nusabali

Bali Diisukan Dapat Nilai D, Dewa Indra Pertanyakan Indikator

Tinggal 568 Positif Corona di Bali

  • www.nusabali.com-bali-diisukan-dapat-nilai-d-dewa-indra-pertanyakan-indikator

DENPASAR, NusaBali
Di tengah kian menurunnya kasus Covid-19 di Bali, muncul isu kalau Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan nilai D kepada Pemprov Bali dalam hal penanganan pandemi.

Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, pun mempertanyakan apa in-dikator sehingga daerahnya dapat nilai D. Dewa Indra mengatakan, informasi soal nilai D untuk Pemprov Bali dalam penanganan pandemi Covid-19 ini baru beredar di media massa dan media sosial. "Saya baru ikuti di media massa dan media sosial. Sedangkan hasil resmi dari pusat belum kami terima," ujar Dewa Indra saat dikonfirmasi NusaBali di sela-sela acara sosialiasi relaksasi pembayaran pajak kendaraan bermotor di Kantor Bapenda Provinsi Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Rabu (2/6) siang.

Dewa Indra sendiri mempertanyakan indikator-indikator yang dipakai pusat dalam memberikan penilaian. "Apa indikator-indikator yang dipakai, kita harus tahu dulu. Dari indikator yang dipakai itu, kita tahu kekurangannya di mana, sehingga bisa diperbaiki," tegas Dewa Indra yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

Menurut Dewa Indra, saat ini penanganan pandemi Covid-19 di Bali sangat maksimal. Indikatornya, angka positif Covid-19 semakin menurun, sementara tingkat kesembuhan di atas 95 persen. Kemudian, bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 juga menurun. Vaksinasi yang dilakukan di Bali juga sangat gencar.

"Indikator-indikator ini adalah bukti kita berusaha maksimal. Sekali lagi, ini indikator yang kita pakai. Kalau pusat punya indikator lain, kita belum tahu itu," tandas birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng yang mantan Karo Keuangan Setda Provinsi Bali ini.

Dewa Indra menyebutkan, untuk menekan angka positif Covid-19 di Bali, saat ini vaksinasi digencarkan. Apalagi, Bali diberikan perhatian oleh pusat. "Gerak kita untuk vaksinasi juga gencar. Sekarang dikasi vaksin, langsung jalan vaksinasi itu. Vaksin kan sebagai salah satu upaya menekan kasus positif Covid-19. Kecepatan vaksinasi luar biasa. Sekarang sudah 1,3 juta orang di Bali yang divaksin," papar Dewa Indra.

Terkait adanya penilaian pusat dengan nilai D bisa berdampak pada pembukaan pariwisata Bali untuk turis mancanegara pada Juli 2021 mendatang, menurut Dewa Indra, itu tergantung kebijakan pusat, komponen pariwisata, dan pihak negara luar. "Sebab, pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara juga tergantung situasi di negara luar. Negara lain juga belum memberikan izin warganya ke luar negeri. Kalau Pemprov Bali dan pelaku pariwisata, sudah sangat ingin pariwisata Bali dibuka untuk turis asing," katanya.

Menurut Dewa Indra, Bali saat ini hanya bisa berupaya meyakinkan dunia internasional bahwa Pulau Dewata sudah aman dari penularan Covid-19. Makanya, upaya maksimal dilakukan pemerintah untuk meyakinkan dunia internasional bahwa Bali sangat baik dalam menangani pandemi Covid-19. "Saat ini sebenarnya penerapan Prokes kita sangat bagus."

Sementara itu, kasus Covid-19 di Bali sudah semakin melandai, dengan tingkat kesembuhan terus meningkat. Per Rabu kemarin, di Bali hanya muncul 33 kasus baru Covid-19, bersamaan dengan 75 pasien berhasil sembuh dan 1 pasien lagi diumumkan meninggal. Walhasil, tingkat kesembuhan di Bali pun tembus rekor tertinggi mencapai 95,62 persen dari total 47.320 kasus positif.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak per Rabu kemarin muncul di Kabupaten Badung mencapai 11 kasus, disusui Kota Denpasar (7 kasus baru), Tabanan (4 kasus baru), Gianyar (3 kasus baru), Bangli (2 kasus baru), Karangasem (1 kasus baru), selain dari luar Bali (5 kasus baru). Daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Jembrana, Buleleng, dan Klungkung.

Jumlah kumulatif kasus Covid-19 sejak awal pandemi bulan Maret 2020 kini mencapai 47.320 kasus. Jumlah kasus terbanyak masih berada di Denpasar mencapai 14.962 kasus, disusul Badung (8.841 kasus), Gianyar (5.344 kasus), Tabanan (4.742 kasus), Buleleng (4.045 kasus), Bangli (2.480 kasus), Jembrana (2.327 kasus), Karangasem (1.926 kasus), dan Klungkung paling steril (dengan 1.783 kasus).

Perlu dicatat, ini merupakan kasus harian terkecil keduadi Bali selama sebulan terakhir pandemi Covid-19, bahkan sejak setahun lalu. Selama sebulan terakhir sejak 1 Mei 2021 ini, di Bali tercatat total muncul 2.651 kasus Covid-19, selain 3.196    pasien sembuh, dan 168 pasien meninggal. Kasus harian terendah sebelumnya terjadi 1 Juni 2021, ketika hanya muncul 28 kasus baru bersamaan dengan 50 pasien sembuh dan 1 pasien meninggal.

Yang lebih menggembirakan, pada hari yang sama, Rabu kemarin, terdapat tambahan 75 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh. Dengan tambahan ini, maka jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 45.248 orang. Tingkat kesembuhan di Bali pun tembus angka 95,62 persen dari total 47.320 kasus positif. Inilah rekor angka kesembuhan tertinggi di Bali sejak awal pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 15 bulan.

Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali tinggal 568 orang atau hanya 1,20 persen dari total 47.320 kasus positif. Sebaliknya, jumlah kumulatif pisien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 1.504 orang atau 3,18 persen dari total 47.320 kasus. *nat,nar

Komentar