nusabali

Akan Dibangun 5 Ruas Tol Terkoneksi di Bali

Sebagai Pendukung Bandara Buleleng

  • www.nusabali.com-akan-dibangun-5-ruas-tol-terkoneksi-di-bali

Jalan Tol Terkoneksi yang dibangun dengan dana APBN Rp 17,5 triliun ini, terdiri dari 3 Ruas ‘Tol Antar Kota’ dan 2 ruas ‘Tol Dalam Kota’

DENPASAR, NusaBali

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi di Bali, yang menghubungkan Kabupaten Jembrana-Kabupaten Buleleng-Kabupaten Tabanan-Kabupaten Badung-Kota Denpasar-Kabupaten Gianyar-Kabupaten Karangasem. Lima (5) ruas tol ini meliputi 3 ruas Jalan Tol Antar Kota dan 2 ruas Jalan Tol Dalam Kota.

Rencana pembangunan 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi ini diungkapkan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Bali, I Putu Suarjana, saat ditemui NusaBali di kantornya kawasan Niti Mandala Denpasar, Rabu (6/5). Putu Suarjana menyebutkan, 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi yang dirancang Kementerian PUPR ini di luar proyek Jalan Tol Gilimanuk (Jembrana)-Mengwi (Badung) sepanjang 95 kilometer senilai Rp 14 triliun yang dibiyai pihak swasta dan saat ini sudah memasuki tahap proses lelang.

Ada pun 3 ruas Jalan Tol Antar Kota yang dirancang meliputi Ruas I: Jalur Gilimanuk (Kecamatan Melaya, Jembrana)-Desa Pekutatan (Kecamatan Pekutan, Jembrana)-Pantai Soka di Desa Antap (Kecamatan Selemadeg, Tabanan)-Desa Mengwi (Kecamatan Mengwi, Badung).

Ruas II meliputi Jalur Soka (Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan)-Desa Celukan Bawang (Kecamatan Gerokgak, Buleleng). Ruas III meliputi Jalur Desa Blahbatuh (Kecamatan Blahbatuh, Gianyar)-Desa Padangbai (Kecamatan Manggis, Karangasem).

Sedangkan 2 ruas Jalan Tol Dalam Kota, meliputi Ruas I: Jalur Desa Canggu (Kecamatan Kuta Utara, Badung)-Desa Mengwi (Kecamatan Mengwi, Badung)-Desa Blahbatuh (Kecamatan Blahbatuh, Gianyar). Sementara Ruas II meliputi Jalur Benoa (Denpasar Selatan)-Tohpati (Denpasar Timur)-Desa Blahbatuh (Kecamatan Blahbatuh, Gianyar).

Menurut Suarjana, pembangunan 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi di Bali ini akan menggunakan dana APBN sebesar Rp 17,5 triliun. Namun, panjang total 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi ini masih dihitung secara detail.

Rencana pembangunan 5 ruan Jalan Tol Terkoneksi di Bali ini sudah mulai disosialisasikan Kementerian PUPR, 4-5 Mei 2021 lalu, sebagai tahapan penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Kantor Dinas PUPR Bali, Niti Mandala Denpasar, dengan mengundang Dinas PUPR Kabupaten/Kota se-Bali.

"Karena ini baru sosialiasi dan kajian awal, panjang total ruah jalan tol ini masih dihitung secara detail. Yang jelas, proyek jalan tol ini diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 17,5 triliun, yang akan dibiayai dari APBN,” jelas Siarjana.

Suarjana menyebutkan, Dinas PUPR Provinsi Bali hanya memfasilitasi sosialiasi dengan mengundang Dinas PUPR Kabupaten/Kota se-Bali untuk mendapatkan masukan sebagai bahan kajian dalam merumuskan FS. Setelah ada FS nanti, akan dilanjutkan dengan basic design (detail makro).

"FS 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi ini akan dituntaskan tahun 2021, sementarta basic design-nya ditarget selesai tahun 2022. Pembangunan fisik nantinya akan dimulai tahun 2023," terang birokrat asal Desa/Kecamatan Abang, Karangasem yang sempat menjabat Kasi Pengairan Dinas PUPR Provinsi Bali ini.

