nusabali

Hendak Pergi Bekerja, Dibogem Anak Anggota DPRD Klungkung

  • www.nusabali.com-hendak-pergi-bekerja-dibogem-anak-anggota-dprd-klungkung

Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Aris Purwanto membenarkan adanya laporan kasus pemukulan tersebut, namun diakuinya sudah diambil jalur tengah alias berdamai.

DENPASAR, NusaBali
I Gede Dujana, 26, asal Banjar Yeh Poh, Desa Manggis, Karangasem dengan berlumuran darah tiba di IGD RS Sanglah Denpasar, Jumat (9/12) siang. Sujana mengalami pendarahan pada hidungnya setelah terkena bogem mentah dari seorang pelajar SMA di sekitar tempat kostnya di Gang Mawar, Jalan Hangtuah, Sanur, Denpasar Selatan, saat hendak pergi bekerja.

Sujana mengatakan, sebenarnya dirinya tidak pernah ada masalah dengan pelaku pemukulan yang bertubuh gempal tersebut. Namun saat hendak bekerja dan melewati gang, tiba-tiba dirinya dikejar oleh pelaku yang tidak diketahui namanya. “Setahu saya, dia pelajar SMA karena waktu itu pakai kostum SMA,” ujarnya ditemui di IGD RS Sanglah, kemarin.

Sujana menyebut, dirinya dipukul karena dituduh melototin pelaku. "Saya dibilang nengeng-nengengin (melotot-melototin) dia saat saya naik motor. Saya jawab dengan sopan kalau saya tidak ada seperti itu, tapi dia terus menantang berkelahi, saya mengalah saja dan tidak mau mencari ribut," aku Sujana.

Nah, tiba-tiba, pelaku langsung memukul muka Sujana hingga hidungnya mengalami pendarahan. Baju coklat dan celana pendek yang dikenakannya pun berlumuran darah. Sementara pelaku yang masih menggunakan pakaian SMA tersebut langsung kabur.

Sujana yang terluka dengan memaksakan diri langsung mencari teman satu kosnya yang juga dari Karangasem. "Saya diantar teman ke sini (RS Sanglah, red). Tapi sebelumnya saya sempat melapor ke Polsek Denpasar Selatan. Katanya disuruh membawa surat pengobatan ke sana (Polsek Densel, red) untuk pelaporan dan sudah difoto tadi, bahkan istri saya belum tau kejadian ini," ucapnya sambil menahan rasa sakit.

Dari informasi, seperti diungkapkan Komang Juliana, teman korban Sujana yang mengantarnya ke RS Sanglah, pelaku yang anak SMA tersebut disebut putra dari anggota DPRD Klungkung yang tengah duduk di bangku kelas III SMA. "Iya, dia anak anggota Dewan Klungkung asal Nusa Penida, saya tidak tahu jelas namanya, yang pastinya dia anggota DPRD yang rumahnya sama di Gang Mawar, tapi saya lupa Gang Mawar berapa yang pastinya di belakang SD 12 di gang itu," terang Juliana.

Diakuinya, pelaku pemukulan tersebut sering kali berbuat ulah di gang tersebut, bahkan gas motor yang dikendarainya tidak pernah kendor, selalu ngebut, hingga membuat resah tetangga. Bahkan, kata dia, anak tersebut kerap menantang orang-orang di gang itu untuk berkelahi. "Tapi nggak berani ada yang negur dan meladeni, makanya harus dilaporkan sekarang dengan kejadian teman saya ini," katanya kesal.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Aris Purwanto membenarkan adanya laporan kasus pemukulan tersebut, namun diakuinya sudah diambil jalur tengah alias berdamai. "Tadi memang ada info itu. Korbannya sempat ke sini. Tapi, kedua kubu (pelapor dan terlapor) sudah memilih damai," jelasnya, kemarin.

Ditanya tentang kronologis kejadiannya, mantan Kapolsek Kuta Utara ini enggan merinci lebih jauh. Ia berdalih, bahwa kasus tersebut tidak lanjut karena antara pelaku dan korban sudah berdamai. Begitupun saat ditanya prihal status terlapor (pelaku) yang konon anak seorang anggota Dewan Klungkung. "Kita nggak ngorek (latar belakangnya). Apalagi kasusnya dari anggota yang menangani sudah damai. Ya, mau apalagi, keduanya sudah mengambil langkah damai," katanya. * cr63, da

Komentar