nusabali

Gelombang Tinggi, Air Laut Meluber ke Jalan

  • www.nusabali.com-gelombang-tinggi-air-laut-meluber-ke-jalan

Gelombang tinggi akibat adanya tekanan tinggi di wilayah perairan Barat Daya Australia. Tekanan tersebut menyebabkan angin kencang, yang memicu tingginya gelombang laut.

MANGUPURA, NusaBali

Sejumlah pesisir pantai di Pulau Dewata, termasuk objek wisata Pantai Kuta mengalami air laut pasang, Rabu (26/5) pagi. Walhasil, air laut naik dan meluber hingga ke jalan raya. Penyebab naiknya air laut itu akibat adanya tekanan tinggi di wilayah perairan barat daya Australia. Tekanan tersebut kemudian menyebabkan angin kencang yang memicu tingginya gelombang laut.

Ketua Pengelola (Satgas) Pantai Desa Adat Kuta Mangku Wayan Sirna, mengatakan fenomena air laut pasang terjadi sekitar pukul 10.15 Wita. Sebelum meluber ke jalan, diawali gulungan ombak dengan tinggi yang diperkirakan mencapai 3 meter. “Air keluar melalui beberapa pintu masuk. Seperti di depan McDonald’s dan Beachwalk. Kejadiannya hanya sebentar, kalau tidak salah naiknya hanya tiga kali,” kata Sirna.

Kejadian yang mengagetkan itu diakui cukup membuat panik. Utamanya para pedagang yang sudah mulai beraktivitas di pantai. Namun, situasi kembali normal setelah air laut surut. Menurut dia, fenomena semacam itu memang terbilang biasa terjadi. Apalagi bertepatan dengan hari Purnama. “Untuk pengunjung, saat kejadian masih sepi. Jadi yang berlarian menghindari air kebanyakan adalah pedagang yang sudah mulai beraktivitas. Kami tentu berharap agar masyarakat tetap waspada ketika berkunjung ke pantai. Tidak tertutup kemungkinan, besok kejadian serupa akan terulang kembali,” imbau Sirna.

Sementara Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, mengatakan kondisi gelombang, Rabu siang terbilang cukup tinggi. Utamanya di perairan Selatan Bali, yang ketinggiannya mencapai 4 meter. Hal itu terjadi akibat adanya tekanan tinggi di wilayah perairan Barat Daya Australia. Tekanan tersebut kemudian menyebabkan angin kencang, yang memicu tingginya gelombang laut. “Kondisi gelombang laut saat ini cukup tinggi, di Samudera Hindia Selatan Bali, mencapai 4 meter,” jelasnya, Rabu (26/5).

Faktor lain, sambung Iman, yakni adanya pasang air laut akibat posisi bulan dan matahari berkenaan dengan fenomena Gerhana Bulan Total, yang jatuh pada 26 Mei 2021. Berdasarkan data, pasang air laut maksimum mencapai angka 2,6 meter. Dia juga mengimbau kepada masyarakat, utamanya yang beraktivitas di pesisir dan sekitar pelabuhan, untuk senantiasa waspada dan siaga. Hal ini dikarenakan kondisi pasang air laut dan tinggi gelombang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.

“Kami harapkan masyarakat untuk selalu waspada terkait cuaca saat ini. Makanya, kami terus mengupdate informasi dan menyebarkan melalui media sosial atau media lainnya,” tandas Iman. *dar

Komentar