nusabali

Truk Jatuh ke Jurang Tukad Tambling, 2 Tewas, 1 Selamat

  • www.nusabali.com-truk-jatuh-ke-jurang-tukad-tambling-2-tewas-1-selamat

AMLAPURA, NusaBali
Sebuah Truk Engkel DK 8695 MA bermuatan keramik jatuh ke jurang Tukad Tambling di Banjar Delodyeh Kawan, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Jumat (21/5) siang.

Akibat musibah maut ini, sopir I Made Suartha Tedja, 66, dan kernetnya, I Wayan Miarta, 45, tewas mengenaskan, sementara satu korban lagi selamat dari maut. Informasi di lapangan, Truk DK 8695 MA yang dikemudikan Made Suartha Tedja, yang notabene pemilik Toko Mandala di Klungkung, jatuh ke jurang Tukad Tambling sedalam 25 meter akibat bergerak mundur karena tidak kuat melintasi tanjakan. Saat musibah terjadi, Jumat siang pukul 14.30 Wita, truk naas ini sedang mengantar muatan keramik yang dibawa dari Toko Mandala, Jalan Diponegoro 56 Semarapura, menuju rumah pemesannya di Banjar Delodyeh Kawan, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen.

Selain pemilik toko yakni Made Suartha Tedja dan kerenetnya, Wayan Miarta, asal Banjar Apityeh, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem, truk naas ini juga ditumpangi seorang karyawan Toko Mandala. Dia adalah Ni Wayan Astuti, 37, perempuan asal Banjar Karang Dadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung.

Beruntung, Ni Wayan Astuti berhasil selamat dari maut dalam kondisi luka-luka ringan. Perempuan berusia 37 tahun ini dilarikan ke Puskesmas Sidemen untuk menjalani pengobatan. Sebaliknya, kornan Made Suartha Tedja dan Wayan Miartha langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP, dalam kondisi luka serius.

Menurut kesaksian korban selamat Ni Wayan Astuti, Truk DK 8695 MA yang dikemudikan bos Toko Mandala di Semarapura awalnya berangkat dari tokonya untuk mengantar keramik ke Desa Talibeng, Jumat siang pukul 14.00 Wita. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit dan tiba di pertigaan Desa Talibeng, truk naas ini belok kanan menuju arah timur ke jalur Banjar Delodyeh Kawan.

Sesaat sebelum tiba di lokasi TKP, kata Wayan Astuti, leb ih dulu harus melintasi tikungan tajam menurun, kemudian melewati Jembatan Tukad Tambling. Setelah lewat dari jembatan, langsung melintasi jalan tanjakan. “Saat itulah kendaraan ngatret (bergerak mundur) karena tidak kuat menanjak, hingga jatuh ke jurang,” cerita Wayan Astuti.

Naas, setelah kendaraannya jatih ke jurang sedalam 25 meter, pengemudi truk Made Suartha Tedja terjepit di antara setir dan jok, karena mengalami benturan keras pasca truknya terguling dua kali. Bos Toko Mandala ini pun langsung tewas mengenaskan. Sedangkan kernet Wayan Miarta terpental jatuh ke dasar sungai, hingga tewas di tempat.

Peristiwa maut ini dilaporkan warga sekitar ke Polsek Sidemen. Begitu mendapat laporan, petugas kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Sidemen AKP I Nyoman Merta Kariana langsung terjun ke lokasi TKP untuk mengevakuasi para korban, dengan dibantu warga.

Jenazah dua korban tewas sempat diantar ke Puskesmas Sidemen, sebelum kemudian dijemput keluarganya masing-masing untuk dipulangkan ke rumah duka. Sebaliknya, korban selamat Wayan Astuti yang menderita luka robek di kepala kanan, luka gores di pipi kiri, luka lecet di jari kaki kiri, lecet di paha kanan, dan lutut kanan, juga dibawa ke Puskesmas Sidemen. Setelah mendapat pengobatan, karyawan Toko Mandala Klungkung ini dibolehkan pulang dari Puskesmas.

Sementara itu, Kapolsek Sidemen AKP I Nyoman Merta Karina memperkirakan truk maut yang dikemudikan Made Suartha Tedja mengalami rem blong, selain tidak kuat menanjak saat membawa beban berat, sehingga ngatret dan kemudian jatuh ke jurang. "Diduga rem truk terjadi saat memasuki jalan tanjakan setelah melewati jembaran, sehingga sopir tak mampu menguasai kendaraannya," jelas AKP Merta Kariana. *k16

Komentar