil-kecilan dikarenakan aku sudah punya mesin kopi sendiri, aku jual kopi – kopi botolan dulu. Dan itu yang memodalkan Humble sekarang,” kata mantan karyawan Starbucks ini.

Keberanian berbisnis kemudian dilakoninya dengan kerjasama bersama kekasih.  Mereka berdua patungan memulai usaha dengan modal total Rp 150 juta dengan fasilitas tempat disupport oleh keluarga sang kekasih.

Kini dengan dua kedai yang dioperasikan, Rezky mengaku harus memberi perhatian ekstra. “Pengelolaannya haruis seimbang dengan tidak menganaktirikan kedai satunya,” tegas Rezky. *nda

Komentar