nusabali

Pedagang Takjil di Jalan Jeruk Disidak

  • www.nusabali.com-pedagang-takjil-di-jalan-jeruk-disidak

SINGARAJA, NusaBali
Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Buleleng melakukan inspeksi mendadak (sidak) pedagang takjil (makanan berbuka puasa) di Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis (29/4) sore kemarin.

Seluruh takjil yang dijual di Jalan Jeruk sebagai pusat pedagang takjil di Buleleng dinyatakan aman dan tak mengandung bahan berbahaya. Pengawasan makanan dan minuman berbuka puasa itu dilakukan bersama Dinas Koperasi Pergadagangan Perindustrian Usaha Kecil Menengah (Diskopdagrin-UKM), Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP).

Loka POM dan instansi terkait mengambil sebanyak 21 sampel dari berbagai jenis makanan dan minuman. Mulai dari jeli, kolang kaling, rumput laut, ikan pepes, bijik, jajanan, krupuk, ladrang. Puluhan sampel itu diuji menggunakan rapid tes kit untuk mengetahui kandungan dalam olahan makanan tersebut.

Kepala Loka POM Buleleng I Made Ery Hahari Hantana usai melakukan sidak mengatakan ada 4 komponen bahan berbahaya yang menjadi target pengujian. Yakni kandungan formalin, boraks, rodhamin B dan menthanil yellow. Setelah dilakukan pengujian seluruh sampel yang diuji hasilnya negatif.

“Sampel yang diambil memang sebelumnya dicurigai tetapi setelah diuji hasilnya negatif semua. Artinya tidak ada yang mengndung bahan berbahaya seperti 4 komponen yang kami uji,” jelas Ery Bahari. Hasil tes negatif pada seluruh takjil di Jalan Jeruk ini pun sudah berlangsung dua tahun terakhir. Hasil yang cukup memuaskan ini disebut Kepala Loka POM karena sudah semakin banyak masyarakat yang teredukasi untuk tidak memakai bahan berbahaya pada olahan pangan yang dibuat.

Namun dia memiliki satu catatan kepada seluruh pedagang takjil di Jalan Jeruk Kelurahan Kampung Anyar, agar tetap menjaga kebersihan. Menurut pemantauan yang dilakukan alas makanan yang dijual sudah tidak menggunakan koran dan diganti daun atau kertas nasi.

Lalu saat mengambil makan untuk dibungkus juga tak lagi menggunakan tangan yang dapat mengkontaminasi olahan pangan. Pedagang sudah beralih penggunakan penjepit. “Cuman perlu diperhatikan menghindari jangan sampai ada debu. Karena tadi masih ada kenadaraan yang lalu lalang, walaupun ada peringatan mematikan mesin. Ini bisa mencemari makanan yang dijual. Kedepan terus ditingkatkan sehingga Ramadhan berjalan dengan baik,” kata dia.

Sementara itu Loka POM bersama instansi terkait juga telah melakukan pengawasan pada toko retail, pasar dan distributor lainnya. Pengecekan lebih difokuskan pada tanggal kadaluarsa, kemasan rusak pada parcel jelang Hari Raya Idul Fitri. Ery Bahari pun tak memungkiri jika kemasan rusak dan barang kadaluarsa masih ditemukan satu dua item. Hal itu langsung ditindaklanjuti dengan pemusnahan langsung oleh pengusaha masing-masing setelah menarik produk dari pajangan. *k23

Komentar