nusabali

Cloth Swap, Gonta Ganti Bali Ingatkan Bijaksana Konsumsi Fashion

  • www.nusabali.com-cloth-swap-gonta-ganti-bali-ingatkan-bijaksana-konsumsi-fashion

DENPASAR, NusaBali.com –  Sikap konsumtif yang berlebihan kalangan milenial pada dunia fashion dikritisi lewat sebuah kampanye mini bertajuk Gonta Ganti Bali.

Kampanye ini sudah digaungkan oleh dua sahabat Nindya Putri, 22, dan Nezia Priscila Bulan, 21, sejak tahun 2019. Kini kampanye itu pun kian relevan mengingat situasi pandemi yang membuat perekonomian merosot, sehingga  memaksa semua orang harus berhemat, termasuk soal pemenuhan kebutuhan fashion.

“Awalnya terinspirasi kampanye clothes swap independen yang sudah ada, seperti Slow Fashion Bali. Lalu muncul pemikiran, kenapa tidak membuat kampanye sendiri saja?,”  ungkap Margaret, Kamis (3/5/21).

Pada 25 September 2020, kampanye yang bernama Gonta Ganti Bali ini  melakukan debut di Harapan Coffee Jalan Tukad Batanghari nomor 63  Denpasar.  Dalam acara berjudul ‘Silih Serata’ ,  para peserta saling barter baju. Pada kesempatan ini juga ada workshop tentang pembuatan pouch dari pakaian bekas. Tak ketinggalan dimeriahkan oleh Slow Fashion Bali, Tri Upcycle dan SNSS (Sin & Sun Sewing Syndicate).

Terakhir pada 6 Februari 2021 juga digelar acara ‘Barteran Baju’ di Geo Open Space, Jalan Raya Kedampang, Kerobokan Kelod. Pada saat itu acaranya ada barteran baju dan workshop pembuatan wooden mote ring.

Dalam setiap acara kampanye, Gonta Ganti Bali membatasi peserta yang ikut hanya berjumlah 25 orang saja. “Dari acara pertama yang kami adakan hingga acara terakhir kami selalu batasi peserta hanya 25 orang saja, tentunya selalu memperhatikan prokes mengingat masih dalam situasi pandemi, peserta harus memakai masker, dan menggunakan hand sanitizer, yang sudah disediakan di setiap acara,” kata Margaret.


Antusiasme dan respons masyarakat terkait kampanye ini pun bisa dikatakan baik. “Setiap acara peserta selalu penuh dengan target maksimal acara, dan sewaktu acara selesai banyak yang bertanya mengenai acara selanjutnya akan diadakan kapan, dan ada peserta setia yang datang berulang di setiap acara,” ujar Margaret.

Untuk selanjutnya, kampanye ini akan lebih fokus menyasar milenial atau anak muda dan para pekerja. “Karena sifat konsumtif cenderung timbul pada saat usia muda, jadi menurut kami sangat perlu untuk mengadakan sosialisasi terkait perilaku bijak dalam mengendalikan sifat konsumtif terhadap fashion,” ujar Margaret.

Margaret pun berharap agar selanjutnya dapat lebih sering lagi mengadakan kampanye fashion seperti ini karena dapat memberi manfaat kepada para peserta maupun khalayak umum. “Karena menurut kami mengendalikan sifat konsumtif dengan bijak adalah hal yang penting,” ungkapnya.

Para donatur maupun calon peserta yang berminat dengan kampanye ini dapat mengikuti Instagram ‘gontagantibali’. *rma

Komentar