nusabali

Minim, Akomodasi Wisata di Tabanan Bersertifikat CHSE

  • www.nusabali.com-minim-akomodasi-wisata-di-tabanan-bersertifikat-chse

TABANAN, NusaBali
Jumlah pelaku akomodasi wisata di Kabupaten Tabanan mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Engiroment, Sustainability), masih minim, bahkan bisa dihitung dengan jari.

CHSE merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI untuk akomodasi wisata dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Data yang dipeerolah NusaBali, Kamis (20/5),   melalui web chse.kemenparekraf.go.id, akomodasi wisata di Tabanan, dengan rincian yakni baru 3 hotel mengantongi CHSE, 4 rumah makan, 5 Daya Tarik Wisatawan (DTW), dan 2 home stay. Padahal jumlah wajib pajak berdasarkan data base tahun 2019 akomodasi di Tabanan terdata 488.

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada menyatakan, untuk mendapatkan sertifikat CHSE, pelaku pariwisata yang mengurus sendiri. Program ini ngelink atau berjaringan dengan Kemenkraf melalui website. "Dalam website tersebut ada nomenklatur yang harus diisi sendiri oleh pelaku wisata lewat online," ungkapnya, Kamis (20/4).

Dia mengakui, di Tabanan masih sangat banyak ekomodasi yang belum mengantongi CHSE tersebut. Alasannya beragam. Mulai dari pelaku wisata masih tutup atau belum beroperasi, pemilik dan pengelola akomodasi berbeda, dan alasan lain. "Contohnya, sesuai hasil pengamatan di lapangan, kami tanya satu pengelola hotel, mengapa belum urus CHSE. Mereka bilang belum ada perintah dari owner, tentu pengelola tidak berani bersikap. Apalagi mereka buka  akomodasi hanya untuk perawatan," bebernya.

Meskipun akomodasi wisata banyak belum mengantongi sertifikat CHSE, jelas Sukanada, untuk penerapan protokol kesehatan di lapangan Covid-19 dapat dipastikan sudah berjalan."Bagi yang belum punya CHSE tidak ada sanksi tertulis. Versi saya, CHSE ini wajib dimiliki pengelola akomodasi untuk meyakinkan bahwa akomodasi yang dikelola itu aman dikujungi di tengah pandemi," tegasnya.

Mantan Camat Kerambitan ini menyebutkan, sosialisasi untuk mengurus CHSE terhadap pelaku wisata sudah dilakukan jauh-jauh hari. Dengan bersurat, maupun mengingatkan via whatsapp group. Pihaknya terus mendorong pelaku wisata yang belum punya CHSE. ‘’Dalam waktu dekat, kami akan mengumpulkan para pelaku wisata baik yang sudah maupun yang belum mengantongi CHSE," tandas Sukanada. *des

Komentar