nusabali

Gubernur Koster Ingatkan Krama Bali Disiplin Prokes

Angka Kesembuhan Dekati 94 Persen, Waspadai Gelombang III Covid-19

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-ingatkan-krama-bali-disiplin-prokes

DENPASAR, NusaBali
Bali catat rekor tingkat kesembuhan tertinggi mencapai 93,92 persen dari total 43.981 positif Covid-19, setelah per Minggu (25/3) kembali terdapat 77 paisen sembuh bersamaan dengan munculnya 66 kasus baru.

Meski demikian, Guberur Wayan Koster ingatkan krama Bali disiplin terapkan protokol kesehatan, sebagai upaya cegah penularan dan waspadai gelombang III Covid-19.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, per 25 April 2021 hanya muncul 66 kasus baru. Terbanyak muncul di Kota Denpasar dengan 21 kasus baru, disusul Kabupaten Gianyar (12 kasus baru), Bangli (10 kasus baru), Badung (8 kasus baru), Buleleng (8 kasus baru), Tabanan (5 kasus baru), dan Klungkung (1 kasus baru). Dua daerah yang nihil kasus baru adalah Jembrana dan Karangasem.

Total kumulatif kasus Covid-19 sejak awal pandemi bulan Maret 2020 kini mencapai 43.981 kasus. Jumlah kasus terbanyak berada di Kota Denpasar (13.924 kasus), Kabupaten Badung (8.330 kasus), Gianyar (4.996 kasus), Tabanan (4.478 kasus), Buleleng (3.477 kasus), Jembrana (2.265 kasus), Bangli (2.260 kasus), Karangasem (1.809 kasus), Klungkung paling steril (dengan 1.705 kasus). Perlu dicatat, rata-rata munculnya kasus per hari di Bali mencapai 159 orang.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali hingga saat ini mencapai 41.306 orang. Walhasil, tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali tembus angka tertinggi sepanjang pandemi, yakni 93,92 persen dari total 43.981 kasus. Ini jauh di atas rata-rata nasional yang tingkat kesembuhannya masih di angka 91,16 persen.

Hingga saat ini, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan tempat karantina) di Bali tinggal 1.374 orang atau 3,12 persen dari total 43.981 kasus. Ini jauh di bawah atas rata-rata nasional yang kasus aktifnya mencapai 6,12 persen. Sebaliknya, jumlah kumulatif paisen Covid-19 di Bali yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 1.301 orang atau 2,96 persen dari total 43.981 kasus. Ini di atas rata-rata nasional yang mencapai 2,72 persen.

Kendati kasus aktif di Bali jauh berkurang seiring menurunnya kasus baru dan angka kesembuhan kini mendekati 94,00 persen, namun Gubernur Wayan Koster mengingatkan seluruh masyarakat Bali jangan pernah lengah. Faktanya, virus Covid-19 masih ada dan saat ini tetap suasana pandemi.

“Oleh karena itu, masyarakat jangan pernah lengah, jangan pernah bosan, jangan melawan, dan sama sekali tidak boleh sombong (jumawa). Marilah terus menjaga diri, menjaga keluarga, menjaga lingkungan masyarakat masing-masing agar terhindar dari penularan Covid-19,” jelas Gubernur Koster dalam keterangan persnya di Denpasar, Minggu kemarin.

Gubernur Koster pun imbau masyarakat agar dalam melaksanakan aktivitas di luar rumah, benar-benar tertib dan disiplin mengikuti protokol kesehatan sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2021 soal penerapan pola hidup sehat dan bebas Covid-19 dengan 6M: memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan.

Menurut Koster, hal ini perlu ditegaskan mengingat belakangan kegiatan masyarakat semakin meningkat, seperti upacara adat, kegiatan seni, kegiatan sosial, aktivitas perekonomian, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berpotensi menimbulkan kerumunan yang mengakibatkan penularan Covid-19. Koster sangat memahami keinginan yang menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga orang nomor satu di Bali ini sama sekali tidak bermaksud melarang kegiatan tersebut.

