nusabali

Kapal Nelayan Alami Kebocoran Dekat Perairan Australia

  • www.nusabali.com-kapal-nelayan-alami-kebocoran-dekat-perairan-australia

Karena jarak cukup jauh, Basarnas Denpasar berkoordinasi dengan tim penyelamat dari Australia untuk membantu melakukan penyelamatan

MANGUPURA, NusaBali

Kapal nelayan yang berlayar dari Pelabuhan Benoa dikabarkan bocor dan kemasukan air laut saat berlayar di sekitar perairan Australia pada Kamis (13/5). Kapal yang mengangkut 26 Anak Buah Kapal (ABK) itu terombang-ambing dan masih dalam proses penyelamatan oleh tim penyelamat dari Australia.

Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, mengatakan informasi adanya kapal milik nelayan yang terombang-ambing karena mengalami kebocoran itu diterima pada Kamis sekitar pukul 01.00 Wita. Untuk posisi kapal nelayan tersebut berada di wilayah timur sekitar Denpasar-Australia. Karena jarak cukup jauh, Basarnas Denpasar berkoordinasi dengan tim penyelamat dari Australia untuk membantu melakukan penyelamatan. “Laporan kemarin (Kamis), kami masih lakukan koordinasi lanjutan. Ada sekitar 26 ABK di dalam kapal itu,” kata Darmada, Jumat (15/5) malam.

Menurut Darmada, kapal tersebut diketahui sudah melaut sejak tanggal 8 April 2021 lalu. Kapal bergerak dari Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan menuju titik penangkapan ikan dekat lokasi kejadian. Nah, setelah sebulan lebih berada di tengah laut, kapal mengalami kebocoran pada lambung yang menyebabkan air laut masuk. “Tim penyelamat dari Australia sudah menuju lokasi atau titik kapal. Laporan sejauh ini kapal belum karam dan masih mengambang,” jelasnya.

Masih menurut Darmada, selain koordinasi dengan tim penyelamat dari Australia, pihaknya sudah koordinasi dengan sejumlah kapal yang melintas di sekitar lokasi. Hanya saja, sejumlah kapal yang dimintai koordinasi itu tidak bisa memberikan pertolongan karena gelombang cukup tinggi mencapai 3 hingga 4 meter. Kondisi kapal nahas itu, lanjut Darmadah dalam keadaan miring. “Ada beberapa yang hendak menolong. Tapi, kondisi gelombang menyebabkan upaya penyelamatan 26 ABK gagal. Saat ini, masih tunggu tim penyelamat dari Australia,” imbuh Darmada seraya mengakui diperkirakan tim penyelamat dari Australia tiba di titik kapal nahas tersebut pada Sabtu (16/5) siang.

Darmada berharap, tim penyelamat dari Australia bisa menyelamatkan 26 ABK yang berada di kapal. “Semoga para ABK bisa diselamatkan,” harapnya.

Ditanyai terkait pengerahan tim dari Basarnas Denpasar, Darmada mengatakan tidak bisa dilakukan, karena jarak cukup jauh. Saat ini, yang dilakukan hanya berkoordinasi dengan tim penyelamat dari Australia dan sejumlah kapal yang melintas. “Sejauh ini kapal memang masih terapung. Namun, sejauh mana bertahan itu yang kami tidak bisa ketahui. Makanya, kami terus koordinasi dengan pihak penyelamat dari Australia, untuk melakukan penyelamatan. Semoga seluruh ABK bisa selamat,” kata Darmada. *dar

Komentar