nusabali

Vaksin Astrazeneca Sasar Kecamatan Buleleng

  • www.nusabali.com-vaksin-astrazeneca-sasar-kecamatan-buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng akhirnya memutuskan skema realisasi tambahan vaksin sebanyak 50 ribu dosis merk Astrazeneca, Senin (3/5) sore kemarin.

Kecamatan Buleleng sebagai kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi di Buleleng dan wilayah padat penduduk menjadi prioritas vaksinasi. Seluruh tambahan vaksin akan disuntikkan kepada seluruh warga Kecamatan Buleleng usia 40 ke atas dengan pola tuntas wilayah.

Keputusan itu diambil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana saat rapat koordinasi Satgas bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Buleleng, Senin (3/5) sore di rumah jabatan Bupati Buleleng. Menurut Agus Suradnyana yang juga Bupati Buleleng ini mengatakan yang menjadi prioritas vaksin adalah kecamatan dengan jumlah kasus kumulatif terbanyak. Selain itu kondisi permukiman padat penduduk di Kecamatan Buleleng juga menjadi kekhawatiran penyebaran virus lebih masif.

“Setelah dipetakan dalam skenario awal, kita akan fokuskan dulu tambahan vaksin ini di Kecamatan Buleleng. Diambil dari umur 40 tahun ke atas. Ini sesuai dengan anjuran Kemendagri lanjut usia (lansia) juga menjadi prioritas karena paling rentan terkena penyakit,” jelas Agus Suradnyana yang juga Ketau DPC PDI Perjuangan Buleleng ini.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa menjelaskan lebih rinci, dari hitung-hitungan Satgas Kecamatan Buleleng terdiri dari 29 desa/kelurahan memiliki 57.000 jiwa penduduk berusia 40 tahun ke atas. Dari jumkah tersebut sebagian sudah terpantau mendapatkan vaksin karena berstatus ASN, TNI/Polri, termasuk pelayan publik.

Sehingga Satgas kabupaten mengestimasi tambahan 50.000 dosis vaksin itu mencukupi untuk sasaran prioritas. “Kalau hitungan kasar kami tambahan 50.000 itu pasti terpenuhi dan ada kemungkinan tersisa, nanti kita lihat satu minggu, kalau misalnya ada sisa akan dialihkan ke sasaran lain,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.

Seluruh tambahan vaksin disebut Suyasa akan sampai di Bueleng pada Selasa (4/5) hari ini. Sedangkan jadwal vaksinasi tambahan merk Astrazeneca ini akan dimulai pada Rabu (5/5) hingga Rabu (19/5) mendatang.

Terget vaksinasi yang cukup singkat juga telah disiapkan skema oleh Dinas Kesehatan Buleleng. Menurut Suyasa 29 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Buleleng dalam vaksinasinya akan ditanggungjawabkan oleh salah satu OPD di Buleleng. Sehingga proses vaksinasi dengan target penuntasan dalam dua pekan kedepan dapat tercapai.

Selain itu seluruh petugas vaksinator yang ada di 30 titik vaksinasi akan ditarik dan difokuskan membantu vaksinasi di Kecamatan Buleleng. “Secara jumlah vaksinator kita tidak masalah. Nanti OPD yang bertanggungjawab atas satu desa/kelurahannya akan berkoordinasi ke Satgas Desa dalam penentuan tempat vaksinasi yang memadai secara kapasitas dan juga sinyal internet, karena vaksinasi harus masuk ke sistem KCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, red),” tegas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula Buleleng.

Sementara itu hingga Senin (3/5) kemarin kasus konfirmasi baru masih ditemukan di Buleleng. Satgas Penananganan Covid-19 Buleleng mencatat 12 kasus konfirmasi baru. Belasan kasus tersebut tersebar 4 orang masing-masing di Kecamatan Seririt dan Buleleng, 2 orang di Kecamatan Sukasada dan 1 orang masing-masing di Kecamatan Sawan dan Kubutambahan. Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 24 orang. Sebanyak 13 orang diantaranya berasal dari Kecamatan Buleleng, 5 orang dari Kecamatan Gerokgak, 2 orang masing-masing di Kecamatan Banjar dan Sawan serta 1 orang di Kecamatan Sukasada dan Seririt.

Selain itu di hari yang sama Satgas juga mencatatkan satu kasus kematian. Pasien 63 tahun asa Kecamatan Tejakula dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (2/5). Pria yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 sebelumnya mengalami gejala demam, batuk, sesak dan dirawat di rumah sakit swasta Buleleng sejak Selasa (27/5) lalu. Namun disatu sisi pasien yang bersangkutan memiliki riwayta penyakit paru-paru kronis dan gagal jantung sehingga tak dapat bertahan lebih lama. *k23

Komentar