nusabali

Siswa SMAN 1 Mengwi dan SMAN 1 Negara Lolos ke Paskibraka Nasional 2021

  • www.nusabali.com-siswa-sman-1-mengwi-dan-sman-1-negara-lolos-ke-paskibraka-nasional-2021

MANGUPURA, NusaBali
Siswa SMAN 1 Mengwi (Badung) I Made Wahyu Surya Prayoga, 16, dan siswi SMAN 1 Negara (Jembrana), Valentina Dhyastika, 17, terpilih menjadi wakil Bali ke Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2021.

Duet Made Wahyu Surya Prayoga-Valentina Dhyastika melenggang mulus, setelah menjadi yang terbaik masing-masing di bagian putra dan putri dalam seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Bali, 4-5 Mei 2021.

Made Wahyu Surya Prayoga merupakan siswa Kelas X SMAN 1 Mengwi kelahiran 11 Juli 2005 asal Banjar Balangan, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Badung dengan postur tubuh aduhai: tinggi 179 cm dan berat 74 kg. Dia adalah anak bungsu dari dua bersaudara pasangan I Made Suarsa dan Ayu Nyoman Suwitri.

Sedangkan Valentina Dhyastika merupakan siswi Kelas X SMAN 1 Negara kelahiran 25 November 2004 asal Lingkungan Waru Mekar, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, dengan postur tubuh: tinggi 175 cm dan berat 65 kg. Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan I Nyoman Yastika (almarhum) dan Ni Luh Made Budiasih.

Duet Made Wayu Surya Prayoga dan Valentina Dhyastika mengikuti jejak pasangan I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata (siswa SMAN 1 Mendoyo, Jembrana) dan I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari (siswi SMAN 1 Bangli) yang secara beruntun terpilih sebagai wakil Bali ke Paskibraka Nasional 2019 dan 2020. Pada 2019, duet IGA Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata-I Dewa Agung Ayu Alamanda Diastari terpilih setelah menjadi yang terbaik dalam seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Bali. Sedangkan pada 2020, keduanya diutus kembali ke Paskibraka Nasional, karemna tidak ada proses seleksi lantaran pandemi Covid-19.

Baik Made Wahyu Surya Prayoga maupun Valentina Dhyastika sama-sama meraih nilai tertinggi di kelompoknya masing-masing (putra dan putri) dalam seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Bali 2021 yang digelar Makorem 163/Wirasatya, Jalan PB Sudirman Denpasar, 4-5 Mei kemarin. Bukan hanya itu, duet Badung-Jembrana ini juga meraih nilai tertinggi kelompok gabungan putra putri. Surya Prayoga sendiri meraih total nilai 517, sementara Valentina mendapat nilai 506,5.

Meski duet Surya Prayoga dan Valentina sudah dipilih mewakili Bali ke Paskibraka Nasional 2021, namun tetap ada 2 siswa-siswi yang diplot sebagai cadangan. Dalam seleksi kemarin, mereka sama-sama mendapat nilai tertinggi kedua di kelompok putra dan putri. Mereka masing-masing I Putu Yasa Semadi (siswa SMAN 1 Mendoyo, Jembrana) dengan nilai 504 dan Ni Made Intan Suardewi (siswi SMAN 1 Payangan, Gianyar) dengan nilai 479,12.

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Provinsi Bali, Made Dana Tenaya, mengatakan untuk seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Bali 2021 digelar secara terbatas, mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Jumlah peserta seleksi pun jauh berkurang dari biasanya, karena setiap kabupaten/kota hanya mengirim satu pasang peserta. Sebagai tambahan prosedur, peserta yang ikut seleksi tingkat provinsi juga mengikuti rapid test dan swab di Labkes Provinsi Bali. Dari hasil tes, seluruh peserta negatif semua.

