nusabali

Kasus Covid-19 Menurun, Koster Minta Tetap Taat Prokes

Gubernur Bali Lobi Menkes Agar 6 Juta Dosis Vaksin Terpenuhi

  • www.nusabali.com-kasus-covid-19-menurun-koster-minta-tetap-taat-prokes

DENPASAR, NusaBali
Kasus Covid-19 di Bali sudah semakin menurun, di mana pasien yang masih dalam perawatan (kasus aktif) saat ini tinggal 543 orang atau 1,14 persen dari total 47.366 kasus positif.

Namun, Gubernur Wayan Koster meminta masyarakat Bali tetap was-pada dengan taat protokol kesehatan.  Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, per Kamis (3/6) di Bali muncul 46 kasus baru, bersamaan dengan 70 pasien sembuh dan 1 pasien lagi diumumkan meninggal. Kasus baru terbanyak muncul di Kota Denpasar mencapai 14 kasus, disusul Kabupaten Buleleng (8 kasus baru), Gianyar (5 kasus baru), Jembrana (3 kasus baru), Karangasem (3 kasus baru), Klungkung (3 kasus baru), Tabanan (2 kasus baru), Bangli (2 kasus baru), selain dari luar Bali (2 kasus baru), dan WNA (1 kasus baru).

Jumlah kumulatif positif Covid-19 sejak awal pandemi bulan Maret 2020 hingga kini mencapai 47.366 kasus. Jumlah kasus terbanyak masih berada di Denpasar mencapai 14.976 kasus, disusul Badung (8.844 kasus), Gianyar (5.349 kasus), Tabanan (4.744 kasus), Buleleng (4.053 kasus), Bangli (2.482 kasus), Jembrana (2.330 kasus), Karangasem (1.929 kasus), dan Klungkung paling steril (dengan 1.786 kasus).

Pada hari yang sama, Kamis kemarin, terdapat tambahan 70 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini me-ncapai 45.318 orang. Walhasil, tingkat kesembuhan di Bali pun tembus angka 95,68 persen dari total 47.366 kasus positif. Inilah rekor angka kesembuhan tertinggi di Bali sejak awal pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 15 bulan.

Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali tinggal 543 orang atau hanya 1,14 persen dari total 47.366 kasus positif. Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 1.505 orang atau 3,18 persen dari total 47.366 kasus.

Gubernur Koster menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di Bali menunjukkan kecenderungan yang semakin membaik, ditandai dengan menurunnya jumlah kasus baru, meningkatnya jumlah pasien sembuh, menurunnya angka kematian, dan menurunnya jumlah kasus aktif. Hal ini terlihat dari data bulan Mei 2021, rata-rata munculnya kasus baru di Bali mencapai angka 2 digit (di bawah 100 orang) yaitu 83 kasus per hari, dengan kecenderungan semakin menurun.

Sementara jumlah pasien sembuh rata-arata 99 orang per hari, dengan kecenderungan yang semakin meningkat. Sebaliknya, rata-rata kematian di Bali 5 orang per hari dengan kecenderungan semakin menurun.

Menurut Gubernur Koster, pencapaian yang baik ini berkat kerja keras dan usaha bersama Pemprov Bali, Polda Bali beserta jajaran, Kodam IX/Udayana beserta jajaran, Pemkab/Pemkot se-Bali, dan segenap komponen masyarakat yang sudah tertib, sedrta disiplin melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 sesuai Surat Edaran dan Iimbauan Menteri Dalam Negeri, Gubernur Bali, dan Bupati/Walikota se-Bali. Selain itu, kata Koster, dilakukan pula upaya secara niskala.

"Kita patut bersyukur atas pencapaian yang baik ini. Semua ini juga berkat pelaksanaan program vaksinasi massal berbasis banjar yang telah berjalan sesuai target, sehingga jumlah penduduk yang divaksinasi sudah cukup tinggi," ujar Gubernur Koster dalam keterangan persnya di Rumah Jabatan Komplek Jaya Sabha Denpasar, Kamis kemarin.