“Penegasan ini perlu dipahami, mengingat beberapa negara yang masyarakatnya kurang tertib dalam menerapkan protokol kesehatan, mengakibatkan terjadinya lonjakan kasus baru Covid-19 dengan tingkat penularan yang sangat cepat. Muncul jenis Covid-19 yang baru gelombang II, bahkan sudah muncul gelombang III seperti kejadian di India, Eropa, dan Jepang,” tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Menurut Koster, pihaknya berharap pandemi Covid-19 di Bali dapat ditangani dengan baik, sehingga munculnya kasus baru dapat dikendalikan, tingkat kesembuhan semakin meningkat, dan angka kematian dapat ditekan. Pencapaian yang baik ini hanya akan terwujud dengan kerja keras pemerintah daerah serta adanya kesadaran, partisipasi, dan dukungan kolektif seluruh komponen masyarakat.

“Gilik-saguluk, parasparo, salunglung-sabayantaka, sarpana ya, saling asah, asih, asuh. Artinya, bersatu-padu, saling menghargai pendapat orang lain, dan saling mengingatkan, saling menyayangi, saling tolong-menolong,” terang Koster.

Bila penanganan Covid-19 semakin baik, kata Koster, maka Bali akan lebih cepat menjadi zona hijau, aman, dan nyaman, sehingga menimbulkan kepercayaan bagi masyarakat luar. Muaranya, pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali dapat dilakukan lebih cepat.

Pemprov Bali bersama Pemkab/Pemkot se-Bali saat ini terus berupaya meningkatkan kualitas penanganan Covid-19, melalui pencegahan dengan protokol kesehatan 3T (tracing, testing, dan treatment), operasi yustisi, pelayanan pasien di rumah sakit rujukan, dan karantina bagi orang tanpa gejala atau gejala ringan.

Sementara itu, dalam rangka pencegahan Covid-19, sedang dilakukan program vaksinasi. Targetnya, 3 juta orang atau sekitar 70 persen dari jumlah 4,3 orang penduduk Bali mendapat vaksinasi. Jadi, vaksin yang dibutuhkan mencapai 6 juta dosis untuk 2 kali suntikan.

Gubernur Koster sudah menyampaikan target tersebut kepada Menteri Kesehatan RI dan telah disepakati yang akan dilaksanakan secara bertahap, mulai bulan Maret sampai Juni 2021 mendatang, sesuai arahan Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi massal di Bali, 16 Maret 2021 lalu.  “Target vaksinasi ini sudah cukup untuk membentuk herd immunity,” papar Koster.

Koster menyebutkan, hingga 22 April 2021 jumlah vaksin yang sudah diterima Bali mencapai 1.141.110 dosis atau sekitar 19 persen dari target 6 juta dosis. Jumlah vaksin yang telah dialokasikan ke Bali merupakan prosentase tertinggi di Indonesia. Vaksin tersebut sudah dibagikan untuk 9 kabupaten/kota se-Bali.

Sedangkan kelompok masyarakat yang sudah divaksin adalah tenaga kerja kesehatan, pegawai pemerintah, TNI/Polri, kelompok Lansia, pekerja pariwisata, tenaga pendidik, pedagang pasar, wartawan, atlet, tokoh agama, tokoh adat, seniman, pegawai bank, pegawai pasar swalayan, dan kelompok lainnya. Sedangkan jumlah penduduk Bali yang sudah divaksin Tahap I sebanyak 696.356 orang (23,20 peren) dan vaksinasi Tahap II sebanyak 216.429 orang (7,20 persen).

Sementara, Pemprov Bali bersama Menteri Kesehatan telah membentuk 3 kawasan sebagai zona hijau di Bali. Pertama, Zobna Hijau Kawasan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar (yang meliputi Kelurahan Ubud, Desa Taro, Desa Kedewatan, Desa Sayan). Kedua, Zona Hijau Kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung (yang meliputi Kelurahan Benoa, Kelurahan Tanjung Benoa, Kelurahan Jimbaran, ITDC Nusa Dua, dan Tuban). Ketiga, Zona Hijau Kawasan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan (yang meliputi Desa Sanur Kauh, Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur). *nat

Komentar