nusabali

Siapkan Ratusan Porsi Bubur Arab Tiap Berbuka Puasa

Masjid Agung Jami’ Singaraja Bangkitkan Tradisi Lama

  • www.nusabali.com-siapkan-ratusan-porsi-bubur-arab-tiap-berbuka-puasa

SINGARAJA, NusaBali
Masjid Agung Jami’ Singaraja yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng memiliki tradisi baru berbuka puasa.

Tahun ini pengurus majid menyiapkan menu spesial berbuka puasa yakni bubur arab untuk jamaah dan warga sekitar masjid. Setiap harinya sedikitnya ada 200 porsi bubur arab yang dibagikan untuk berbuka puasa.

Tradisi ini dimulai sejak Selasa (13/4) menginjak hari pertama puasa di bulan Ramadhan 1442 Hijriyah. Penanggungjawab kegiatan buka puasa Ramadhan Masjid Agung Jami’ Singaraja Riono Junianto, Kamis (15/4) kemarin menjelaskan ide memasak bubur arab itu tak lepas dari sejarah berkumimnya warga di Kampung Kajanan. Warga muslim keturunan Arab ini, setiap Ramadhan memasak menu spesial ini. Hanya saja mereka memasaknya di rumah masing-masing. Menu ini pun mulai tergerus dan sempat hilang puluhan tahun.

“Sekitar 20-30 tahunan budaya berbuka dengan bubur Arab ini hilang. Beberapa warga yang sekarang usianya sudah berkepala empat, terakhir makan menu ini umur belasan. Sehingga kami ingin bangkitkan budaya ini lagi,” kata Riono. Mengawali kembali budaya yang pernah hilang itu pengurus masjid pun menggali bahan yang dipakai membuat menu bubur Arab. Bahkan menu yang didapat dari Anisah Bobsaid, 64, warga keurunan Arab yang lahir dan tua di Buleleng sudah diujicobakan sebelumnya dalam porsi besar.

Sementara itu pembuatan bubur Arab dilakukan di halaman masjid. Sejumlah pemuda secara bergantian bertugas mengaduk adonan bubur. Bahannya pun sangat sederhana yakni beras, daging kambing, santan, bumbu gule dan sejumlah rempah-rempah seperti jintan dan kapulaga. Semua bahan dicampur dalam satu wajan besar dan diaduk selama 4-5 jam secara bergantian.

Seluruh proses memasak bubur Arab sudah dimulai sejak pukul 15.00 wita. Sepuluh kilogram beras akan mendapatkan 200 porsi bubur. Waktu memasak yang cukup lama itu menggunakan kayu bakar untuk memunculkan rasa bubur yang lebih gurih yang disempurnakan dengan kaldu dari daging kambing.

Warga muslim di sekitar Masjid Jami’ meyakini bubur Arab dapat memulihkan stamina setelah seharian berpuasa. Mulut yang hambar karena seharian tak tersentuh makanan dan air kembali akan berselera dengan sejumlah rempah yang ditambahkan. Tubuh usai mengonsumsi bubur Arab ini pun kembali hangat dan benergi. *k23

Komentar