nusabali

Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil

  • www.nusabali.com-jelang-lebaran-harga-kebutuhan-pokok-masih-stabil

Naiknya harga telur kemungkinan karena pasokan berkurang. Sedangkan kenaikan harga cabai rawit masih terpengaruh cuaca.

MANGUPURA, NusaBali

Jelang Hari Raya Idul Fitri 2021, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Badung, terpantau masih stabil. Hanya saja, ada dua komoditas yang tercatat mengalami kenaikan harga hingga saat ini, yakni telur dan cabai rawit.

“Dari laporan pemantauan harga di lapangan, hampir semua komoditas yang biasa dipantau dalam posisi stabil. Hanya harga cabai rawit mengalami kenaikan sedikit menjadi Rp 45 ribu per kilogram, yang mana sebelumnya sudah mulai turun. Kemudian harga telur ayam ras pada awal April 2021 berkisar Rp 40 ribu per krat, mulai pertengahan April 2021, naik menjadi Rp 45 ribu per krat,” kata Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Badung AA Sagung Rosyawati, dikonfirmasi, Minggu (9/5).

Berdasarkan pantauan beberapa hari terakhir, harga sejumlah kebutuhan pokok seperti harga beras medium masih di kisaran harga Rp 11.000 per kilogram beras super Rp 12.250 per kilogram, beras merah Rp 22.000 per kilogram, cabai besar Rp 31.000 per kilogram, cabai rawit Rp 45.000 per kilogram, bawang putih Rp 26.000 per kilogram, bawang merah Rp 27.600 per kilogram, daging sapi Rp 120.000 per kilogram, daging ayam Rp 40.000 per kilogram, telur ayam Rp 45.000 per krat, gula pasir Rp 13.00 per kilogram, dan minyak goreng Rp 15.000 per liter.

Menurut Rosyawati, naiknya harga telur menjadi Rp 45.000 per kilogram, kemungkinan karena pasokannya berkurang. Sedangkan cabai rawit, kata dia, masih terpengaruh cuaca. “Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan harga komoditas naik, seperti pasokan yang berkurang menjelang hari raya. Untuk cabai, selain hal tersebut (pasokan berkurang, Red), kemungkinan juga karena masih pengaruh cuaca yang tidak menentu,” jelasnya.

Meski cenderung masih stabil, Rosyawati menyebut hingga beberapa hari ke depan masih akan tetap dipantau. Sebab, bisa saja sehari jelang hari raya terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan, karena pada umumnya menjelang hari raya memang selalu ada komoditas yang mengalami kenaikan. “Yang menjadi atensi adalah ketika kenaikannya signifikan atau tinggi dan terus menerus. Termasuk ketersediaan pasokan yang tidak mencukupi, atau ada hambatan dalam kelancaran distribusinya. Selain itu, ada juga kemungkinan terjadi penimbunan,” beber Rosyawati sembari menyebut Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Badung, masih akan turun minggu ini.

Sementara itu, saat disinggung mengadakan kegiatan pasar murah, kata Rosyawati, sudah pernah dilakukan saat menjelang Hari Raya Galungan. Namun, untuk Hari Raya Idul Fitri, pihaknya berkaca pada pergerakan harga pangan dalam beberapa hari terakhir di Badung. Jika memang diperlukan, akan berkoordinasi dengan Bulog. *ind

Komentar