nusabali

Terdampak Pandemi, Satpam Hotel Ikut Program Padat Karya Tunai

  • www.nusabali.com-terdampak-pandemi-satpam-hotel-ikut-program-padat-karya-tunai

GIANYAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 membuat banyak karyawan kehilangan pekerjaan. Diantaranya, seorang Satpam Hotel Pramana Swan, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, I Ketut Suastika,40.

Kini, dia hanya kerja 8 kali sebulan. Dia bersyukur tidak di PHK atau dirumahkan. Penghasilannya per bulan tidak seberapa untuk menyambung hidup. Sehingga Suastika yang Pecalang Desa Adat Keramas ini rela bekerja serabutan.

"Situasi seperti sekarang jangan sok gengsi. Kerja apa saja saya lakoni. Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya saat ditemui sedang membersihkan sedimentasi drainase depan Pasar Keramas, Senin (10/5) kemarin.

Pekerjaan serabutan yang rela dia kerjakan seperti ngabas (membersihkan semak-semak), majukut (membersihkan rumput liar di sawah), dan kini menjadi salah satu pekerja program Cash For Work/Padat Karya Tunai yang diselenggarakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali di 4 Desa dan 1 kelurahan di Kabupaten Gianyar.

Selain Desa Keramas, program CFW Kota Tanpa Kumuh ini dilaksanakan pula di Desa Buruan, Desa Blahbatuh, Desa Mas dan Kelurahan Ubud. Dana yang digelontor untuk 4 Desa 1 kelurahan ini total Rp 1,5 Milyar. Masing-masing program mendapatkan Rp 300 juta. Program Cash For Work atau Program Padat Karya Tunai untuk Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) diharapkan bisa menjadi momentum terciptanya lapangan pekerjaan di tengah situasi pandemi.

Suastika mengaku terbantu bisa ikut serta dalam program CFW ini. Sebab menjadi security 8 hari kerja ini dia hanya mendapat harian Rp 50.000. Sekarang ditambah pendapatan dari CFW ini, diakui mencukupi untuk makan sehari-hari. "Tahun ini memang sulit, bisa makan saja bersyukur. Bayar hutang gak bisa, hanya bayar bunga saja per bulan," ujarnya. Untuk program CFW ini, Ketut Suastika dkk mengerjakan dengan sistem borongan. Perkelompok ada sekitar 15 sampai 20 orang.

Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat Desa Keramas periode 2019-2021, I Wayan Wija menjelaskan program CFW ini prioritas pekerjanya adalah masyarakat desa Keramas yang terdampak COVID-19. "Dalam prosesnya kami difasilitasi tim pendampingan. Pengerjaan ada di 10 lokasi tersebar di 6 dusun," jelasnya. Rincian kegiatan yang akan dilakukan yakni pemeliharaan rehabilitasi drainase. "Dengan kapasitas volume sepanjang 3.313 meter," jelasnya.

Bupati Gianyar Made Mahayastra hadir meresmikan dimulainya program sekaligus meninjau langsung pengerjaan drainase. Dikatakannya, Gianyar paling terdampak pandemi Covid bersama Badung dan Denpasar yang selama ini bertumpu pada sektor pariwisata. "Dengan program CFW ini saya sangat senang sekali dimana dikemas dalam padat karya yang kebetulan di Gianyar banyak terjadi pemutusan hubungan kerja sehingga masyarakat yang terkena PHK bisa tertampung dalam program ini,” ujar saat acara launching Program CFW Kotaku di Wantilan Pura Desa Keramas, Senin (10/5).

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali dalam sambutan yang dibacakan PPK PKP Provinsi Bali Ketut Suartha mengatakan, CFW diluncurkan melalui program Kotaku mengingat Indonesia dan Bali pada khususnya  masih mengalami penyebaran covid 19 dan berdampak pada berbagai aspek termasuk kesejahteraan masyarakat, dan program Kotaku merupakan instrumen bantuan pemerintah kepada masyarakat untuk memulihkan kondisi sosial masyarakat.

Jadi CFW merupakan perbaikan atau pemeliharaan infrastruktur berbasis masyarakat yang fokus pada masyarakat yang terdampak covid seperti PHK atau yang mengalami penurunan penghasilan. Program Kotaku merupakan transformasi dari program sebelumnya. Dimana awalnya bernama P2KP, berubah menjadi PNPM Mandiri perkotaan, kembali ke P2KP, berubah lagi menjadi  P2KKP dan sejak tahun 2016 menjadi Kotaku. CFW diharapkan terwujudnya percepatan penanganan permukiman dan perumahan kumuh melalui gerakan seratus kosong seratus. Seratusnya sanitasi, kosongnya kumuh dan seratusnya lagi pelayanan air minum. Sehingga sampai tahun 2024 tercapai akses air minum 100 persen bagi masyarakat.

Kepala Desa Keramas I Gusti Putu Sarjana mengatakan program CFW Kotaku sangat membantu masyarakat  di samping terawatnya infrastruktur jalan dan drainase desa. *nvi

Komentar