nusabali

Sekdis Perkim Badung Meninggal Dunia

Dinyatakan Positif Covid-19 dan Dirawat di RSD Mangusada

  • www.nusabali.com-sekdis-perkim-badung-meninggal-dunia

Almarhum awalnya meminta untuk di Swab PCR lantaran ada keluarganya dinyatakan positif Covid-19.

MANGUPURA, NusaBali

Sekretaris Dinas (Sekdis) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Badung Tofan Priyanto, meninggal dunia, Selasa (27/4) sekitar pukul 04.00 Wita. Birokrat yang tinggal di Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi, Badung, itu meninggal dunia dalam perawatan intensif di RSD Mangusada, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, karena dinyatakan positif Covid-19.

Kabag Humas Setda Badung Made Suardita, membenarkan meninggalnya Sekdis Perkim tersebut. “Iya, meninggalnya tadi (kemarin) sekitar pukul 04.00 Wita. Informasinya almarhum juga sudah dimakamkam,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa malam.

Sebelum meninggal dunia, lanjut Suardita, almarhum memang sempat menjalani perawatan intensif di RSD Mangusada. Pasalnya, dari hasil Swab PCR dinyatakan positif Covid-19. “Setelah menjalani perawatan itu, Pak Taufan meninggal dunia di rumah sakit,” jelas Suardita yang juga Koordinator Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Badung.

Sementara, Kadis Perkim Badung AAN Bayu Kumara Putra, turut membenarkan meninggalnya Sekdir Perkim Badung Tofan Priyanto. “Betul, pak Taufan meninggal tadi pagi pukul 04.00 Wita. Beliau juga sudah dimakamkan sekitar pukul 09.00 Wita di TPU Islam Wanasari Maruti, Kampung Jawa, Jalan Maruti, Kelurahan Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara,” jelasnya.

“Sebelum menjalani perawatan, pak Taufan mengeluhkan sesak. Tapi mengenai riwayat penyakitnya sebaiknya langsung ke pihak rumah sakit saja yang menjelaskan,” kata Gung Bayu.

“Kami segenap pimpinan dan staf Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Badung, menyampaikan dukacita yang sangat mendalam atas wafatnya Pak Taufan. Semoga amal ibadah almarhum diterima disisi-Nya dan keluarga diberi keikhlasan dan ketabahan,” kata Gung Bayu.

Sementara, Dirut RSD Mangusada dr. I Ketut Japa, menjelaskan almarhum awalnya meminta untuk di Swab PCR lantaran ada keluarganya dinyatakan positif Covid-19. “Kalau tidak salah enam hari lalu atau Rabu, almarhum meminta saya untuk melakukan swab, karena ada keluarganya yang positif (Covid-19),” jelas dr Japa.

Setelah dilakukan Swab PCR, hasilnya dinyatakan positif. Almarhum kemudian menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis yang menangani Covid-19. “Karena tim dokter menemukan ada gangguan di paru-paru, sesuai prosedur harus diisolasi di rumah sakit,” kata dr Japa lagi.

Almarhum kemudian menjalani perawatan di ruang isolasi khusus pasien Covid-19. “Seluruh protap telah kami lakukan. Ruang isolasi ini juga berdekatan dengan ICU (Imergency Care Unit). Jadi, kalau pasien dalam situasi darutat, bisa segera ditangani,” imbuh dr Japa.

Walau sudah mendapatkan penanganan maksimal, Tofan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 04.00 Wita. “Kami dan tim dokter sudah berupaya sangat maksimal. Kami segenap jajaran di RSD Mangusada mengucapkan duka cita yang sangat mendalam,” tandasnya. *asa

Komentar