nusabali

Orang Gila Resahkan Desa Temukus

  • www.nusabali.com-orang-gila-resahkan-desa-temukus

Warga Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng belakangan ini diresahkan oleh kelakuan Ketut Mulyawan, 43, warga setempat yang belakangan diketahui menderita gangguan jiwa.

SINGARAJA, NusaBali

Pelaku sering kali melakukan tindakan anarkis hingga perusakan pada barang-barang milik tetangganya. Kejadian tersebut pun kembali terulang pada Rabu (14/12) siang kemarin. Ia didapati melakukan pemukulan kepada seorang pemuda dan langsung menjarah sepeda motor milik korban.

Kejadian tersebut berawal saat korban Putu Andre, 19, asal Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng, bermaksud bertamu ke rumah temannya yang tidak lain adalah tetangga pelaku Mulyawan. Saat itu Andre, sudah sempat masuk ke rumah temannya, dan memarkir sepeda motor Honda Beat DK 7930 UY di pinggir jalan.

Namun saat akan pulang dan menggambil motornya di parkir, ia langsung diserang oleh Mulyawan dengan menggunakan sebilah kayu. Korban yang tidak sempat berkelit akhirnya mendapatkan pukulan kayu di bagian pundak. Dengan pukulan tersebut, korban Andre juga sempat tersungkur dan akhirnya melarikan diri untuk meminta pertolongan.

Sementara Andre berlari ke rumah warga lain, pelaku langsung menyandera sepeda motor korban dan langsung memasukkannya ke dalam rumah. Akibat situasi tersebut warga di sekitarnya pun menjadi tegang, namun tidak ada satu pun yang berani mendekat ke pelaku. Hingga berapa menit kemudian anggota Polsek Banjar tiba di lokasi, namun upaya untuk menenangkan pelaku juga tidak berhasil.

Pelaku baru dapat diatasi setelah salah satu keluarganya mendobrak pintu yang dikuncinya dari dalam. Pelaku pun akhirnya ditenangkan dan diamankan polisi dan warga setempat.

Sementara korban yang ditemui di lokasi kejadian mengaku tidak tahu-menahu apa penyebab pelaku menyerang korban. “Saya tidak tahu, tiba-tiba saya langsung dipukul dari belakang menggunakan kayu,” tutur dia.

Seorang warga, Gede Suarto, bersaksi bahwa pelaku sering membuat onar di lingkungan tempat tinggalnya. Bahwa dia sendiri pernah menjadi korban perusakan pagar rumah, gara-gara pelaku ingin masuk, namun pintu rumah Suarto terkunci. “Banyak yang dirusakin, seperti lebuh tetangga, tembok, takutnya karena Pak Nyoman sering membawa senjata tajam,” katanya. *k23

Komentar