nusabali

1.000 Liter Eco Enzyme Digunakan untuk 'Mencuci Udara' Denpasar

  • www.nusabali.com-1000-liter-eco-enzyme-digunakan-untuk-mencuci-udara-denpasar

DENPASAR, NusaBali.com –  Demi menciptakan udara lebih bebas polusi,  sebanyak 1.000 liter cairan eco enzyme ditebarkan di sejumlah kawasan Kota Denpasar pada Sabtu (5/6/2021).

Program memperingati Hari Lingkungan Hidup ini digagas oleh Komunitas Eco Enzyme Nusantara bekerjasama dengan Pemerintah Kota Denpasar.

“Terimakasih untuk komunitas peduli lingkungan dalam hal ini Komunitas Eco Enzyme Nusantara Bali yang telah melaksanakan kegiatan penuangan cairan eco enzyme di Tukad Badung dan penyemprotan keliling untuk membersihkan udara Kota Denpasar,” kata Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak baik bagi lingkungan, khususnya di Kota Denpasar. “Dari langkah bersama Komunitas Eco Enzyme Nusantara ini diharapkan ekosistem seperti di Tukad Badung dapat terjaga,” lanjut Jaya Negara.

Dalam peringatan ini, lanjut Jaya Negara,  juga dapat menggugah kepedulian lingkungan. Terlebih dalam masa pandemi saat ini, dengan langkah kecil menjaga lingkungan yang berdampak pada kesehatan bersama. “Sinergitas bersama komunitas peduli lingkungan di Kota Denpasar dapat terus bergerak memberikan manfaat yang baik bagi lingkungan,” harap Jaya Negara didampingi oleh Sagung Antari Jaya Negara.


Penyemprotan eco enzyme  diawali di Pasar Badung, Jalan Sulawesi, Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat sebelum melakukan penyemprotan ke jalan protokol di Kota Denpasar.

Terlihat hadir dalam acara ini antara lain istri Wakil Walikota Ayu Kristi Arya Wibawa, Pj Sekda Kota Denpasar, I Made Toya dan OPD terkait. Prosesi dimulai dengan penuangan cairan eco enzyme di Tukad Badung untuk selanjutnya melepas mobil penyemprotan Eco Enzyme berkeliling di Kota Denpasar dengan 5 armada yakni  4 truk tangki dan 1 mobil pickup.

Sementara itu Koordinator Eco Enzyme Nusantara, Joko Ryanto mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan tema lingkungan hidup sedunia tahun ini yaitu ecosistem restoration atau pemulihan ekosistem, harapannya dengan penyemprotan cairan eco enzyme bisa membantu memulihkan ekosistem. “Sehingga bumi kita menjadi tempat yang layak bagi kita manusia untuk hidup dan juga semua bentuk kehidupannya yang ada di dalamnya,” ujarnya.

Cairan eco enzyme ini merupakan hasil fermentasi dari bahan organik. Di mana bahan organik ini dipermentasi selama tiga bulan.  "Misal sampah dapur mulai dari kulit buah, sisa sayur yang tidak dimasak diolah ditambah dengan gula aren, kemudian difermentasi selama tiga bulan," kata Joko.

Joko menambahkan, pada bulan pertama pelaksanaan permentasi, bahan organik ini akan menjadi alkohol. Selanjutnya pada bulan kedua akan menjadi azam. Barulah pada bulan ketiga akan menjadi eco enzyme.

Eco enzyme ini disemprotkan ke udara sebagai 'sabun udara' yang berfungsi untuk membersihkan polutan udara. Sebelum disemprotkan ke udara, terlebih dahulu cairan ini ditambahkan dengan air.

Selain bekerjasama dengan Pemerintah Kota Denpasar, Komunitas Eco Enzyme Nusantara Bali juga bekerjasama dengan Polda Bali, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Bali, Kodam IX/Udayana, PMI Bali, PMI Kabupaten/Kota se-Bali. *yud

Komentar