nusabali

Dewan Penasihat Spiritual LBS Kapak Jimbaran Meninggal Dunia

Murni Sakit, Keluarga Bantah Penyebab Keracunan Cairan Pembasmi Serangga

  • www.nusabali.com-dewan-penasihat-spiritual-lbs-kapak-jimbaran-meninggal-dunia

MANGUPURA, NusaBali
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria diketahui bernama, I Wayan Merta alias Ki Galang Pamungkas, 49, meninggal dunia setelah mengkonsumsi cairan pembasmi serangga pada, Minggu (2/5) pagi.

Namun, video yang beredar luas di jagat maya itu ternyata tak sesuai kenyataan. Sebab meninggalnya pria yang notabene Dewan Penasihat Spiritual Ormas Laskar Bali Santi (LBS) Kapak Jimbaran ini murni karena mengalami serangan jantung.

Adik kandung almarhum, yakni I Nyoman Suparta, 44, mengatakan meninggalnya sang kakak murni karena mengalami serangan jantung pada, Minggu pagi pukul 06.00 Wita.

Menurutnya, almarhum I Wayan Merta alias Ki Galang Pamungkas meninggal dalam penanganan di Rumah Sakit Bali Jimbaran, Jalan Kampus Unud, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Suparta pun menyayangkan adanya pemberitaan di berbagai media dan juga video yang viral di media sosial itu. "Kami keluarga besar sangat menyayangkan dengan video yang viral itu. Video yang viral menyemprotkan cairan pembasmi serangga (Baygon) itu tidak ada kaitannya dengan meninggalnya kakak saya," tegas Nyoman Suparta saat ditemui di rumah duka, Jalan Karang Mas, Lingkungan Pararudan, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (3/5) siang.

Dia juga bercerita, sebelum almarhum yang merupakan anak pertama dari 5 bersaudara ini menghembuskan naoas terakhirnya, dia masih beraktivitas seperti biasa, Sabtu (1/5). Bahkan, sempat kumpul bersama rekan dan keluarga. Namun, pada malam harinya, I Wayan Merta alias Ki Galang Pamungkas mengalami kejang-kejang. Kemudian, oleh keluarga dilarikan ke RS Bali Jimbaran. Tapi sayang, nyawanya tidak terselamatkan.

Dia juga mengaku, kalau sang kakak tidak memiliki kesaktian mengkonsumsi cairan Baygon seperti yang ada di video viral itu. Selama ini yang dilakukan oleh almarhum hanya spontan saat kumpul-kumpul bersama teman. Dia juga meluruskan bahwa video yang viral itu sudah terjadi tiga tahun lalu. Namun, ada orang atau oknum yang menggabungkan video saat almarhum mengkonsumsi Baygon dan saat meninggal kemarin.

"Untuk meninggalnya kakak, tidak ada kaitan dengan berita dan video viral yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu. Kejadian kemarin karena murni mengalami serangan jantung. Sedangkan video itu sudah tiga tahun lalu," tegas Suparta seraya berharap orang-orang yang memviralkan atau memposting kejadian penyemprotan Baygon itu agar segera menghapusnya.

Meninggalnya sang kakak membawa luka mendalam bagi keluarga besar. Almarhum Ki Galang Pamungkas meninggalkan seorang istri Ni Nyoman Semi, 48, dan tiga orang anak masing-masing dua orang perempuan dan satu laki-laki. Anak pertama almarhum baru tamat SMA, anak kedua baru duduk di bangku kelas III SMP dan ketiga masih TK. Suparta berharap agar video viral di media sosial itu segera dihapus untuk mengurangi duka keluarga besar.

"Kejadian atraksi menyemprotkan Baygon ke mulut karena spontanitas. Tidak ada keahlian khusus. Kami dari pihak keluarga untuk orang yang memiliki rasa empati dan kemanusiaan agar menghapus video itu," harap Nyoman Suparta. Dia menambahkan untuk upacara pengabenan akan dilakukan pada, Kamis (6/5) pagi di Setra Kelurahan Jimbaran.

Terpisah, Lurah Jimbaran I Ketut Rimbawan mengaku kalau video yang viral di media sosial itu warga Lingkungan Pararudan, Kelurahan Jimbaran. Hanya saja, dia juga menggarisbawahi kalau meninggalnya warga tersebut bukan karena konsumsi Baygon. "Memang itu warga kami di Jimbaran. Tapi, meninggalnya bukan seperti yang di video viral itu. Warga kami itu meninggal karena murni sakit," kata Rimbawan seraya mengakui untuk kronologi pasti agar konfirmasi ke pihak keluarga besar. *dar

Komentar