nusabali

Gempa 6,2 M Guncang Blitar, Terasa Hingga Denpasar

  • www.nusabali.com-gempa-62-m-guncang-blitar-terasa-hingga-denpasar

BLITAR, NusaBali.com - Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 M mengguncang tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Jumat (21/5/2021) sekitar pukul 19:09:23 WIB.

Video warga berhamburan lari ke luar gedung dari pusat perbelanjaan di Blitar itu juga beredar luas di jejaring sosial. Mereka berdesak-desakan hendak ke luar dari gedung. Bahkan, petugas dari pusat perbelanjaan juga mengarahkan agar pengunjung segera meninggalkan gedung.

Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Blitar dirasakan di Karangkates, Sawahan, Ngajuk, Lumajang, Tulungagung, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Mataram, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulon Progo, Pacitan, Kuta, Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, Ngawi, Tabanan, dan Pasuruan, Wonogiri, Klaten, Lombok Tengah, Surabaya, Purworejo, Karangasem. "Gempa tidak berpotensi tsunami" demikian siaran pers BMKG.

Menurut informasi BMKG, episentrum gempa berada di 8,63 LS, 112,34 BT, sejauh 57 kilometer Tenggara dari Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer.

Salah seorang warga Kota Malang Yohanes Kurniawan mengatakan bahwa guncangan gempa dirasakan pada saat Ia tengah berkumpul bersama keluarganya di salah satu café yang ada di wilayah Kota Malang.

"Pada saat  kami makan, kemudian merasakan ada goyangan. Ternyata gempa bumi. Guncangan terasa agak lama, namun tidak sampai satu menit," kata Yohanes yang berada di Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat malam.

Yohanes mengatakan bahwa, ia bersama istri dan keluarganya sempat berupaya untuk keluar dari café untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan akibat gempa bumi. Namun, pada saat akan menuju keluar café, guncangan gempa bumi sudah tidak lagi terasa.

Menurut Yohanes, guncangan yang dirasakan kali ini, jauh berbeda dengan gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Malang, pada 10 April 2021 lalu. Saat itu, menurut Yohanes, guncangan yang dirasakan jauh lebih kuat dibandingkan saat ini. "Guncangan lebih kuat pada saat gempa bumi yang terjadi di Malang beberapa waktu lalu," kata Yohanes.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan hingga saat ini belum ada laporan terkait adanya kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Blitar, dan dirasakan di wilayah Malang Raya tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono mengatakan bahwa, saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan wilayah terdampak gempa bumi tersebut, dan belum mendapatkan laporan terkait adanya kerusakan.

"Masih dalam pemantauan wilayah. Untuk kerusakan, masih belum ada laporan yang kami terima," kata Sadono.


Sejumlah warga Kota Kediri, Jawa Timur, merasakan dampak gempa dengan magnitudo 6,2 itu. "Tadi gempanya guncangannya keras sekali. Saya kaget, langsung ke luar rumah," kata Memet, warga Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.

Begitu juga dengan warga lainnya. Nana, warga yang juga tinggal di Kota Kediri mengaku merasakan goncangan gempa yang cukup keras. "Tadi memang keras dan goncangannya lama. Saya sempat berpegangan pada tembok dan hendak lari, ternyata goncanganya semakin lamban," kata Nana.

Di Denpasar guncangan gempa juga terasakan, terutama mereka yang berada di bangunan bertingkat. Saking kerasnya, sejumlah orang terlihat bergegas turun dari lantai III sebuah bangunan di Tanjung Bungkak dan menunggu situasi dirasa aman untuk kembali ke dalam gedung.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik mengatakan saat ini masih koordinasi dengan tim di lapangan terkait dengan ada atau tidak kerusakan akibat gempa tersebut.
"Belum ada laporan," kata dia.

Sementara itu Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah menatakan meskipun getaran gempa dirasakan hingga DI Yogyakarta, namun tidak ada laporan kerusakan atau kejadian tidak diinginkan akibat gempa bumi tersebut. "Alhamdulillah masih mandali (aman terkendali)," kata Aka Luk Luk. *ant

Komentar