nusabali

Kelola PKBM, Raih Global Education Summit Award 2021

Wayan Mertayasa SPd MPd, Tokoh Pendidikan Non Formal dari Desa Pempatan

  • www.nusabali.com-kelola-pkbm-raih-global-education-summit-award-2021

AMLAPURA, NusaBali
Pendiri dan pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Amertha Yulia Ganesa di Banjar Kubakal, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, I Wayan Mertayasa SPd MPd, 31, raih Global Education Summit and Award 2021.

Penghargaan dari lembaga yang berkedudukan di India tersebut diberikan atas kiprah Wayan Mertayasa sebagai ‘tokoh muda yang berdedikasi mendirikan lembaga pendidikan non formal berbasis masyarakat’.

Pihak penyelenggara yang berkedudukan di India telah mengumumkan Wayan Mertayasa berhak meraih Global Education Summit and Award 2021, beberapa hari lalu. Sedangkan penghargaan berupa trofi, piagam, dan hadiah lainnya akan dikirimkan kepada Mertayasa, Minggu (6/6) lusa.

Menurut Mertayasa, lomba yang mengantarkan dirinya meraih Global Education Summit and Award 2021 ini melibatkan para pegiat pendidikan yang inovatif se-Indonesia. Lomba dengan tema ‘Pembelajaran Fleksibel Selama Gangguan Pendidikan dalam Skenario Kontemporer Jalan ke Depan’ ini berlangsung sejak April 2021.

Mertayasa selaku peserta mengirimkan dokumen melalui daring. Dokumen yang dikirim, termasuk video kegiatan, bukti fisik bangunan, dan aktivitas belajar mengajar di PKBM Amertha Yulia Ganesha, Banjar Kubakal, Desa Pempatan.

Selanjutnya, presentasi, wawancara, dan penilaian dilakukan melalui daring. “Saat melakukan presentasi, ada rekan yang membantu saya metnerjemahkan,” ujar Mertayasa kepada NusaBali di Amlapura, Rabu (2/6).

Bertindak sebagai pembicara sekaligus penguji dalam lomba tersebut adalah Prof Saroj Sharma dan Dr Jyothy Rama Chandran. Sedangkan bertindak sebagai pemandu acara adalah Dr Som Naidu, sementara penerjemahnya adalah Mrs Nnita Devraj dan Dr Kuldeep Agarwal.

"Di luar dugaan, saya dinyatakan sebagai yang terbaik se-Indonesia, sehingga berhak meraih Global Education Summit and Award 2021. Ini gelar internasional pertama bagi saya,” papar Mertayasa.

“Gelar ini sekaligus memotivasi kelangsungan belajar mengajar di PKBM, PAUD, dan SD yang saya bangun," lanjut tokoh muda pendidikan asal Banjar Kubakal, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem yang menempuh pendidikan S1 di Undiksha Singaraja (tamat 2012) dan S2 Pendidikan Agama Hindu (tamat 2019) ini.

Gelar Global Education Summit and Award 2021 ini praktis memperpanjang deretan penghargaan yang diraih Mertayasa. Sebelumnya, guru kelahiran 24 Juni 1990 ini sudah meraih sederet penghargaan. Salah satunya, predikat ‘Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Bali 2016’

Selain itu, Mertayasa juga meraih penghargaan ‘Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Tingkat Kabupaten Karangasem 2019’. Terakhir, anak sulung dari 4 bersaudara pasangan I Komang Rapet dan Ni Nengah Wenten ini berhasil sabet penghargaan ‘Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Tingkat Provinsi Bali 2020’.

Itulah buah kerja keras dan dedikasi Wayan Mertayasa di bidang pendidikan non formal berbasis masyarakat. Mertayasa mendirikan PKBM Amertha Yulia Ganesa di Banjar Kubakal, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang pada 2012 silam ketika usianya baru 22 tahun.

PKBM Amertha Yulia Ganesa yang didirikan dan dikelola Mertayasa terus berkembang. Kemudian, Mertayasa mendirikan PKBM yang mengajar siswa Paket A, Paket B, dan Paket C di empat lokasi berbeda, masing-masing PKBM di Jalan Veteran Amlapura, PKBM SDN 2 Ababi di Desa Ababi (Kecamatan Abang, Karangasem), PKBM di Desa Bunutan (Kecamatan Abang, Karangasem), dan PKBM di Desa Seraya Tengah (Kecamatan Karangasem).

Total siswa Paket A yang belajar di PKBM yang dikelola Mertayasa mencapai 178 siswa, sementara siswa Paket B sebanyak 106 orang, dan siswa Paket C sebanyak 160 orang. Bukan hanya itu, Mertayasa juga mendirikan SD Hindu Suar Dwipa Mekar di Banjar Teges, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, dengan siswa Kelas I berjumlah 8 orang dan siswa Kelas II sebanyak 13 orang.

"Saya mendirikan PKBM hanya untuk membantu masyarakat yang telanjur putus sekolah, agar mereka bisa sekolah lagi. Kenyataannya, banyak yang berminat sekolah di PKBM yang saya kelola," tutur bapak dua anak dari pernikahannya dengan Ni Nyoman Yuliani SPd ini. *k16

Komentar