nusabali

Bibi dan Keponakan Bunuh Diri Mencebur ke Cubang

Tragedi di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang

  • www.nusabali.com-bibi-dan-keponakan-bunuh-diri-mencebur-ke-cubang

AMLAPURA, NusaBali
Seorang ibu rumah tangga di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Ni Wayan Edi, 46, dan keponakannya, Ni Kadek Muliani, 9, ditemukan tewas mengambang dalam cubang di rumahnya, Selasa (20/4) pagi.

Bibi dan keponakannya ini diduga kuat tewas bunuh diri dengan cara nyamplung ke cubang sedalam 5 meter. Korban Ni Wayan Edi diduga nekat bunuh diri dengan mencebur ke dalam cubang, karena depresi. Kemudian sang keponakan, Ni Kadek Muliani, diperkirakan ikut nyemplung hingga tewas saat bocah perempuan berusia 9 tahun ini mencoba coba bantu selamatkan bibinya itu.

Informasi di lapangan, kematian tragis bibi dan keponakannya ini pertama kali diketahui Jro Mangku Suwitra, 48, ayah dari bocah Ni Kadek Muliani, Selasa pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Sesaat sebelum kejadian, Jro Mangku Suwitra berada di rumahnya yang hanya berbatas tembok penyengker dengan rumah korban Ni Wayan Edi. Jro Mangku Sawitra yang notabene merupakan kakak kandung dari korban Ni Wayan Edi saat itu di rumah bersama sang istri, Jro Mangku Raba, 48, serta dua anaknya: Ni Komang Cantik, 14, dan Ni Kadek Muliani, 9---yang akhirnya tewas mengenaskan.

Kemudian, Jro Mangku Suwitra pergi ke kebun untuk memetik padang kasna, me-ninggalkan istri dan kedua anaknya di rumah. Setelah balik ke rumah dari kebun membawa padang kasna sekitar pukul 07.25 Wita, Jro Mangku Suwitra menanyakan keberadaan putri bunbgsunya, Ni Kadek Muliani.

Si sulung Komang Cantik memberitahukan bahwa adiknya, Kadek Muliadi, main ke rumah sang bibi Ni Wayan Edi yang hanya berjarak 3 meter dan dibatasi tembok panyengker. Diberitahu seperti itu, Jro Mangku Suwitra pun langsung bergegas ke rumah korban Ni Wayan Edi, yang merupakan adik kandungnya.

Ternyata, Jro Mangku Suwitra tidak menemukan siapa pun di sana. Dia hanya mene-mukan sandal jepit di dekat cubang. Saat itu, cubang sedalam 5 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter sudah dalam posisi terbuka. Setelah diamati ke dalam cubang, Jro Mangku Suwitra kaget melihat adiknya, Ni Wayan Edi, tewas mengambang. Lebih kaget lagi dia melihat putri bungsunya, Kadek Muliani, ikut tewas mengambang di cubang dalam posisi telungkup.

Dalam kondisi panik melihat anak dan adiknya tewas mengambang, Jro Mangku Suwitra berteriak minta tolong. Menyusul datang suami korban Ni Wayan Edi, yakni I Nengah Deden, 46, yang notabene adik ipar Jro Mangku Suwitra. Tak lama berselang, warga berdatangan ke lokasi TKP.

Pada saat bersamaan, seorang warga, I Nengah Sunia, 43, melaporkan kejadian maut ini kepada Bendesa Adat Temukus, I Nengah Sindia. Selanjutnya, Bendesa Nengah Sindia meneruskan laporan ke Polsek Rendang.

Begitu mendapat laporan, jajaran kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Rendang, Kompol I Made Sudartawan, terjun ke lokasi TKP dengan membonceng petugas medis dari Puskesmas Rendang, dr I Putu Suryantara Putra. Polisi melakukan olah TKP, mengewakuasi jasad kedua korban, serta meminta keterangan saksi-saksi. Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan adanya tanda bekas kekerasan atau hal mencurigakan di tubuh kedua korban.

Kapolsek Rendang, Kompol I Made Sudartawan, mengatakan bibi dan keponakannya tewas mengenaskan di dalam cubang, murni nyamplung hingga tenggelam. "Korban diduga kuat bunuh diri. Apalagi, berdasarkan penuturan keluarganya, korban Ni Wayan Edi jauh sebelumnya sudah sempat nekat mencoba bunuh diri karena depresi," papar Kompol Sudartawan.

Paparan serupa juga disampaikan I Nengah Deden, suamki dari korban Ni Wayan Edi. Menurut Nengah Deden, istrinya sejak lama menderita depresi dan sudah pernah nekat mencoba bunuh diri. "Istri saya ini lama depresi. Dia sempat nekat mencoba bunuh diri, tapi gagal. Kali ini, dia meninggal diduga karena bunuh diri,” papar Nengah Deden.

Sedangkan kakak kandung korban Ni Wayan Edi, Jro Mangku Suwitra, menduga adiknya yang depresi ini sengaja bunuh diri dengan nyamplung ke dalam cubang. Kemudian, putrinya yang baru berusia 9 tahun, Made Muliani, mencoba bantu sang bibi. “Tapi, anak saya ini malah ikut nyamplung ke dalam cubang hingga meninggal,” terang Jro Mangku Suwitra.

Sementara itu, jenazah Ni Wayan Edi dan Ni Kadek Muliani kemarin sempat salama hampir 13 jam disemayamkan di rumah duka pasca tewas mencebur ke dalam cubang. Kemudian, jenazah bibi dan keponakannya ini dikuburkan keluarganya di Setra Desa Adat Temukus, tadi malam sekitar pukul 20.00 Wita. Ritual penguburan dikoordinasikan langsung Bendesa Adat Temukus, I Nengah Sindia. *k16

Komentar