nusabali

Umanis Galungan, Objek Wisata Sangeh Banjir Pengunjung

  • www.nusabali.com-umanis-galungan-objek-wisata-sangeh-banjir-pengunjung

MANGUPURA, NusaBali
Libur hari raya menjadi angin segar untuk menambah pendapatan yang selama ini minus.

Seperti saat Umanis Galungan atau sehari setelah Hari Suci Galungan, Objek Wisata Sangeh, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung, kebanjiran pengunjung. Bahkan, kurang lebih 3.000 tiket ludes terjual.

“Saat ini berkali-kali lipat peningkatan pengunjung. Selama pandemi Covid-19, kami hanya menerima kunjungan paling banyak 10 orang di hari-hari biasa. Namun, Umanis Galungan ini kurang lebih 3.000 tiket terjual,” kata  ungkap Ketua Pengelola Objek Wisata Sangeh Made Sumohon, dikonfirmasi Kamis (15/4).

Jumlah kunjungan yang berlipat-lipat dalam sehari kemarin, kata Sumohon, sangat membantu terutama biaya operasional membengkak karene omzet yang turun drastis. Menurutnya, minat wisatawan untuk berkunjung saat libur hari raya ini sangat tinggi. Bahkan, ada wisatawan yang menghubungi sehari sebelumnya, karena khawatir ditutup untuk umum.

Meski kebanjiran pengunjung, Sumohon berharap pandemi segera berlalu, sehingga pariwisata bisa kembali pulih seperti sediakala. Dia khawatir dengan biaya operasional, apabila pandemi berkepanjangan. Sebab, biaya operasional termasuk pakan monyet nilainya lumayan besar.

Menurut Sumohon, dalam sebulan menganggarkan biaya Rp 15 juta untuk pakan monyet, seperti ketela dan pisang. “Sekitar 600 monyet yang harus kami beri makan. Belum lagi monyet beranak pianak cukup banyak, sehingga diperkirakan jumlahnya lebih banyak dari itu,” katanya.

“Dulu biaya pakan tidak terasa, karena omzetnya bisa menutupi. Sekarang sejak pandemi, terasa sekali pengeluarannya, apalagi omzet turun. Tahun ini kami pakai sisa dana kas tahun-tahun sebelumnya. Paling cukup untuk setahun saja,” kata Sumohon.

Tidak jauh berbeda dengan kondisi di Objek Wisata Taman Ayun. Sejak pagi hingga sore, Taman Ayun yang terletak di Desa/Kecamatan Mengwi, Badung, ini cukup ramai didatangi pengunjung. Dari sekedar jalan-jalan, berswafoto, hingga mengagumi keindahan dan kemegahan Taman Ayun yang merupakan warisan budaya dunia oleh UNESCO. “Hanya lokal (wisatawan lokal, Red).Tidak terlalu ramai,” ujar I Ketut Suanda, seorang petugas di pintu masuk Objek Wisata Taman Ayun. Sementara, wisatawan mancanegara (wisman) sejak pandemi Covid-19, tidak ada yang berkunjung ke Taman Ayun. *dar, K17

Komentar