“Seleksi Paskibraka tahun ini memang terbatas dan tidak melibatkan banyak orang. Dalam seleksi terbatas ini, kami tetap libatkan unsur dari Korem 163/Wirasatya, Polda Bali, dan independen. Kita maksimalkan yang ada,” jelas Made Dana Tenaya dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (6/5).

Menurut Dana Tenaya, seleksi yang dilaksanakan meliputi cek fisik (tinggi dan berat badan), psikotes, baris berbaris, ketangkasan, parade, dan sejumlah item lainnya. Setelah terpilih mewakili Bali, duet Surya Prayoda dan Valentina nantinya akan menjalani pelatihan jelang keberangkatan ke Jakarta.

“Nanti sebelum berangkat, kami akan koordinasikan lagi untuk diberikan pembinaan dulu di tingkat provinsi. Sampai sekarang belum ada pemberitahuan, kapan mereka (Surya Prayoga dan Valentina, Red) akan berangkat. Tapi, biasanya bulan Juli sudah berangkat,” papar Dana Tenaya.

Sesuai kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, pasangan siswa-siswi terbaik wakil provinsi ke Paskibraka Nasional digembleng selama hampir 2 bulan di Camp Pelatihan Cibubur, Jakarta Timur. Kemudian, 68 siswa-siswi terbaik perwakilan dari 34 provinsi akan menjalankan tugas negara dalam Upacara Detik-detik HUT Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus.

Sementara itu, Made Wahyu Surya Prayoga mengaku tidak menyangka bisa terpilih mewakili Bali ke Paskibraka Nasional 2021. Pasalnya, dalam seleksi di tingkat provinsi ini, dia merasa rival dari kabupaten/kota lainnya cukup tangguh dan tidak bisa dianggap remeh. Bahkan, Surya Prayoga pun sempat berpikir hanya menargetkan lolos sebagai Paskibraka Provinsi Bali saja.

“Sewaktu seleksi ketangkasan dan latihan fisik, pesrta yang lain saya lihat bagus-bagus. Saya sendiri merasa masih kurang. Setelah sempat lihat saingan-saingan yang berat, saya pikir cukup sampai di provinsi saja,” tutur Surya Prayoga kepada NusaBali, Kamis kemarin.

Sempat kehilangan rasa percaya diri, Surya Prayoga pun mencoba mengingat kembali motivasinya untuk ikut seleksi Paskibraka. Menurut Surya Prayoga, dirinya terinspirasi oleh senior di lingkungan tempat tinggalnya yang berhasil menjadi anggota Paskibraka. Berkat tembus Paskibraka Nasional, senornya itu kini bisa masuk Akademi Kepolisian, sebagaimana yang dicita-citakan Surya Prayoga.

“Saya balik lagi ke motivasi awal, perjuangan saya tidak boleh sia-sia. Apalagi, sudah dikasitahu tips-tips latihan oleh kakak senior saya itu. Saya berikan yang terbaik, hingga akhirnya terpilih mewakili Bali,” terang jebolan SDN 3 Kuwum dan  SMPN 4 Mengwi ini.

Menurut Surya Prayoga, kedua orangtuanya, I Made Suarsa dan Ayu Nyoman Suwitri, juga ikut beryukur dan bangga, karena anak seorang pedagang bisa tembus Paskibraka Nasional. Bahkan, kedua orangtuanya langsung menjanjikan Surya Prayoga hadiah HP baru.

Setelah terpilih mewakili Bali ke Paskibraka Nasional 2021, Surya Prayoga mengaku akan melakukan berbagai persiapan secara mandiri, seperti latihan fisik, tambah pengetahuan, dan wawasan seni budaya. “Untuk latihan harian saya biasanya rutin lari di sawah, push up, sit up. Selain latihan sendiri, kakak-kakak dari PPI Badung juga bilang akan ada latihan seminggu sekali. Saya juga akan dilatih di tingkat provinsi, sebelum diberangkatkan ke Jakarta,” tandas remaja bertubuh jangkung yang bercita-cita jadi polisi ini. *ind

Komentar