nusabali

Sektor Perikanan dan Pertanian Paling Mampu Bertahan

Wabup Ipat Hadiri Udang Vaname di Poltek KP di Pengambengan

  • www.nusabali.com-sektor-perikanan-dan-pertanian-paling-mampu-bertahan

NEGARA, NusaBali
Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) menyebutkan sektor perikanan dan pertanian terbukti paling mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.

Dampak pandemi yang dirasakan masyarakat di Bali, khususnya Kabupaten Jembrana lebih sedikit dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya. Karena memiliki sektor-sektor pertanian serta perikanan sebagai sektor unggulan.

Hal tersebut ditegaskan Wabup Ipat, usai acara peletakan batu pertama pembangunan gedung teaching factory (Tefa) budidaya ikan sekaligus panen bersama Udang Vaname di Poltek Kelautan Perikanan (Poltek KP) di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (1/5). “Di Jembrana dampaknya lebih sedikit. Dikarenakan kita masih bisa bicara masalah pertanian, perikanan. Salah satunya tambak. Jadi sektor-sektor  itu yang bertahan," ujarnya.

Keberadaan Politeknik KP sebagai kampus yang fokus bergerak di sektor kelautan dan perikanan, kata Wabup Ipat, tinggal dimaksimalkan berbagai  potensinya sehingga ada peningkatan hasil. Mulai dari  hasil tambak maupun budidaya lainnya, hingga  menambah keterampilan dengan teknologi di dalamnya. “Jika ini bisa kita optimalkan, secara otomatis akan berdampak bagi daerah. Yaitu sektor yang menambah penghasilan daerah,” ucapnya.

Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Kapusdik KP) Badan Riset Sumberdaya Daya Manusia (BRSDM) Kelautan dan Perikanan, Bambang Suprakto menyebutkan, pembangunan gedung Tefa budidaya ikan di Poltek KP di Jembrana ini, tentunya bertujuan meningkatkan kualitas SDM maupun pembelajaran. Saat ini, era kampus modern juga sudah dimulai di Poltek KP yang memberikan pendidikan vokasi dengan berbasis teaching factory dengan 30 persen teori dan 70 persen praktik.

“Kedepannya sistem pembelajaran kita ini harus menerapkan era digitalisasi dan tidak seperti sistem pembelajaran klasikal seperti sebelumnya. Akan tetapi bisa belajar di mana saja. Anak-anak bisa belajar industri di mana saja sambil praktek karena Poltek KP merupakan sekolah vokasi, dan ini sudah kita siapkan mulai dari dosennya, maupun sistem pembelajaran online ini semua kampus Poltek KP sudah siap,” ucapnya.

Mengenai sumber daya manusia, Bambang Suprakto menjelaskan, bahwa para dosen sudah dilatih bagaimana menerapkan sistem pembelajaran online tidak monoton. Setiap mahasiswa juga dituntut lebih banyak memegang sesuatu karena diminta untuk terampil dengan metode tersendiri dari setiap dosen yang mengajar.

Kedepannya, jelas dia, semua teknologi budidaya, pengolahan hasil perikanan, harus modern. Akan tetapi nantinya akan ada rekayasa lagi. Misalnya, budidaya dalam indoor, semuanya terkontrol termasuk outdoor. ‘’Tetapi ada tempat kecil untuk monitor bagaimana perkembangan udang di tambak. Kedepannya saya harapkan kampus poltek kp ini bisa menjadi kampus yang modern dan terintegrasi dengan berbasis teknologi,” ujarnya.*ode

Komentar