nusabali

22 Sekolah di Buleleng Lolos Program Sekolah Penggerak

  • www.nusabali.com-22-sekolah-di-buleleng-lolos-program-sekolah-penggerak

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak  22 sekolah di jenjang TK, SD, SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Buleleng lolos  menjadi sekolah penggerak.

Puluhan sekolah penggerak di Buleleng ini akan mulai berinovasi mewujudkan Merdeka Belajar untuk Indonesia maju. Sejumlah sekolah di Buleleng mengikuti seleksi yang dilangsungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bersaing dengan 21 ribu sekolah.

Penetapan 22 sekolah menjadi sekolah penggerak sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Nomor: 6555/c/hk.00/2021 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Program Sekolah Penggerak.

Keputusan ini dikeluarkan berbarengan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021, Minggu (2/5) lalu. Dari 22 sekolah penggerak di Buleleng terinci 2 sekolah TK, 13 SD, 3 SMP dan 4 SMA/SMK. Program sekolah penggerak ini pun diikuti oleh 111 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi di Indonesia. Dari 21 sekolah yang mendaftar mengikuti program baru 5.000 sekolah yang dinyatakan lolos.

Kepala Dinas Pendidikan  Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng I Made Astika menyebutkan penetapan penerima program sekolah penggerak disesuaikan dengan kuota yang diberikan pusat. Selanjutnya Disdikpora Kabupaten Buleleng akan berkoordinasi intens dengan Kemdikbudristek untuk mengawal program ini sampai sukses kedepannya.

Menurutnya program sekolah penggerak diluncurkan untuk menciptakan sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa, secara holistik. Profil pelajar pancasila yang diharapkan terbentuk melalui kompetensi kognitif dan non kognitif. Upaya menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi literasi, numerisasi dan karakter diawali dnegan peningkatan kapasitas guru, kepala sekolah dan pengawas.

Seluruh sekolah di satuan pendidikan sebelumnya telah mengajukan diri dengan mendaftar secara online melalui laman Kemendikbud. Selanjutnya akan diseleksi kembali seluruh peserta yang sudah mendaftar sebelum dinyatakan lolos. Setelah itu tenaga pendidik yang dinyatakan lolos di satuan pendidikan juga akan mendapatkan pendidkan sebagai guru penggerak, yang bertumpu pada pemimpin pembelajaran yang menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan. Targetnya seluruh pendidikan yang disampaikan berpusat pada murid.

“Kemendikbud akan melakukan intervensi penguatan pendidikan di sekolah-sekolah terpilih. Mulai dari pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi, hingga pengembangan karakter peserta didik,” jelas Astika. Astika menjelaskan program itu akan memberikan dampak positif pada pengembangan kompetensi tenaga pendidik di sekolah. Program-program penguatan yang sudah diluncurkan oleh sekolah penggerak juga dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain. Sehingga terjadi peningkatan kualitas dan mutu secara merata.

Sementara itu dalam persyaratan yang diberikan pemerintah pusat yang menjadi hal penting yakni komitmen kepada daerah menuntaskan program sekolah penggerak. Kepala daerah diharapkan tak memutasi kepada sekolah yang terpilih menjadi sekolah penggerak, minimal 3 tahun tetap bertahan. Sehingga program sekolah penggerak dapat berjalan dengan baik. *k23

Komentar