nusabali

Pejudo Non Definitif Jadi Lawan Sparing

  • www.nusabali.com-pejudo-non-definitif-jadi-lawan-sparing

DENPASAR, NusaBali
Pelatih judo Bali tidak akan mencoret salah satu dari dua pejudo PON di satu kelas yang sama.

Tim pelatih akan tetap menggunakan pejudo non definitif sebagai lawan sparing. Hal itu sangat dibutuhkan pejudo definitif dalam persiapan PON XX/2021 di Papua, 2-15 Oktober.

"Untuk yang lolos PON lebih dari satu pejudo di satu kelas, tidak kami coret lagi, karena kami perlu lawan sparing dalam latihan. Tapi yang berangkat ke PON Papua, hanya entry by name, karena saat ini satu kelas hanya boleh mengirimkan satu pejudo," ucap salah satu pelatih judo Bali, Agus Putra Adnyana, Rabu (5/5).

Menurut Agus Putra Adnyana, pejudo yang lolos lebih dari satu orang di putra yakni di kelas -66 kg putra, I Made Budiasa dan Putu Sukaryayasa. Lalu kelas  -73 kg putra atas nama I Kadek Adi Wirawan dan Komang Adiarta, di kelas -81 kg putra Wiradamungga Adesta dan Bima Prasetya. Di kelas -90 kg putra I Kadek Rakyanda Adyatama dan Wisnu Baruna. Terakhir, di kelas +100 kg putra I Gede Agastya Darma dan Suardana. Artinya di bagian putra ada lima kelas yang meloloskan dua pejudo, namun yang berangkat tetap satu orang.

"Bayangan definitif sudah ada, tapi tetap dicari yang terbaik jelang entry by name. Nanti proses definitif, penilaiannya sangat utuh. Yang terbaik yang dikirim ke ajang PON Papua. Yang tidak dikirim, tetap sebagai lawan sparing selama proses latihan," kata Ketua Pengkot PJSI Denpasar itu.

Agus Adnyana menyebutkan, di sektor putri juga ada yang lolos lebih dari satu orang yakni di kelas -78 kg putri Fania Farid dan Ade Swandewi.

"Nanti kami hanya mengirimkan 16 pejudo dari 16 kelas yang dipertandingkan. Delapan putra dan delapan putri. Jadi, tidak ada istilah all final lagi seperti di PON Jawa Barat 2016. Waktu itu Bali ada all final di dua kelas berbeda, karena diperbolehkan mengirim dua atlet di satu kelasnya," kata Agus Adnyana.

Menurut Agus Adnyana, pejudo yang lolos PON belum semuanya berkumpul. Karena satu pejudo ada di Jepang, yakni Guna Kakihara di kelas -70 kg putri. Lalu empat pejudo di Pelatnas, yang terdiri dua putri di kelas -57 kg putri Kadek Anny Pandini, dan di kelas +78 kg putri I Dewa Ayu Mira Widari. Sedangkan putranya, kelas -100 kg Gede Ganding Kalbu, dan kelas +100 kg I Gede Agastya Darma. *dek

Komentar