nusabali

Terdampar Hampir 11 Jam, Paus Kepala Melon Selamat

  • www.nusabali.com-terdampar-hampir-11-jam-paus-kepala-melon-selamat

NEGARA, NusaBali
Warga menemukan seekor Paus kepala melon (peponocephala electra) terdampar di pinggir perairan Pantai Tembles, Banjar Anyar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (16/4) pagi.

Saat ditemukan, Paus dalam kondisi hidup. Warga akhirnya berhasil menyelamatkan Paus ini setelah terdampar hampir 11 jam. Paus dengan ukuran panjang sekitar 2,65 meter yang bentuknya hampir sama seperti lumba-lumba ini,  ditemukan terdampar oleh salah warga setempat, I Made Tirta,45. Saat itu, dia sedang menjaring ikan di pantai setempat pada pukul 07.00 Wita. Melihat Paus itu masih  dalam kondisi hidup, Tirta langsung memberitahukan sejumlah warga lainnya. Warga pun berusaha melakukan pertolongan dengan cara mendorong Paus tersebut ke tengah.

Setelah berkali-kali dilakukan upaya pertolongan, namun Paus ini tetap kembali ke pinggir karena terdorong ombak yang cukup besar, akhirnya warga berusaha melapor kepada Bhabinkamtibmas Desa Penyaringan. Menerima laporan tersebut, sejumlah personel dari Polsek Mendoyo turun memantau. Begitu juga diteruskan koordinasi dengan pihak Sat Polair Polres Jembrana dan Kantor Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jembrana.

Memasuki pukul 10.00 Wita, 2 orang personel Sat Polair Polres Jembrana tiba di lokasi dibantu sejumlah warga, sempat kembali menolong Paus itu, namun gagal. Sekitar pukul 11.00 Wita, 4 petugas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jembrana yang tiba di lokasi, juga kembali melakukan upaya pertolongan dengan cara mendorong Paus sampai ke tengah laut, dan tetap gagal.

Kemudian sekitar pukul 13.00 Wita, 2 orang petugas Resort KSDA Jembrana yang tiba di lokasi, melakukan observasi terhadap Paus tersebut. Hasilnya, kondisi Paus itu diketahui masih hidup. Saat itu juga dilakukan upaya pertolongan Paus tersebut dengan menyiram air laut, sambil menunggu upaya pertolongan dari pusat rehabilitasi Dolphin Project Singaraja, Buleleng.

Selanjutnya pada sekitar pukul 14.30 Wita, 5 orang dari pusat rehabilitasi Dolphin Project Singaraja juga dibantu oleh Satgas Lingkungan Penjarakan, Gerokgak, Buleleng, melakukan upaya pertolongan dengan menggotong Paus tersebut ke tengah laut. Saat digotong sampai ke tengah laut, Paus itu sempat tampak berusaha kembali ke tengah laut.

Namun sampai pukul 16.30 Wita, upaya penyelamatan Paus di pantai Tembles tersebut, belum berhasil. Di mana Paus yang sudah dalam keadaan lemas itu, tidak bisa berenang kembali ke tengah laut karena ombak yang cukup besar. Mempertimbangkan kondisi ombak tersebut, penyelamatan Paus itu dipindah ke wilayah perairan yang lebih tenang, dan diangkut menggunakan pick up ke wilayah pantai Pengambengan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana.

Setelah turun dari Pantai Pengambengan, Paus yang juga dievakuasi bersama tim dari asosiasi Dokter Hewan Megafauna Akuatik Indonesia dan dibawa ke tengah laut menggunakan jukung nelayan itu, akhirnya dilepaskan di  wilayah perairan Cupel, Desa Cupel, Kecamatan Negara pada sekitar pukul 18.00 Wita. Atau tepatnya, berhasil diselamatkan berselang 11 jam dari awal Paus itu ditemukan terdampar di pantai Tembles pada sekitar pukul 07.00 Wita.

Koordinator Satuan PSDKP Jembrana, Albertus Septiyono mengatakan, saat dibawa ke Pengambengan sampai dilepaskan di perairan Cupel itu, kondisi Paus kepala melon itu dipastikan masih dalam kondisi selamat. Setelah dilepaskan, Paus yang sebelumnya dikira merupakan lumba-lumba itu, tampak cukup aktif dan kembali menyelamat di laut. “Kondisinya masih selamat dan sudah langsung menyelam. Mudah-mudahan saja tidak terdampar lagi,” ujarnya.

Menurut Albertus Septiyono, belum bisa dipastikan apa penyebab sampai Paus itu ditemukan terdampar di pantai Tembles. Namun dari perkiraan sementara, Paus kepala melon itu murni terbawa arus. “Tidak ada tanda-tanda mengarah perburuan. Kemungkinan terbawa arus, dan terdampar karena ombak yang cukup besar di pantai Tembles,” ucapnya. *ode

Komentar