nusabali

Angkat Tema Obat dan Art, Seniman Tiongkok Pamerkan Karya di Bali

  • www.nusabali.com-angkat-tema-obat-dan-art-seniman-tiongkok-pamerkan-karya-di-bali

MANGUPURA, NusaBali.com 

Sebanyak 42 karya seni berupa 41 lukisan dan sebuah patung manikin karya Sun Rang Fong (Funky Sun) dipamerkan di Bali pada 2-22 Mei 2021.

Pameran dengan tema Obart (Obat dan Art) digelar di Galeri Zen1 yang berlokasi di Ruko Tuban Plaza, Jalan By Pass Ngurah Rai nomor 50, Tuban, Kuta.  Sun sengaja memilih tema Obart karena  sedang mendalami teknik pengobatan tradisional China melalui meditasi, relaksasi dan lain sebagainya.

“Karya yang ditampilkan adalah karya seni yang healingnya ada di batin kita, baik itu ketenangan keceriaan atau cerita yang membuat si penikmat karya ini merasakan suatu energi positif dari karya ini,” ungkap Sun yang saat ini tinggal di daerah Tegalalang, Ubud, Gianyar.

Pameran ini sendiri bagi Sun merupakan visual diary kehidupannya selama di Bali. Sun mengaku pernah mendengar dari seseorang bahwa nama Ubud tempat ia tinggal saat ini sesungguhnya bermakna obat. Obart menjadi ungkapan baru yang menunjuk gagasan kreatif Sun, seorang perupa Tiongkok di Ubud, tentang pertalian mendalam antara seni dan pengobatan, seni dan penyembuhan.

Konsep pameran ini awalnya dicetuskan langsung oleh Sun bersama dengan Hanh selaku pemilik HeartlLab yang kemudian diserahkan kepada pihak Galeri Zen1 dan langsung dikembangkan oleh Igo Blado dan Nicolaus F Kuswanto selaku pemilik Galeri Zen1 sendiri yang mengeksplorasi langsung acara pameran ini.

Galeri Zen1 sendiri dipilih oleh Sun karena Zen1 merupakan galeri yang memiliki visi misi yang sangat cocok menurutnya melangsungkan acara pameran ini dengan tujuan untuk menyampaikan pesan dan kesannya selama tinggal di Bali khususnya dalam satu tahun terkahir ini, dimana ia memadukan dua kebudayaan yaitu Cina dan Bali dalam lukisannya.



Seniman kelahiran 1980 berasal dari kota Beijing mulai menekuni dunia kontemporer sejak tahun 2007 silam. Sun memiliki ciri khas dalam lukisan-lukisannya yaitu menggunakan teknik dasar goresan-goresan China dan menggunakan tinta China dan lukisan yang dilukis pada media kertas beras (rice paper) khas negeri Tirai Bambu. Penggunaan rice paper ini karena media ini yang sangat identik dan melekat di Tiongkok.

Sun juga menerapkan teknik dasar lukisan Bali yang ia terapkan melalui permainan warna serta objek di mana objek tersebut adalah gambaran langsung dari apa yang ia alami selama tinggal di Bali.

Sejak tahun 2013 Sun juga mulai menggambar melalui media digital iPad. Goresan-goresan itu dia lukis melalui media digital lalu dicetak sehingga menjadi sebuah karya seni lukis yang bergaya modern tanpa menghilangkan goresan-goresan khas negeri leluhurnya.

Uniknya selama pameran berlangsung ada iringan musik meditasi Himalaya yang dipilih langsung oleh Sun. Musik ini dipilih untuk menyelaraskan suasana dan tema pameran yang diharapkan Sun bisa menjadi healing bagi para pengunjung.

“Pameran ini menyampaikan pesan dan energi positif kepada penikmat seni. Kita berharap semoga teman-teman bisa makin semangat untuk berkarya, terlebih dalam pameran Obart yang berarti Obat ini diharapkan bisa membuat kita pulih dari adanya pandemi ini,” harapnya.*cla

Komentar