Saat ini, jumlah penduduk Bali yang sudah divaksin mencapai 1.325.407 orang (44,18 persen) untuk suntikan pertama dan 636.639 orang (21,22 persen) suntikan kedua. Menurut Gubernur Koster, vaksinasi ini berjalan atas komunikasi dan lobi intensif kepada Menteri Kesehatan.

Gubernur Koster menyebutkan, jumlah vaksin yang sudah diberikan Menteri Kesehatan untuk Bali sudah mencapai 2.742.680 dosis (per 30 Mei 2021). "Vaksin sudah langsung didistribusikan ke kabupaten/kota se-Bali, berturut-turut menurut besaran alokasinya," jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster memaparkan, alokasi distribusi vaksin sampai saat ini masing-masing Badung sebanyak 621.000 dosis, Denpasar 612.376 dosis, Gianyar 316.500 dosis, Buleleng 261.440 dosis, Karangasem 207.500 dosis, Tabanan 189.100 dosis, Jembrana 138.120 dosis, Klungkung 127.700 dosis, Bangli 105.080 dosis, dan Provinsi Bali 163.864 dosis.

"Badung, Denpasar, dan Gianyar diberikan prioritas vaksin jumlah terbesar, karena pusat aktivitas masyarakat yang tinggi dan merupakan destinasi wisata," tegas mantan politisi senior yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini.

Menurut Koster, untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunal), jumlah penduduk yang akan divaksinasi sebanyak 3 juta orang atau 70 persen dari total 4,3 juta penduduk Bali. Karenanya, diperlukan 6 juta dosis vaksin. Saat ini, jumlah vaksin yang sudah diterima baru mencapai 2,7 juta dosis, sehingga masih terdapat kekurangan sebanyak 3,3 juta dosis vaksin.

Koster akan terus berupaya keras dengan komunikasi dan lobi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, agar target 6 juta dosis vaksin tersebut bisa dicapai paling lambat Juli 2021 depan. "Dengan membaiknya perkembangan Covid-19 di Bali yang terus menurun, maka tidak ada lagi zona merah (semua kabupaten/kota di Bali sudah zona oranye). Ini telah meningkatkan kepercayaan masyarakat luar untuk berkunjung ke Bali dengan nyaman dan aman," kata Koster yang kemarin didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya NPPM dan Kadis Kominfo & Statistik Provinsi Bali, I Gede Pramana.

Koster menyebutkan, naiknya kepercayaan ini terlihat dari data bulan Mei 2021 di mana terjadi kecenderungan peningkatan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) menuju Bali. Dalam seminggu terakhir, PPDN ke Bali melalui Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban mencapai 8.228 orang per hari, sementara melalui Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana) sudah tembus 10.000 orang per hari.

"Meski demikian, patut dicatat dan dipahami bersama bahwa pandemi Covid-19 di dunia dan Indonesia masih sangat dinamis. Di beberapa negara yang sebelumnya sudah berhasil ditangani dengan baik, pada perkembangan berikutnya muncul varian baru Covid019 sehingga mengalami peningkatan kasus secara drastis, seperti di India, Singapura, Malaysia, Filipina, dan beberapa negara di Eropa. Bahkan, Singapura dan Malaysia sampai melakukan kebijakan lockdown (penutupan total terhadap sejumlah aktivitas masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan)," katanya.

Di Indonesia sendiri, kata Koster, juga terjadi peningkatan kasus di beberapa daerah yang semula kasusnya rendah, seperti di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB. Peningkatan ini terjadi karena munculnya jenis baru Covid-19 yang sudah masuk pada gelombang ketiga.

"Bapak Presiden telah memberikan instruksi dan arahan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia untuk senantiasa berhati-hati menjaga wilayahnya dari penularan Covid-19, mengingat telah muncul virus jenis baru di tengah-tengah masyarakat. Jadi, harus dilakukan peningkatan disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan," pinta Koster.

Koster pun mengingatkan, walaupun kasus baru harian di  Bali telah mengalami penurunan, masyarakat tidak boleh lengah, tidak boleh mengendorkan disiplin protokol kesehatan. “Kita tidak boleh bosan-bosan menerapkan protokol kesehatan, melainkan harus terus waspada dengan penuh disiplin.” *nat

Komentar