nusabali

Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Gugur Saat Ayahnya Sedang Renovasi Rumah di Beng, Gianyar

  • www.nusabali.com-brigjen-tni-i-gusti-putu-danny-gugur-saat-ayahnya-sedang-renovasi-rumah-di-beng-gianyar

GIANYAR, NusaBali
Kolonel (Purn) TNI I Gusti Putu Karya, 82, ayah almarhum Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya sedang merenovasi bale delod rumahnya di Lingkungan Kelod Kauh, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar.

Bale yang terdiri dari dua kamar dan satu untuk dapur ini rencananya akan ditempati Kolonel Gusti Putu Karya menghabiskan masa tua. Termasuk rencananya menjadi tempat singgah jika putranya almarhum I Gusti Putu Danny pulang ke Bali. Namun sayang, sebelum bale delod itu rampung Gusti Putu Danny sudah terlebih dahulu gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Minggu (25/4) sore pukul 15.50 WIT.

Menurut Gusti Made Karjana, 70, adik bungsu Gusti Putu Karya atau paman dari almarhum Gusti Putu Danny, renovasi dilakukan sejak dua bulan lalu, Februari 2021. "Kita hanya awasi pembangunannya. Dana sepenuhnya dari kakak saya melalui anak nomor dua. Kemungkinan dana dari Danny juga. Rencananya untuk tempat tinggal, tempat transit kalau dinas di Bali," ujar Gusti Made Karjana saat ditemui, Senin (26/4).

Dikisahkan, ayah almarhum lahir dan besar di Beng, Gianyar. Merupakan anak seorang petani yang berhasil masuk tentara sekitar tahun 1958. "Tugas pertamanya di Bandung, Jawa Barat. Sedangkan saya ke Timor, jadi sejak lama sama-sama merantau," jelas pensiunan PT Waskita Karya ini. Selama bertugas di Bandung, Gusti Putu Karya bertemu jodoh, menikah dan dikaruniai 4 orang anak. Brigjen Gusti Putu Danny merupakan putra sulung yang sejak lahir hingga kini belum pernah pulang kampung ke Gianyar. "Almarhum sejak lahir belum sempat ke Beng, karena tugas terus. Belum pernah sama sekali. Rencana mau ke sini kalau ada libur seminggu," kenangnya.

Hal ini pula yang membuat Gusti Putu Karya semangat menyiapkan tempat tinggal di rumah tua di Gianyar. "Dia ada rumah di Bandung dan Cilacap. Tapi karena usia sudah sepuh ingin balik ke Bali. Direnovasilah bale ini," jelas Gusti Made Karjana. Selain dirinya yang tinggal di Bali, Gusti Putu Karya juga ingin Brigjen Gusti Putu Danny sesekali pulang ke rumahnya ini. "Pingin anaknya pulang ke Bali. Karena setiap kali ditanya sama teman-temannya, di mana rumahnya di Bali ndak tahu, jadi bangun rumah ini," terangnya.

Semenjak sama-sama merantau, Gusti Made Karjana mengaku jarang bertemu kakaknya Gusti Putu Karya sekeluarga. Seingatnya, pernah bertemu hanya dua kali dengan almarhum Brigjen Gusti Putu Danny. "Saya hanya sempat ketemu dua kali. Waktu dia SMA saya sempat singgah ke Bandung. Sekali lagi ketemu waktu diajak ke Timor Timur," ujar Gusti Made Karjana.

Meski jarang bertemu dan terpisah jarak, komunikasi tetap terjalin baik lewat handphone.

"Biasa kita saling berkabar lewat telepon atau whatsapp. Kakak saya, meski sudah sepuh komunikasi lancar. Masih kuat beliau," ujarnya. Sepengetahuan Gusti Made Karjana, kakaknya sempat menjadi anggota Kopassus dan Guru militer bagi angkatan yang mencari baret merah.

Mengenai kabar duka gugurnya Gusti Putu Danny, diketahui pertama kali dari keponakannya Ni Gusti Ayu Indriyana yang tak lain adik almarhum. "Nangis ditelepon, Minggu (25/4) sore. Saya lapor sama kakak (Gusti Putu Karjaya, Pensiunan Dinas Pekerjaan Umum) di Kupang yang banyak punya teman keluarga di Papua ternyata kabar itu benar," ungkapnya. Keluarga di Gianyar pun belum berbuat banyak. Sebab informasi sementara upacara Pengabenan akan dilaksanakan pada, Selasa (27/4) di Krematorium Cibinong, Bogor.

Jenazah langsung dibawa ke TMP Kalibata untuk dipendem di pertiwi. "Kami di Bali belum tahu apakah akan ada upacara di sini atau selesai di sana (Jakarta). Kalau bisa diaben di sana, mungkin di Bali tidak lagi ada upacara," terangnya.

Di sisi lain, firasat buruk dialami Gusti Putu Murni, 50, adik misan almarhum di Beng. Persis saat kejadian, anaknya tersengat tawon saat menurunkan kain ider-ider sanggah kemulan. "Pas ngelungsur wastra kena sengat tawon. Pas itu saya kepikiran, pertanda apa ya ini," ungkapnya. Firasat itupun langsung terjawab, setelah beberapa jam kemudian keluarga mendapat kabar duka. "Bli Made nelpon malam sekitar Pukul 20.00 Wita, katanya kejadian sore. Lalu Babinsa datang ke rumah malam hari," ungkapnya. *nvi

Komentar