nusabali

Bantuan Premi Asuransi Nelayan Kemungkinan Dilanjutkan Tahun Ini

  • www.nusabali.com-bantuan-premi-asuransi-nelayan-kemungkinan-dilanjutkan-tahun-ini

NEGARA, NusaBali
Pada tahun 2020 lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meniadakan program bantuan premi asuransi nelayan (BPAN).

Padahal di Kabupaten Jembrana masih ada sekitar 1.000 nelayan yang belum sempat menikmati program tersebut. Sedangkan pada 2021 ini, ada informasi program BPAN akan diadakan kembali. Namun belum ada kepastian  berapa jatah BPAN yang akan diterima Jembrana.

Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, beberapa waktu lalu, mengatakan dari informasi di KKP, ditiadakannya program BPAN tahun 2020 lalu itu disebabkan dampak Covid-19. Anggaran yang sebelumnya disiapkan untuk program BPAN itu digeser untuk program lain. “Tahun lalu dihapus. Tidak ada yang dapat,” ujar Maharimbawa.

Maharimbawa mengatakan, untuk bantuan BPAN dari KKP melalui kerjasama dengan Jasindo itu hanya berlaku setahun. Artinya, setelah habis masa berlaku, nelayan didorong mengikuti asuransi nelayan secara mandiri. Di mana untuk biaya premi asuransi nelayan yang disediakan Jasindo sebesar Rp 175.000 per tahun. “Yang dapat BPAN itu dibayarkan gratis untuk premi setahun. Setelah itu, didorong mandiri,” imbuhnya.

Menurut Maharimbawa, asuransi nelayan tidak hanya disediakan buat nelayan. Tetapi juga untuk pelaku usaha kelautan perikanan yang telah memiliki Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka). “Pembudidaya ataupun pelaku usaha home industry perikanan juga bisa ikut. Salah satu syarat ikut asuransi nelayan itu, memiliki kartu Kusuka,” ucap Maharimbawa.

Saat ini, Maharimbawa mengatakan, ada sekitar 8.000 pemegang kartu Kusuka di Jembrana. Sementara sejak program BPAN digulirkan pada 2016 lalu dan berlanjut hingga 2019, ada sekitar 7.000-an orang yang telah mendapat BPAN. “Sistemnya digilir, dan diatur langsung oleh pusat. Nanti yang belum dapat, kemungkinan diberi tahun 2021 ini. Informasinya, (BPAN) akan diadakan kembali tahun ini. Tetapi kami belum tahu pastinya, berapa jatah tahun ini. Tetapi kalau melihat tahun-tahun sebelumnya, kita biasa dijatah untuk 1.000 nelayan per tahun,” tutur Maharimbawa. *ode

Komentar