nusabali

Warga Keluhkan Jalan Rusak Menuju Objek Pantai Atuh

  • www.nusabali.com-warga-keluhkan-jalan-rusak-menuju-objek-pantai-atuh

SEMARAPURA, NusaBali
Warga Banjar Adat Cemlagi, Dusun Pelilit, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, mengeluhkan jalan sepanjang 3 km rusak berat. Titik rusak ada di wilayaha banjar setempat.

Kerusakan jalan ini kerap memicu kecelakaan lalu lintas. Ban kendaraan bisa bocor akibat tertusuk material jalan. Jalan tersebut juga akses menuju objek wisata Pantai Atuh, Desa Pejukutan. Warga berharap pemerintah segera bisa memperbaiki kerusakan itu. ‘’Jalan sepanjang 3 km dengan lebar 2,5 meter ini sering menimbulkan kecelakaan tunggal dan ban kendaraan bocor," ujar Klian Adat Banjar Cemlagi I Nyoman Yudiatnyanawan, Rabu (2/6).

Jalan yang dibangun sejak 2004 itu rusak karena termakan usia. Padahal, selain menuju ke Banjar Adat Cemlagi, jalan tersebut juga menjadi akses terdekat menuju objek wisata Pantai Atuh.

Warga Banjar Adat Cemlagi berharap agar kondisi jalan yang rusak tersebut bisa mendapatkan prioritas dari Pemkab Klungkung. Jalan tersebut menjadi satu-satunya akses masyarakat dalam melaksanakan kegiatan adat, menuju pasar, dan sekolah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Klungkung I Made Jati Laksana mengakui kerusakan jalan itu. Dia mengakui telah menerima usulan untuk perbaikan dan telah ditindaklanjuti dengan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemkab Badung. Namun, karena Pemkab Klungkung tahun 2021 tidak mendapatkan dana BKK tersebut, maka perbaikan jalan tidak bisa dilakukan. "Jalan itu hingga saat ini non status, jadi tidak bisa dilakukan perbaikan menggunakan APBD Klungkung," bebernya.

Terkait usulan dari pihak Banjar Cemlagi untuk menyerahkan aset tanah tersebut ke Pemkab Klungkung, kata Jati Laksana, untuk proses tersebut diperlukan waktu lima tahun. "Dari pengusulan hingga menjadi aset itu perlu waktu lima tahun. Jadi tidak bisa diproses sekarang. Kami masih mencari celah perbaikan lewat dana non APBD," ujar Jati Laksana. *wan

Komentar