nusabali

Sebanyak 70 Persen Guru SMP di Denpasar Sudah Divaksin

Pemkot Targetkan Tuntas pada Mei 2021

  • www.nusabali.com-sebanyak-70-persen-guru-smp-di-denpasar-sudah-divaksin

DENPASAR, NusaBali
Disdikpora Kota Denpasar memastikan 70 persen guru dan tenaga pendidik tingkat SMP sudah mendapatkan vaksinasi.

Vaksinasi ditarget tuntas dalam satu bulan ke depan atau semuanya tervaksin pada Mei 2021 mendatang. Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar AA Gede Wiratama, ketika dikonfirmasi pada Kamis (15/4), menjelaskan program Pemerintah Kota Denpasar terkait vaksinasi bagi pelayan publik, para guru, dan tenaga pendidik, jumlah guru SMP negeri maupun swasta sebanyak 1.719 orang dan tenaga pendidik sebanyak 524 orang dengan total sebanyak 2.243 orang.

Dari total tersebut sebanyak 70 persennya sudah mendapatkan vaksinasi. Sedangkan 30 persennya yang belum tervaksinasi masih dalam tahap lanjutan yang ditarget rampung pada Mei 2021.

“Ini sangat penting karena sebagai syarat agar para orangtua murid tidak waswas ketika memberikan anaknya izin mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Selain itu, ini syarat tambahan yang kami ajukan ke Kemendikbud pada saat rapat, 30 Maret 2021 lalu,” ungkap AA Gede Wiratama.

Menurutnya, target 100 persen tuntas guru-guru SMP tervaksin pada Mei itu berpeluang besar tercapai. Apalagi, ditambah dengan program dari Pemkot Denpasar yakni vaksinasi massal berbasis banjar.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada sekolah-sekolah, terutama para kepala sekolah untuk mengarahkan guru maupun tenaga pendidik mereka untuk melakukan sistem jemput bola dengan aktif mengikuti vaksinasi bagi yang belum. “Ini berlaku bagi SMP negeri maupun swasta. Mereka dapat memilih fasyankes yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Denpasar,” ucapnya.

AA Gede Wiratama menegaskan, meski para guru dan tenaga pendidik telah tervaksin 100 persen nantinya, itu bukan syarat mutlak uji coba PTM bisa dilakukan. Karena, syarat utama tersebut ada di tangan para orangtua murid. “Meski guru sudah divaksin, tapi orangtua murid bersikeras tidak memberikan izin, ya pemerintah maupun kami di Disdikpora tidak bisa memaksa. Meskipun juga dari sarana dan prasarana prokes penunjang uji coba PTM nanti juga sudah dilengkapi oleh pihak sekolah,” tandasnya.

Dia mencontohkan, dalam satu kelas terdapat 30 orang murid. Jika hanya 10 orang saja yang diizinkan, otomatis hanya 10 orang murid itu saja mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka. Sisanya, mengikuti pembelajaran lewat daring dari rumah masing-masing. “Karena sesuai instruksi Kemendikbud, uji coba PTM ini terbatas dengan menggunakan shift, artinya sebagian langsung, sebagian daring,” kata AA Gede Wiratama. *mis

Komentar