nusabali

Pandemi, Tukang Foto Tanah Lot Intensif Bertani

  • www.nusabali.com-pandemi-tukang-foto-tanah-lot-intensif-bertani

TABANAN, NusaBali
Pandemi Covid-19 yang melantakkan Bali sejak Maret 2020 membuat sejumlah penjual jasa foto di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, merana.

Penghasilan mereka anjlok akibat kunjungan wisatawan ke DTW ini menurun drastis. Akibatnya, sejumlah pengabadi keceriaan para pelancong di DTW ternama dunia ini, terpaksa banting setir alias alih profesi.     

Diantaranya, banyak dari mereka mengintensifkan kerja bertani, jadi buruh serabutan, dan lain-lain. Salah seorang tukang foto wisata Tanah Lot I Wayan Sugiama mengaku karena pandemi Covid-19 menjadikan penghasilannya menurun drastis. Jika sebelum pandemi dalam kondisi normal, biasanya sehari rata-rata mendapat 10 - 15 jepretan. Kini situasi pandemi, hanya mendapat dua jepretan, bahkan kadang tak mendapatkan sama sekali. Upah sekali foto, wisatawan membayar Rp 20.000. “Hasilnya jauh sekali, kalau kondisi sekarang sudah tidak ada tamu lebih baik pulang,” ujarnya Minggu (9/5).

Kata dia, jumlah tukang foto di DTW Tanah Lot terdata 171 orang. Namun yang aktif berjumlah 121 orang. Namun tukang yang aktif ini pun jarang bekerja. “Kami bekerja membagi jadi dua kelompok, agar mudah mengatur jadwal,” katanya.

Karena kunjungan sangat sepi, para tukang foto ini tak bisa berbuat banyak. Kini mereka, kalau toh ke DTW, kebanyakan waktu dipakai nongkrong. Lain halnya dalam kondisi normal, ada saja wisatawan yang menggunakan jasa tukang foto ini. ‘’Memang sih, penghasilan atau rejeki setiap orang tergantung nasib masing-masing. Kami sekarang, lebih banyak waktu untuk menunggu wisatawan yang mau pakai jasa foto,” kata Sugiama, warga Banjar Batan Buah, Desa Beraban.

Menurutnya, jasa tukang foto ada yang menjadikan pekerjaan sampingan. Namun ada juga yang menjadikan pekerjaan utama. Dalam situasi sekarang, banyak tukang foto beralih profesi, misal ke pertanian. “Kalau dulu sebelum pandemi, selesai di sawah biasanya langsung ke sini (DTW Tanah Lot). Namun sekarang lebih banyak ke pertanian, khususnya yang punya sawah,” tambahnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh I Made Muliarta warga dari Banjar Batugaing Kaja, Desa Beraban. Karena pandemi ini membuat dia tak bisa berkata apapun. “Sube pungkat sebenehne ne”. (sudah jatuh sebenarnya ini,Red),” ungkapnya.

Dia berharap situasi pandemi segera berlalu. Karena penghasilan jasa foto ini sangat diandalkan penjual jasa foto. “Mudah-mudahan cepat berlalu kondisi seperti ini,”harap Muliarta. *des

Komentar