Solidaritas Bali Peduli NTT Bergerak, Terkumpul Rp 73,4 Juta
DENPASAR, NusaBali.com – Tiga hari bergerak, Solidaritas Bali Peduli NTT berhasil mengumpulkan Rp 73,4 juta lebih dari para dermawan. Donasi itu dikumpulkan dalam dua kali turun ke jalan.
Pertama pada Rabu (7/4/2021) berhasil mengumpulkan Rp 36.006.800 dan pada Jumat (9/4/2021) terkumpul dana bantuan sebesar Rp 37.486.000. “Donasi yang kami peroleh selama posko dibuka akan disalurkan kepada korban bencana melalui jaringan kami di Cipayung Plus,” ujar Putra Umbu Sangera, Humas Solidaritas Bali Peduli NTT, Jumat (9/4/2021).
Pada hari pertama, penggalangan dana dilakukan di empat titik diantaranya di lampu merah Jalan PB Sudirman, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cokroaminoto, dan Sanur. Sedangkan aksi kedua, di Jalan PB Sudirman, Jalan Imam Bonjol – Teuku Umar, Jalan Cokroaminoto – Gatot Subroto, Jalan Raya Tohpati, dan Sanur.
Dalam aksi hari kedua, para mahasiswa dibagi ke dalam beberapa tim membentangkan banner yang bertuliskan keterangan mengenai informasi kegiatan Solidaritas Bali Peduli NTT dan berorasi menjelaskan secara singkat mengenai bencana alam yang terjadi di NTT. Selain itu ada juga yang membawa kardus sebagai tempat untuk berdonasi.
Dalam aksi yang berlangsung mulai pukul 15.00 hingga 18.00 Wita, ada sekitar 75 orang yang turun jalan. “Di tiap titik, tim ada 15-20 orang. Kami juga menaati protokol kesehatan dengan ketat agar tidak menimbulkan kerumunan massa. Kami juga sudah membuat surat pemberitahuan ke Polresta Denpasar,” kata Rian Ngari, koordinator solidaritas.
Sebelumnya, Solidaritas Bali Peduli NTT sudah membuka posko relawan yang terletak di Hard Coffee, Jalan Raya Puputan nomor 90A, Renon, Denpasar. Selain itu, terdapat posko baru yang terletak di Handmad Store yang terletak di Jalan Tukad Barito 88x Denpasar. Masyarakat bisa menyumbangkan sembako, pakaian layak pakai, obat-obatan, serta makanan instant.
Pada hari pertama, penggalangan dana dilakukan di empat titik diantaranya di lampu merah Jalan PB Sudirman, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cokroaminoto, dan Sanur. Sedangkan aksi kedua, di Jalan PB Sudirman, Jalan Imam Bonjol – Teuku Umar, Jalan Cokroaminoto – Gatot Subroto, Jalan Raya Tohpati, dan Sanur.
Dalam aksi hari kedua, para mahasiswa dibagi ke dalam beberapa tim membentangkan banner yang bertuliskan keterangan mengenai informasi kegiatan Solidaritas Bali Peduli NTT dan berorasi menjelaskan secara singkat mengenai bencana alam yang terjadi di NTT. Selain itu ada juga yang membawa kardus sebagai tempat untuk berdonasi.
Dalam aksi yang berlangsung mulai pukul 15.00 hingga 18.00 Wita, ada sekitar 75 orang yang turun jalan. “Di tiap titik, tim ada 15-20 orang. Kami juga menaati protokol kesehatan dengan ketat agar tidak menimbulkan kerumunan massa. Kami juga sudah membuat surat pemberitahuan ke Polresta Denpasar,” kata Rian Ngari, koordinator solidaritas.
Sebelumnya, Solidaritas Bali Peduli NTT sudah membuka posko relawan yang terletak di Hard Coffee, Jalan Raya Puputan nomor 90A, Renon, Denpasar. Selain itu, terdapat posko baru yang terletak di Handmad Store yang terletak di Jalan Tukad Barito 88x Denpasar. Masyarakat bisa menyumbangkan sembako, pakaian layak pakai, obat-obatan, serta makanan instant.
Solidaritas yang dicanangkan berlangsung selama dua minggu ke depan dan akan terus dievaluasi. Putra menyatakan tidak ada target khusus. “Kami berharap sebanyak-banyaknya bisa terkumpul. Jika kami rasa sudah cukup maka kemungkinan akan langsung kami distribusikan. Kami juga akan terus evaluasi kegiatannya,” imbuh Putra yang juga merupakan Ketua GMKI Cabang Denpasar ini.
Dengan adanya kegiatan ini, pihak Solidaritas berharap masyarakat Bali mau turut membantu korban bencana di NTT. Pihak Solidaritas Bali Peduli NTT sendiri terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa seperti KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), PMKRI (Persatuan Mahasiswa Katolik Repulik Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), LMND (Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi), IMMAPA (Ikatan Mahasiswa Papua) serta sejumlah organisasi lainnya.
“Melalui aksi solidaritas ini kami meminta pada pemerintah provinsi NTT untuk bisa menangani dengan cepat terkait bencana alam yang terjadi di NTT. Besar harapan kami bagi masyarakat Bali ketika melihat teman-teman kami melakukan solidaritas ini mohon jangan dipelintir karena aksi ini merupakan aksi kemanusiaan. Jadi mari kita dukung bersama-sama saudara-saudara yang terkena musibah di NTT dan kiranya apa yang kita lakukan bisa bermanfaat,” tandas Putra dan Rian.
Bantuan untuk korban bencana NTT yang disebabkan siklon Seroja sendiri sangat diperlukan. Pasalnya banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Minggu (4/4/2021), menyebabkan 165 korban meninggal dunia, 45 hilang, ratusan rumah hancur, dan ribuan kepala keluarga (KK) mengungsi.
Dengan adanya kegiatan ini, pihak Solidaritas berharap masyarakat Bali mau turut membantu korban bencana di NTT. Pihak Solidaritas Bali Peduli NTT sendiri terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa seperti KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), PMKRI (Persatuan Mahasiswa Katolik Repulik Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), LMND (Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi), IMMAPA (Ikatan Mahasiswa Papua) serta sejumlah organisasi lainnya.
“Melalui aksi solidaritas ini kami meminta pada pemerintah provinsi NTT untuk bisa menangani dengan cepat terkait bencana alam yang terjadi di NTT. Besar harapan kami bagi masyarakat Bali ketika melihat teman-teman kami melakukan solidaritas ini mohon jangan dipelintir karena aksi ini merupakan aksi kemanusiaan. Jadi mari kita dukung bersama-sama saudara-saudara yang terkena musibah di NTT dan kiranya apa yang kita lakukan bisa bermanfaat,” tandas Putra dan Rian.
Bantuan untuk korban bencana NTT yang disebabkan siklon Seroja sendiri sangat diperlukan. Pasalnya banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Minggu (4/4/2021), menyebabkan 165 korban meninggal dunia, 45 hilang, ratusan rumah hancur, dan ribuan kepala keluarga (KK) mengungsi.
Komentar