nusabali

Koster Ancam Non-job-kan Pejabat Lelet

Kemarin Lantik Tiga Pejabat Eselon II Hasil Proses Lelang

  • www.nusabali.com-koster-ancam-non-job-kan-pejabat-lelet

Prof Arya Sugiartha dilantik jadi Kadis Kebudayaan Bali, Wayan Budiasa jadi Karo Umum & Protokol, Dewa Tagel Wirasa jadi Kepala BKAD

DENPASAR, NusaBali
Tiga pejabat Eselon II (setingkat kepala dinas, kepala badan, kepala biro) lingkup Pemprov Bali hasil lelang terbuka telah dilantik Gubernur Bali Wayan Koster pada Soma Wage Medangsia, Senin (3/5) pagi. Mereka masing-masing Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, I Wayan Budiasa, dan I Dewa Tagel Wirasa. Dalam arahannya, Gubernur Koster ancam akan non-job-kan pejabat yang kinerjanya lelet.

Dalam acara pelantikan di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar kemarin, Prof Arya Sugiartha, yang sebelumnya sempat dua periode menjabat Rektor ISI Denpasar (2013-2017, 20-17-2021), dilantik menjadi Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan Provinsi Bali. Arya Sugiartha mengisi jabatan lowong pasca ditinggalkan Prof Dr I Wayan Kun Adnyana, yang terpilih menjadi Rektor ISI Denpasar 2021-2025.

Sedangkan I Wayan Budiasa, yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, dilantik menjadi Karo Umum & Protokol Setda Provinsi Bali. Wayan Budiasa menggantikan AA Ngurah Oka Sutha Diana, yang kemarin dirotasi ke jabatan lain.

Oka Sutha Diana sendiri dirotasi menempati pos baru sebagai Kadis Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Provinsi Bali, untuk sundul posisi Dewa Putu Mantra yang ditempatkan sebagai Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Pembangunan Manusia---yang sebelumnya lowong karena ditinggal pensiun oleh AA Gede Geriya.

Sebaliknya, I Dewa Tagel Wirasa, yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Perencanaan Anggaran Daerah, Fasilitasi, dan Evaluasi pada Badan Keuangan & Pengelolaan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Bali, kemarin dilantik menjadi Kepala BKAD Provinsi Bali. Dewa Tagel Wirasa menggantikan Dewa Nyoman Sunartha, yang kemarin jabatannya dirotasi. Dewa Nyoman Sunartha sendiri digeser ke posisi Asisten III Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Bali, yang sebelumnya lowong pasca ditinggalkan I Wayan Suarjana---yang berkarier sebagai pejabat fungsional utama.

Baik Arya Sugiarta, Wayan Budiasa, maupun Dewa Tagel Wirasa sebelumnya sama-sama menduduki rangking teratas dalam proses lelang (seleksi terbuka) calon pejabat Eselon II. Selain ketiga pejabat Eselon II hasil proses lelang tersebut, Gubernur Koster kemarin juga melantik 26 pejabat Eselon III Pemprov Bali hasil promosi jabatan.

Usai melantik dan mengambil sumpah jabatan 3 pejabat Eselon II hasil lelang dan 26 pejabat Eselon III kemarin pagi, Gubernur Koster keluarkan warning bagi seluruh pejabat lingkup Pemprov Bali. Gubernur Koster ancam akan non-job-kan pejabat yang kerjanya lelet (lambat) dan tidak penuhi target.

"Jabatan Eselon II dan Eselon III ini ada karena kebutuhan, pejabatnya harus punya kemampuan spesial. Maka, tunjukkan kinerja yang baik, disiplin, dan tertib. Saya 2 tahun jadi Gubernur, tahu semua di sini mana yang kerja dan mana yang kerjanya tidak ada hasil," tandas Koster.

Koster pun mengingatkan pejabat Pemprov Bali supaya menjalankan tugas negara secara inline dengan program Gubernur. Pejabat Pemprov Bali mesti tahu secara detail, apa yang harus dikerjakan. "Tidak hanya sekadar kerja, duduk-duduk di kantor, lalu jam empat (pukul 16.00 Wita, Red) pulang,” terang Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

“Pahami betul ini. Karena selama ini banyak yang tidak dilaksanakan. Saya sudah buatkan matrix, eh nggak kerja juga. Sudah dikasi informasi soal masalah masyarakat yang beredar di media, nggak juga direspons. Bahkan, ada pejabat yang tidak melakukan apa-apa sama sekali," lanjut Koster.

Koster mencontohkan salah satunya terkait masalah perajin Arak Bali di Karangasem yang harus difasilitasi Pemprov Bali, namun tidak ada respons dari dinas terkait. "Aduh, kok kayak gini? Sudah ada surat Edaran Gubernur, tetap saja diam. Siapa pun jadi Gubernur Bali, kalau kinerjanya kayak gini, Bali ini tidak akan ada perubahan," tegas politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Koster menegaskan ke depan pejabat OPD agar kerja cepat, tepat, dan cermat. "Kalau tidak bisa, saya akan pakai orang luar. Jangan ada yang coba-coba mempersoalkan orang ‘luar’ dan ‘dalam’. Jangan ada yang menghambat keinginan saya, karena saya kerja dengan aturan. Camkan ini," katanya.

Sekali lagi, Koster menegaskan tak segan-segan akan nonjobkan pejabat yang tidak bekerja sama sekali. Menurut Koster, dirinya hampir saja non-job-kan seorang Kadis karena perilakunya yang tidak baik. “Saya tahu, saya amati. Jangan coba main-main. Kerjalah yang fokus, tulus, lurus, dan cermat. Saya masih punya hati, karena saya tahu kalian memiliki keluarga dan anak," papar mantan anggota Komsi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Dalam arahannya, Koster langsung tunjuk hidung 3 pejabat Eselon II hasil lelang terbuka, supaya bekerja cepat. "Pak Arya Sugiartha (Kadis Kebudayaan yang baru, Red) tolong kerja yang baik. Demikian pula Kepala Biro Umum dan Protokol (Wayan Budiasa) serta Kepala Badan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah (Dewa Tagel Wirasa), kerjalah yang baik, fokus, tulur, dan lurus. Saya tidak kenal sama kalian. Tapi, karena kalian ranking teratas dalam seleksi terbuka, ya saya pakai," warning Koster.

Sementara itu, Kadis Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Bali yang baru, AA Ngurah Oka Sutha Diana, berjanji akan melanjutkan strategi pendahulunya dalam mewujudkan program yang terkait dengan penanaman modal. Janji ini disampaikan Sutha Diana saat diwawancarai soal instruksi Gubernur Koster agar bekerja dengan baik, cepat, tepat, dan terukur.

"Ya, saya akan melanjutkan program pendahulu kita. Kemudian, mencari strategi untuk menarik investor lebih banyak ke Bali berinvestasi dan menanamkan modalnya, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali," jelas Sutha Diana.

Kendati di tengah situasi pandemi Covid-19, Sutha Diana mengaku tetap optimistis bisa maksimal menjalankan tugasnya di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. "Hidup ini harus optimis. Tugas kita ini hampir sama dengan Badan Pendapatan Daerah, supaya perekonomian bangkit, sehingga ada income buat daerah," tegas birokrat asal Puri Jero Kuta, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini. *nat

Komentar