nusabali

DPRD Minta Goa Jepang Dihiasi Karya Seni

  • www.nusabali.com-dprd-minta-goa-jepang-dihiasi-karya-seni

DPRD Klungkung angkat bicara terhadap upaya Pemkab Klungkung untuk menata kawasan obyek wisata Goa Jepang, lewat anggaran APBD induk 2017 sebesar Rp 3,2 miliar.

SEMARAPURA, NusaBali
Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi PDIP, Sang Nyoman Putrayasa, minta kepada Pemkab agar memasang ragam seni khas Klungkung pada goa peninggalan zaman penjajahan Jepang ini.

“Bisa dilengkapi lukisan, patung dan aksesoris kesenian lainnya,” ujarnya saat ditemui, Senin (5/12). Kata dia, jika didukung faktor seni dan budaya tersebut, maka wisatawan yang berkunjung tidak hanya disuguhi panorama Goa Jepang saja. Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang seniman senior Sukanta Wahyu beberapa tahun lalu. Ketika itu suasana di Goa Jepang benar-benar hidup, karena dihiasi dengan aneka lukisan dan patung yang memiliki nilai estetika tinggi. “Sayang, beliau sudah angkat kaki dari Goa Jepang pada 2014,” kenang politisi asal Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan ini.

Disebutkan, Sukanto Wahyu memilih meninggalkan Goa Jepang karena Pemkab akan melakukan penataan di areal tersebut. Namun saat itu belum dijelaskan pola penataannya akan seperti apa, apakah sang seniman ini akan difasilitasi tempat dan sebagainya. Karena belum ada jawaban yang jelas dari eksekutif, maka dia memilih mengkemas barang-barang dan karya seninya untuk dibawa pulang. “Saya yang turut mendampingi beliau, saat itu menghadap ke Bupati Klungkung,” tegasnya.

Meskipun sejak saat itu penataan Goa Jepang sudah digaungkan, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Kalau saja dalam rentang itu Sukanto Wahyu masih difasilitasi tempat, tentu suasana di Goa Jepang, tetap hidup dan berwarna. “Kalau karya-karya beliau memang luar biasa, saya juga ada mengelokesi karya lukisannya,” katanya.

Putrayasa menambahkan, ketika nanti areal Goa Jepang akan ditata, sebaiknya di areal Goa Jepang jangan dibuka kuliner, karena lama-kelamaan bisa memberikan kesan kumuh. Dia menyarankan untuk membuka kedai kopi saja, nanti untuk kuliner bisa dikembangkan di wilayah Lepang, Desa Takmung, Banjarangkan. Begitupula ketika sudah ditata dan tersedia berbagai faslitas penunjang, sekaligus akan menjadi satu paket dengan wisata lainnya di Kota Klungkung dan desa-desa wisata. “Jalur Goa Jepang memang strategis sebagai destinasi pariwisata, mengingat posisinya di pinggir jalan utama jalur Banjarangkan-Klungkung,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PU Klungkung Gusti Nyoman Supartana mengatakan, Pemkab sudah mengalokasi pada APBD induk 2017 sebesar Rp 3,260 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan tempat parkir, toilet, bale bengong, senderan, toko souvenir, jalan setapak termasuk menuju Tukad Bubuh. Mengenai lokasi parkir akan menggunakan memanfaatkan lahan di sisi selatan jembatan Tukad Bubuh. “Tetapi dalam penataan ini kami tidak ada mengotak-atik Goa Jepang, karena merupakan benda cagar budaya,” ujar Supartana, belum lama ini. * wa

Komentar