nusabali

Ombak Pantai Kuta Meluber, Pedagang dan Wisatawan Waspada

  • www.nusabali.com-ombak-pantai-kuta-meluber-pedagang-dan-wisatawan-waspada

MANGUPURA, NusaBali.com - Bertepatan dengan Purnama Kadasa, ombak Pantai Kuta mengganas hingga meluber sampai jauh ke dalam bibir pantai. Beberapa pedagang dan masyarakat yang kebetulan ada di ikon pariwisata Bali itu pun harus menyingkir.

Pantauan NusaBali.com pada Kamis (27/5/2021) siang terlihat ombak yang sangat besar sampai menyentuh bibir terdalam pasir Pantai Kuta dan sesekali masuk jauh ke dalam sampai mengenai pengunjung yang sedang menikmati pemandangan ombak besar Pantai Kuta.

Beberapa pengunjung tampak mengabadikan ombak besar Pantai Kuta. Sementara para pedagang cenderamata maupun makanan kecil tampak di beberapa titik sambil sesekali menawarkan barang dagangannya. 

Salah satu pedagang di Pantai Kuta, Sang Ayu Putu Karya, yang ditemui di lokasi mengatakan ombak besar Pantai Kuta memang sudah biasa mengganas setiap bulan Purnama. Apalagi bulan Purnama kali ini disertai dengan terjadinya gerhana bulan total. “Ini sudah biasa setiap purnama pasti besar ombaknya, apalagi kemarin kan gerhana, jadi lebih besar lagi.” ujar perempuan 58 tahun.

Ayu menuturkan jika sehari sebelumnya Rabu (26/5/2021), bertepatan dengan bulan purnama, air sempat meluber sampai ke jalan. “Kalau dulu waktu saya jualan tahun 1977, di sini belum ada tembok, tapi hanya pandan yang tinggi-tinggi, sudah biasa air meluber sampai ke jalan pas bulan purnama,” kisah Ayu mengenang masa lalunya. 

“Orang tua zaman dulu bilangnya pasang maling,” imbuh Ayu.

Karena itu Ayu sudah tidak asing dengan fenomena naiknya ombak Pantai Kuta. Dirinya pun memilih tetap waspada kalau-kalau ombak mengenai barang dagangannya, kata perempuan yang menjual minuman seperti kopi, minuman dingin, dan snack tersebut. “Daripada di rumah bosan juga, mending tetap di sini,” ungkapnya. 

Sementara itu, Meisa Fitria, salah seorang wisatawan asal Jayapura, Papua, yang sedang menikmati Pantai Kuta menyebutkan tidak terlalu khawatir dengan besarnya ombak Pantai Kuta. “Nggak masalah sih, pantai Kuta indah sekali, saya juga tidak peduli apakah di sini ramai atau tidak, saya hanya ingin menikmati pemandangannya,” ujar perempuan yang mengaku sebagai guru seni tersebut.

Perempuan yang berencana berlibur di Bali sampai  tanggal 9 Juni tersebut pun mengatakan lebih memilih berwisata ke Pantai Kuta karena biaya yang dikeluarkan relatif murah. Dirinya menuturkan di tempat asalnya di Jayapura, Papua untuk masuk ke kawasan pantai harus membayar retribusi yang tidak murah. “Masuk pantai bayar, parkir bayar, toilet sampai Rp. 20.000, dan kalau duduk-duduk di fasilitas pantai juga harus bayar Rp. 300.000. Jadi saya kalau ke pantai itu capek,” ujarnya sambil tertawa. 

Sementara itu , terkait ombak besar di Pantai Kuta akhir-akhir ini pihak Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar sempat mengeluarkan pernyataan bahwa ombak tinggi di perairan selatan Bali disebabkan oleh tekanan tinggi di wilayah perairan barat daya Australia. Selain itu pihak BBMKG juga menyebut adanya faktor posisi bulan dan matahari terhadap bumi.  *adi

Komentar