nusabali

Exco Disandera Barter Suara

KLB Asprov PSSI Bali

  • www.nusabali.com-exco-disandera-barter-suara

Pertukaran suara sudah sangat jelas menyeruak ke permukaan. Hal itu tidak bisa dihindari, karena saling punya kepentingan.

DENPASAR, NusaBali

Para kandidat bakal calon Eksekutif Commite (Exco) PSSI Bali disandera barter suara. Hal itu tidak bisa dihindarkan karena saling membutuhkan suara dan dukungan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI Bali, pada 23 Mei. Semua calon yang lolos verifikasi harus melewati tahapan penyampaian visi dan misi secara virtual kepada 33 voter atau pemegang hak suara, di Aula Rapat KONI Bali, Denpasar, Minggu (9/5).

"Antara calon Ketum Asprov (Caketum), Cawaketum, dan Calon Anggota Eksekutif Commite (Exco) tidak bisa dihindarkan. Pertukaran suara sudah sangat jelas menyeruak ke permukaan. Hal itu tidak bisa dihindari, karena saling punya kepentingan," kata salah satu panitia Komite Pemilihan (KP) yang namanya mewanti-wanti tidak dikorankan, Selasa (4/5).

Hal itu semua menurut sumber tadi, karena kesepakatan pemilihan pada KLB melalui tiga tahapan. Pertama 33 voter memilih calon Ketua Umum Asprov. Suara terbanyak ditetapkan sebagai pemenang atau Ketum Asprov PSSI Bali periode 2021-2025. Jika tahapan pertama selesai, baru masuk ke tahapan kedua.

Lalu ke-33 voter kembali memilih calon Wakil Ketua Umum. Yang perlu ditekankan sebagai Ketua Umum, sosok terpilih pasti mengarahkan dukungan kepada salah satu kandidat yang diunggulkan. Contoh, baik Ketut Suardana dan Made Sudiana itu sama-sama memiliki modal suara murni.

"Disinilah barter suara atau voter akan sangat jelas saling menguntungkan. Dan, prediksi saya 12 saja dapat suara selaku Cawaketum, saya yakin lolos. Dengan catatan sisa suara dari total 33 voter itu suaranya menyebar," katanya menegaskan.

Begitu juga jika masuk ke tahapan pemilihan anggota Eksekutif Commite, semua kandidat dari 8 orang itu semuanya punya voter tersendiri. Istilahnya sudah saling kavling. Tinggal bagaimana barter suara bisa berjalan dengan rapi.

"Lihat saja calon Anggota Eksekutif Commite Putu Sugi Darmawan. Dia memiliki Askab PSSI Tabanan, dan Perst Tabanan. Ini bagus, tinggal barter suara dengan calon Cawaketum, dan Caketum. Aman sudah dia jika dapat 6 suara di pemilihan tahap 3 pemilihan anggota Eksekutif Commite," paparnya.

Dengan catatan suara lainnya menyebar, atau ada lebih dapat suara dari 6 yakni antara 7-8 voter. Namun minimal posisi kelima akan dapat dikunci, sehingga suara yang paling menentukan adalah suara ngambang seperti Askab PSSI Karangasem, Askab PSSI Bangli, dan Askab PSSI Klungkung yang memang tidak punya calon dari daerah tersebut.

"Untuk menentukan yang terpilih itu memang lewat perangkingan," kata anggota Komite Pemilihan Nasser Attamimy, dikonfirmasi terpisah.

Sementara calon Waketum, baik  Gusti Ngurah Anom Jaksa, I Wayan Artanayasa, dan Gede Anom Prenatha mengaku pilih fokus di pemilihan Waketum dulu, meskipun peluangnya masih dapat bersaing di calon Anggota Eksekutif Commite.

"Saya fokus di Cawaketum dulu," tegas Anom Jaksa selaku calon yang diunggulkan di Wakil Ketua Umum Asprov PSSI Bali.

Disatu sisi calon anggota Eksekutif Commite, I Putu Sugi Darmawan mengakui ada kemungkinan tukar suara di KLB nanti. Hanya saja dia mau tukar suara kepada calon yang memiliki suara lebih dari 2 atau 3 voter. Sebab, voter memang terlihat lebih panatik melihat calon dari asal daerah mana. Contoh, kalau dia asal Tabanan minimal sudah dapat dukungan dari Askab PSSI Tabanan, dan Klub Perst Tabanan. "Tukaran dengan siapa, kita lihat saja nanti. Yang jelas saling menguntungkan dan komitmennya bisa dipercaya," kata Sugi Darmawan. *dek

Komentar