nusabali

Parta Minta Rencana Beli Peternakan Sapi di Belgia Dikaji Ulang

  • www.nusabali.com-parta-minta-rencana-beli-peternakan-sapi-di-belgia-dikaji-ulang

JAKARTA, NusaBali
Wacana Menteri BUMN, Erick Thohir membeli peternakan sapi di Belgia guna mengurangi impor mendapat reaksi keras dari anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta.

Menurut Parta, kebijakan tersebut bukan cara mengurangi impor daging sapi. Justru, tidak mendorong kemandirian dan kedaulatan pangan. "Seharusnya, semangatnya adalah membangun kedaulatan pangan. Kalau beli perusahaan peternakan luar negeri, lalu daging sapinya dibawa ke Indonesia itu sama saja impor,” kata Parta, Senin (19/4). Parta meminta Menteri BUMN mengkaji matang untuk membeli peternakan sapi di Belgia.

Anggota Fraksi PDIP ini menyarankan Menteri BUMN membuat peternakan sapi di dalam negeri, karena dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat.

Di lain sisi, dapat mengurangi beban biaya impor dan menumbuhkan industri pakan ternak serta pengolahan daging. Cara lainnya, Parta meminta Menteri BUMN konsentrasi membuat kebijakan yang mendukung pada industri peternakan sapi lokal. “Yang penting itu adalah keberpihakan pada peternakan sapi dalam negeri, misalnya perbaiki kualitas bibit, kualitas pakan dan lakukan penelitian bagaimana membuat daging sapi dalam negeri menjadi empuk," kata Parta.

Kemudian Parta meminta Menteri BUMN memperbaiki tata niaga perdagangan sapi yang tak ramah. “Perbaiki tata kelola pasarnya agar sapi lokal bisa masuk pasar, bisa masuk hotel, restoran. Selama ini kan, ini kendalanya. Hal itu yang mestinya jadi concern Menteri BUMN, bukan yang lain,” tegas Parta.

Parta yakin sektor peternakan sapi akan kembali berdenyut dengan kebijakan-kebijakan dan stimulus yang bagus. Baginya, jika pasar kondusif, peternak sapi dalam negeri akan bergairah. Selain itu, jalur transportasi juga perlu mendapat perhatian untuk memangkas biaya yang tinggi. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membangun tol laut. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah akses pengiriman sapi-sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) guna memenuhi pasokan kebutuhan di Pulau Jawa dan pulau lainnya.

"Artinya, ini potensi yang harus terus digenjot dan dimaksimalkan,” ucap Parta. Parta membeberkan, sepanjang kurun waktu 2019-2020, sapi- sapi yang didatangkan dari NTT ke Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera itu jumlahnya mencapai jutaan. Artinya Indonesia bisa memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa harus impor. Bahkan, Bali memiliki potensi peternakan sapi yang sangat baik kualitasnya.

“Jika ini diperhatikan dan dimaksimalkan, maka bisa merangsang pertumbuhan ekonomi dalam skala luas sebenarnya. Sekali lagi, saya harap menteri BUMN tidak serius soal wacana membeli peternakan sapi di Belgia karena hal tersebut akan kontra produktif dari berbagai sudut jika dilakukan,” imbuh Parta. *k22

Komentar