Mengingat pembangunan 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi ini menggunakan dana APBN murni, maka Pemprov Bali menyiapkan dukungan pembebasan lahan. Menurut Suarjana, rencananya 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi di Bali ini akan memanfaatkan lahan pertanian, kehutanan, dan perkebunan.

“Makanya, panjang seluruhnya masih dihitung detail. Karena akan memerlukan pembebasan lahan pertanian, perkebunan, dan kehutanan, maka sosialiasinya juga melibatkan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali," papar Suarjana.  

Pembangunan 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi ini, salah satunya untuk mendukung rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di kawasan Desa Sumberkelampok, Kecamatan  Gerokgak, Buleleng. Hal ini jug diakui Kadis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Singaraja, Rabu (5/5) malam. Disebutkan, pembangunan bandara dan jalan tol akan dilakukan berbarengan secara pararel.

Dinas PUTR Buleleng sendiri saat ini tengah menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Bandara Baru Bali Utara, dengan dibantu Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN). Selain itu, Dinas PUTR Buleleng juga menyusun dua RDTR lainnya, yakni RDTR Celukan Bawang dan RDTR Gerokgak.

Menurut Putu Adiptha, RDTR Celukan Bawang dan RDTR Gerokgak tersebut dibuat untuk mengantisipasi lebih awal perkembangan wilayah yang saat ini dicanangkan menjadi kawasan bandara. “Kenapa dibuat RDTR Celukan Bawan dan RDTR Gerokgak, ya karena dua kawasan ini akan menjadi kawasan cepat tumbuh saat ada bandara. Makanya, harus lebih awal diantisipasi perkebangannya agar menjadi positif dan teratur semua,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bali (yang membidangi pembangunan, infrastruktur, lingkungan), AA Ngurah Adhi Ardhana, mengatakan dukungannya atas rencana pembangunan 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi tersebut. Adhi Ardhana menyebutkan, sejauh ini Komisi III DPRD Bali memang belum dilibatkan dalam penyusunan FS untuk 5 ruas Jalan Tol Terkoneksi ini. Namun, presentasi pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VIII Kementerian PUPR di DPRD Bali mengenai rencana pembangunan proyek-proyek jalan di Puau Dewata, diakuinya sebagai hal yang positif.

"Komisi III DPRD Bali memberikan dukungan pembangunan 5 ruas jalan tol ini, karena koneksitas antar daerah di Bali dalam bidang transportasi akan terintegrasi. Apalagi, kami mendengar rencana proyek Jalan Tol Terkoneksi ini akan mendukung pembangunan bandara di Buleleng," tegas politisi PDIP asal Puri Gerenceng,  Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini kepada NusaBali di Denpasar, Kamis kemarin.

Sebelumnya, sudah ada rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk (Jembrana)-Mengwi (Badung) dengan panjang mencapai 95 kilometer, yang bakal digarap mulai Juni 2021 dan ditarget rampung tahun 2022. Proyek infrastruktur ini menelan anggaran hingga Rp 14 triliun, yang bersumber dari pihak swasta.

Sesuai perencanaan dalam basic design, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan melintasi tiga kabupaten sekaligus: Jembrana, Tabanan, dan Ba-dung. Sisisi barat dimulai dari Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya (Jembrana) hingga sisi timur di Desa Sembung, Kecamatan Mengwi (Ba-dung).

Khusus di Kabupaten Jembrana, ada 5 kecamatan yang bakal dilalui, yakni Kecamatan Melaya, Kecamatan Negara, Kecamatan Jembrana, Kecamatan Mendoyo, dan Kecamatan Pekutatan. Sedangkan di Kabupaten Tabanan, melintasi 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Selemadeg Barat, Kecamatan Selemedeg, Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Kerambitan, Kecamatan Penebel, dan Kecamatan Marga. Se-mentara di Kabupaten Badung, hanya melintasi Kecamatan Mengwi.

Di sepanjang Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, rencananya akan dibangun 3 Rest Area, sebagai tempat pemberhentian kendaraan, baik untuk sekadar beristirahat maupun mengisi BBM. Ketiga Rest Aria itu, masing-masing di Kilometer 12 Desa Melaya, Kecamatan Melaya (Jembrana), Kilometer 49 Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo (Jembrana), dan Kilometer 78 Desa Bajera, Kecamatan Selemedeg (Tabanan). *nat,k23

Komentar