nusabali

Pengadaan Kabel Pompa di Kampial Hilang, Bersumber dari Dana Hibah Pariwisata

  • www.nusabali.com-pengadaan-kabel-pompa-di-kampial-hilang-bersumber-dari-dana-hibah-pariwisata

MANGUPURA, NusaBali
Komisi III DPRD Badung mempertanyakan perihal penggunaan dana hibah pariwisata oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mangutama Badung berupa pengadaan kabel pompa yang hilang di wilayah Kampial, Nusa Dua, kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Badung.

Hal tersebut terungkap saat Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPRD Badung, Kamis (6/5). Terungkap dalam rapat tersebut, Perumda Tirta Mangutama Kabupaten Badung mendapat bantuan dana hibah pariwisata. Dana hibah pariwisata tersebut diperuntukkan menunjang instalasi air di wilayah Kuta Selatan. Sayangnya, kabel pompa booster air sepanjang 43 meter yang terpasang di wilayah Kampial, Nusa Dua, hilang. Kehilangan tersebut menjadi temuan dari BPK, sehingga harus melakukan pengadaan ulang.

Ketua Komisi III DPRD Badung I Putu Alit Yandinata mempertanyakan perihal penggunaan hibah pariwisata yang disebut-sebut bernilai ratusan juta itu. “Itu pakai hibah pariwisata, sekitar Rp 200 juta digunakan untuk instalasi kabel. Tapi kabelnya hilang. Itu harus dimunculkan lagi,” ungkap Alit Yandinata.

Sementara itu, Plt Kepala BPKAD Badung, Luh Suryaniti tak menampik bahwa hibah pariwisata dari Kementerian Pariwisata tersebut ada dihibahkan kepada PDAM Badung yang digunakan untuk pengadaan kabel pompa. Akan tetapi, kabel yang sudah terpasang tersebut hilang di lapangan. “Saat ini sudah ada rekomendasi dari audit BPK untuk melakukan pengadaan ulang sehingga ada asas manfaat kelanjutannya. Anggaran pengadaan ulang itu dari PDAM sendiri,” katanya.

Sedangkan Direktur Utama Perumda Tirta Mangutama Badung, I Wayan Suyasa tak menampik bahwa adanya kehilangan kabel pompa transfer untuk booster di wilayah Kampial, Kuta Selatan yang pengadaannya bersumber dari hibah pariwisata. “Karena kabel itu hilang, jadi kami sekarang melakukan pengadaan ulang dan biayanya langsung dari kami sendiri,” ungkapnya sembari menyebut pengadaannya masih berproses.

Disinggung soal nominal, Suyasa enggan membeberkan karena pengadaan sebelumnya itu berawal dari Dinas PUPR Badung untuk pengadaannya. “Nominalnya saya kurang hafal, karena awalnya Dinas PUPR dulu yang melakukan pengadaannya dan dihibahkan ke kami,” tandasnya. *ind

Komentar