Dampak Pandemi Covid-19, Masyarakat Hanya Cari Hiasan Penjor Sederhana

Pandemi Covid-19 ini menyebabkan daya beli masyarakat turun. Kini masyarakat rata-rata membeli hiasan yang sederhana. Salah seorang penjual hiasan penjor di Jalan Raya Kapal, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Ni Wayan Sumadri, mengaku saat ini sudah ada pembeli yang mencari kebutuhan hiasan penjor. Namun belum begitu ramai, kemungkinan karena Galungan masih 5 hari lagi. “Sudah mulai ada yang mencari hiasan penjor. Tapi belum begitu ramai sih, mungkin hari Minggu,” ujarnya, Kamis (8/4).

Adapun berbagai alat atau hiasan penjor pun dijual mulai dari rumput ilalang, sampian, padi-padian, hiasan sanggah, tamyang, kolong-kolong dan yang lainnya. Harga jualnya pun bervariasi mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 550 ribu, tergantung jenis dan ukuran hiasan penjor tersebut.

Penuturan Sumadri yang sudah membuka usaha hiasan penjor sejak tahun 2009 ini, kondisi pandemi Covid-19 diakui memang berdampak pada semua sektor kehidupan. Termasuk usahanya agak sepi pembeli ketimbang tahun-tahun sebelumnya. “Sekarang orang mencari hiasan penjor yang biasa-biasa saja. Beda dengan dulu. Sebelum pandemi, banyak mencari hiasan yang bagus terutama janur-janur tersebut,” jelas Sumadri tetap bersyukur.

Dikatakan, pandemi Covid-19 juga menurunkan daya beli masyarakat dalam membeli hiasan penjor. Jika dulu, budget orang membeli bahan penjor bisa sampai Rp 300 ribu, untuk mendapatkan bahan-bahan yang besar-besar dan bagus. Sedangkan sekarang, masyarakat membeli yang sederhana saja sudah dirasa cukup.

“Berbeda saat sekarang, masyarakat hanya cari yang sederhana. Budgetnya sekitar Rp 150 ribu sudah dapat hiasan penjor lengkap, namun yang sederhana,” ucap Sumadri sambil mengatakan jika pembeli ramai pendapatannya bisa sampai Rp 5 juta per hari. *ind