nusabali

Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2021 Digelar Juni

Diharapkan Jadi Entry Point Mengingatkan Pasar Pariwisata Dunia

  • www.nusabali.com-bali-beyond-travel-fair-bbtf-2021-digelar-juni

MANGUPURA, NusaBali
Event tahunan ajang promosi dan bisnis pariwisata, Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) kembali digelar tahun ini setelah pada 2020 lalu ditiadakan sebagai imbas pandemic Covid-19.

Event yang akan dilaksanakan pada Selasa (8/6) hingga Sabtu (12/6) diharapkan menjadi entry point (titik masuk) untuk mengingatkan pasar pariwisata, bahwa Bali itu masih ada dan terus membenahi diri.

Hal tersebut  terungkap dalam temu wicara Road to BBTF 2021 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (8/5) pukul 14.00 Wita. Ketua Komite BBTF 2021, I Ketut Ardana mengatakan BBTF 2021 yang merupakan BBTF ke 7 akan diikuti lebih dari 150 buyers. Dari jumlah tersebut, 64 buyers berasal  dari luar negeri. Terbanyak dari United Kingdom (UK), Prancis, Australia dan beberapa dari Amerika Serikat. Juga buyers dari negara-negara di Asia. Untuk buyers dari luar negeri mereka mengikuti BBTF secara hybrid atau online.

Sedangkan buyers dari Indonesia atau buyers Nusantara, jumlahnya seratusan buyers datang langsung atau secara offline. Sementara jumlah sellers yang akan hadir sebanyak 125 sellers dari 11 provinsi yang terakhir mendaftar dari DTW Labuan Bajo, NTT dan DTW Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut). Dari jumlah tersebut sellers dari Bali antara 70-80 persen. "Itu sebenarnya tidak terlalu sulit mendapatkan buyer itu. Kita lempar registrasinya dan mereka sudah daftar. Sekarang malah kita tolak karena kita tidak bisa memenuhi," ujar Ardana.

Ardana tidak bisa menerima buyer terlalu banyak, sebab terbatasnya kamar gratis yang dipakai sebagai akomodasi. Karena itu, jumlah buyer dan seller yang diterima disesuaikan dengan ketersediaan kamar yang disiapkan. "Kami semuanya mau memberikan complimentary room kan. Kita menyesuaikan saja, berapa kemampuan kita menyediakan kamar ya sekian kita minta tour operator nusantara untuk datang dan juga menyesuaikan dengan seller yang hadir," kata Ardana dilansir detik.travel.

Sedangkan transaksi yang ditargetkan dalam ajang BBTF 2021 ini adalah Rp3,57 triliun. Menurut Ardana target tersebut turun setengahnya dari BFTF Tahun 2019. “Kenapa turun, karena skala eventnya jauh menurun. Buyernya turun 49,50 persen, sellers-nya turun 54 persen,” jelas Ardana. Semua itu karena faktor situasi pandemi Covid-19. Karena pandemi Covid-19 itulah BBTF 2020 tahun lalu tidak digelar.

Pada 2019 misalnya, realisasi potensi target BBTF mencapai Rp 7,71 triliun. Saat itu BBTF mampu mendatangkan sebanyak 303 buyer yang berasal dari 46 negara. "Dari 46 negara ini sangat luar biasa sekali. Event yang diselenggarakan di wilayah pulau kecil dihadiri 46 negara. Saya pikir itu hal yang sangat potensial," kata Ardana.

Kata Ardana, sebagai ajang pertemuan business to business dalam industri pariwisata nasional dan internasional, BBTF ikut mengambil peran penting dalam penyampaian informasi dan edukasi kepada masyarakat dan mitra kerja (buyers) di luar negeri. Untuk BBTF2021 ini, sellers memperkenalkan konsep pariwisata sustainability tourism (pariwisata berkelanjutan), wellness, serta health tourism (wisata kesehatan). Tampilan produk destinasi baru lanjut Ardana merupakan langkah untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara maupun global, memanfaatkan destinasi dan layanan berkualitas.

Sementara Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace berharap penyelenggaraan BBTF 2021 sebagai entry point untuk mengingatkan pasar pariwisata bahwa Bali itu masih ada dan terus membenahi diri.

Terkait rencana pembukaan pariwisata Bali pada Juli yang akan datang, sejauh ini belum ada perubahan. “Artinya bulan Juli itu pilar atau waktu untuk kita mulai bergerak,” ujar Cok Ace. Persiapan sudah mulai dengan green zone (vaksinasi Covid-19). “Itu yang kita lakukan,” ujar mantan Bupati Gianyar ini. Langkah untuk meyakinkan agar wisatawan mancanegara (Wisman) merasa confidence (yakin).

Tokoh dari Puri Agung Ubud ini pun mengingatkan kembali pentingnya masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes), karena hal itu menjadi penilaian sangat penting bagi pasar pariwisata Bali.”Seberapa besar ketaatan masyarakat,” ujarnya. Selain Wagub Cok Ace dan Ketut Ardana, narasumber diskusi Road to BBTF kemarin adalah Ida Bagus Gede Sidharta Putra (Perwakilan Green Zone & Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Denpasar), Dewa Kadek Rai (CEO Bali dan Nusa Tenggara Garuda Indonesia), Oriol Montal (GM The Westin Resort Nusa Dua) dan Dyan Gitaloka Santhi (PR Institutional Committee Bali Wedding Association). Diskusi diikuti pemangku kepentingan terkait dan asosiasi-asosiasi industri pariwisata Bali. *k17

Komentar