nusabali

Sebulan, SMPN 4 Singaraja Borong 32 Medali Kompetisi Sains

  • www.nusabali.com-sebulan-smpn-4-singaraja-borong-32-medali-kompetisi-sains

SINGARAJA, NusaBali
Semangat berprestasi dan berkompetisi siswa SMPN 4 Singaraja patut diapresiasi.

Situasi pandemi Covid-19 tak menyurutkan mereka untuk mengukur kemampuan diri melalui berbagai ajang lomba online bergengsi tingkat provinsi dan nasional. Sebanyak 32 medali berhasil dikumpulkan selama bulan April.


Puluhan medali itu terdiri dari 5 medali emas, 13 medali perak dan 14 medali perunggu dari lima ajang olimpiade online yang digelar lembaga khusus pembinaan olimpiade. Kelima ajang kompetisi tersebut diantaranya Kompetisi Sains Provinsi Bali (KSP), Genius Science Competition POSI (GSC) Nasional, Olimpiade Numeralia Nasional (ONN) di bawah naungan Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI), Indonesia Science Students Competition (ISSC) dan Runaway Competition Biologi Nasional (RCBN).

Kepala SMPN 4 Singaraja Putu Budiastana Selasa (4/5) kemarin menjelaskan puluhan medali yang diraih anak didiknya dari lomba mata pelajaran IPA, IPS, Matematika hingga Bahasa Inggris. Dia pun merinci 2 dari 5 medali emas sebagai prestasi pemuncak diraih dari ajang KSP bidang IPA dan IPS. Selain itu dari ajang ISSC menyumbang satu emas pada bidang mapel IPA, 1 medali emas dari ajang ONN dan 1 emas dari ajang RCBN.

Seluruh pelaksanaan kompetisi yang diikuti puluhan siswanya ini diikuti secara online. Kasek Budiastana menyebutkan selama masa pandemi yang berlangsung setahun lebih, sekolah memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti ajang kompetisi online.

“Kami sekolah memberikan kesempatan penuh kepada anak didik kami untuk berkompetisi dan berpretasi. Karena di sekolah sebelum pandemi kami sudah melakukan pembinaan. Puluhan medali ini adalah bukti hasil pembinaan guru, kolaborasi dengan sekolah, siswa dan orangtua. Tentu kami sangat bangga,” ujarnya yang dihubungi via telepon.

Prestasi di ajang kompetisi online tingkat provinsi dan nasional bukan kali pertama diraih oleh SMPN 4 Singaraja. Menurut Kasek Budiastana lomba online yang dilaksanakan oleh lembaga khusus pembinaan olimpiade ini sangat membantu mendukung siswanya tetap berdaya saing  pada masa pandemi.

Ajang ini juga disebutnya sebagai pelecut siswanya tetap belajar sebaik mungkin, di tengah keterbatasan pembelajaran tatap muka selama pandemi. “Dalam situasi apapun persaingan global tetap berjalan, sehingga terus berpacu. Misi ini yang kami letakkan sebagai dasar pada anak didik, sehingga sejalan dengan arahan Presiden menciptakan insane cerdas dan mampu berkompetisi,” imbuh dia.

Dalam keikutsertaan anak didiknya dalam kompetisi online ini guru maupun siswa penggemar mata pelajaran saling sharing informasi. Sekolah pun akan mendaftar mereka yang sudah dianggap mumpuni mengikuti lomba di bidang pelajaran yang digeluti selama ini.

“Masing-masing guru pembina mata pelajaran yang menentukan berapa siswa yang akan di kirim, sekolah yang menanggung biaya pendaftarannya sebagai wujud dukungan,” imbuh dia. Sekolah juga memberikan reward kepada anak didiknya yang berhasil meraih medali, sehingga dapat menjadi motivasi siswa lainnya untuk ikut bersaing.

Sementara itu perwakilan siswa Joshua Setia Immanuel peraih medali emas pada bidang IPA KSP mengatakan sebelum mengikuti lomba yang diikutinya dari rumah secara online, dia dan teman-teman dan guru pembina rutin berdiskusi soal dan materi tiga minggu sekali. Seluruh pembinaan dan latihan juga dilakukan secara daring. Mereka akan bertatap muka langsung dengan guru pembina jika ada hal krusial yang harus di bahas. Tentu dengan izin orang tua untuk datang langsung ke sekolah.

“Selain latihan rutin yang difasilitasi sekolah, ada juga latihan soal mandiri di internet karena kan kebanyakan aktivitas di rumah,” kata siswa kelas VII A1 ini. Seluruh soal yang saat lomba berlangsung dikerjakan melalui sistem Computer Based Test (CBT) seperti menjawab tes seleksi CPNS.

Joshua pun menilai lomba online yang lebih nyaman dan tenang dibandingkan lomba tatap muka langsung juga memiliki tantangan kecepatan waktu pengerjaan soal. Sehingga tak ada kesempatan untuk mencari jawaban maupun berdiskusi. *k23

Komentar