nusabali

Rumah Kelahiran Desak Made di Desa Melinggih, Payangan Sepi

  • www.nusabali.com-rumah-kelahiran-desak-made-di-desa-melinggih-payangan-sepi

GIANYAR, NusaBali
Dr Desak Made Darmawati MM, oknum dosen sebuah perguruan tinggi di Jakarta yang video ceramahnya bernada melecehkan Agama Hindu lalu viral di media sosial terungkap berasal dari Gianyar.

Rumah kelahirannya berlokasi di Pondokan Giri Kesuma, Banjar Badung, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.  NusaBali yang menyambangi rumah kelahiran Desa Made Darmawati, Sabtu (17/4) pukul 11.00 Wita mendapati suasana rumah yang sepi tanpa ada penghuni. Rumah yang berada di barat Jalan Raya Payangan ini sejak lama tanpa penghuni. Kedua orangtua Desak Made Darmawati telah tiada. Sedangkan saudara-saudaranya dominan merantau. Hanya jika rahinan tertentu, ada salah satu kakaknya yang datang untuk mebanten. Hanya saja, Kelian Dusun Banjar Badung, I Made Suyantara tidak mengetahui pasti identitas kakak dari Desak Made ini.

"Karena KTP Denpasar, di sini hanya mebanjar adat. Kalau ada acara adat, biasanya aktif ngayah," ujarnya. Terkait pindah agama Desak Made dari Hindu ke Islam, Kelian Suyantara juga mengaku tidak tahu. "Keluarganya jarang di rumah. Kecuali ada petedunan atau upacara. Yang datang kakak paling besar kalau ndak salah," ujarnya.

Sementara itu, Dewa Ngakan Rai Budiasa selaku tokoh masyarakat setempat mengaku pernah mengenal keluarga Desak Made Darmawati. Sepengetahuan Dewa Rai Budiasa, dulu keluarga Desak Made termasuk keluarga terhormat. "Orangtuanya pengabih Puri Payangan Saren Kangin. Termasuk rumah masa kecilnya itu, dikasih oleh puri," jelas Dewa Rai Budiasa yang mengaku tidak ada hubungan keluarga dengan Desak Made ini.

Desak Made seperti diucapkan dalam video yang viral, merupakan bungsu dari 11 bersaudara. Dua kakaknya sebagai anggota TNI. "Ada yang tugas di Jakarta dan Kalimantan," ujarnya. Sedangkan dengan Desak Made, pemilik Yayasan Yasa Putra Sedana ini mengaku sempat kenal saat Desak Made kuliah di Jakarta.

"Saya pernah tahu saat dia kuliah di Jakarta. Hubungan kami sebagai warga Bali biasa di perantauan. Saling kunjunganlah," jelasnya. Sebagai orang Bali, Dewa Rai Budiasa melihat memang tindakan Desak Made sangat mencoreng agama Hindu dan pulau Bali.

"Saya melihat memang sangat disayangkan. Karena latar belakang keluarganya cukup terhormat," ujarnya. Di sisi lain, Dewa Rai Budiasa memprediksi kejadian ini muncul karena pemahaman tentang agama Hindu dari seorang Desak Made masih lemah. "Tantangan orang Bali ke luar memang itu. Saat adaptasi dengan paham baru yang mayoritas, mudah terpengaruh," ujarnya.

Hal ini menurut Dewa Rai sekaligus sebagai kritik sosial untuk Bali sendiri, agar pendidikan agama lebih dimatangkan pada generasi muda. "Pasraman TK, SD supaya lebih dimantapkan. Di sekolah juga perlu peningkatan pembelajaran agama. Ini momentum bagi Majelis Desa Adat (MDA) dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk berperan lebih menukik, karena pendidikan agama ini penting," jelas Dewa Rai Budiasa yang pernah lama tinggal di Jakarta ini.

Sementara Ketua PHDI Gianyar, I Wayan Ardana mengatakan dirinya pernah bertetangga dengan keluarga Desak Made Darmawati di Pondokan Giri Kesuma Banjar Badung, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar. "Masa kecilnya dulu saya tahu. Bertetangga karena saya kecil tinggal di Giri Kesuma. Ibu Desak ini lahir dan tinggal di sana," terang Ardana.

Masa kecil Desak Made Darmawati, sepengetahuannya biasa-biasa saja. Wayan Ardana mengaku kenal hingga tamat SMA. "Sampai tamat SMA di Payangan, kemudian diajak kakaknya ke Jakarta. Sejak saat itu sampai sekarang tidak pernah ketemu, wajah pun saya lupa," ungkapnya. Sehingga sebagai mantan tetangga, dirinya kaget mendengar polemik ini. "Karena waktu kecil tidak selincah itu. Mungkin karena sudah jadi dosen. Sangat disayangkan, apalagi sudah doktor bicara tanpa dasar," ungkapnya.

Wayan Ardana berharap Desak Made cepat menyadari diri. "Mudah-mudahan beliau cepat sadar, bagaimanapun dia saudara. Mudah-mudahan ingat dengan NKRI. Kami PHDI doakan semua baik-baik saja, masyarakat jangan anarkis mengingat masih pandemi. Semua aspirasi kami pasti teruskan," jelasnya.

Informasi yang dihimpun Desak Made Darmawati diketahui setamat SMA ikut kakaknya merantau ke Jakarta. Di ibukota, dia kuliah di salah satu universitas. Namun semenjak saat itu, keluarganya di Bali seperti kehilangan kontak dengan Desak. Keluarganya hanya tahu kalau Desak sudah menikah, namun keluarganya bahkan tidak tahu dia menikah dengan siapa. Kini, Desak Made adalah adalah Dosen Pendidikan Ekonomi di FKIP UHAMKA Jakarta. Dia juga menjabat Ketua Pusat Kewirausahaan dan Karier Mahasiswa UHAMKA Jakarta. *nvi

Komentar