nusabali

Nasabah LPD Bangkang Datangi Polres Buleleng

  • www.nusabali.com-nasabah-lpd-bangkang-datangi-polres-buleleng

Sejumlah nasabah mendatangi Polres Buleleng menanyakan perkembangan kasus dugaan penggelapan pada 2018. Polisi mengalami kendala karena ketua LPD melarikan diri.

SINGARAJA, NusaBali

Sejumlah perwakilan nasabah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Bangkang, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mendatangi Mapolres Buleleng, Rabu (7/4) pagi. Kedatangan mereka untuk menanyakan perkembangan penyelidikan kasus dugaan penggelapan uang tabungan nasabah oleh oknum pengurus LPD yang dilaporkan pada 2018 lalu.

Rombongan nasabah LPD ini ingin bertemu dengan Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa, dengan maksud menanyakan langsung tindak lanjut dari kasus tersebut. Namun setibanya di Mapolres Buleleng, mereka diminta untuk datang lagi pada lain waktu lantaran seluruh pejabat tengah mengikuti kegiatan analisa dan evaluasi (anev) sehingga tidak bisa ditemui.

Salah seorang nasabah LPD Bangkang, Putu Sentana, 52, mengatakan kasus dugaan penggelapan ini memang sudah dilaporkan oleh sejumlah nasabah ke Mapolsek Kota Singaraja pada Januari 2018 lalu, dan ditindaklanjuti oleh Unit Tipikor Satreskrim Polres Buleleng. Informasinya, Unit Tipikor bahkan sempat melakukan audit namun tidak ada kejelasan lagi hingga saat ini.

Dirinya menduga hal ini lantaran pihak kepolisian masih belum menemukan oknum Ketua LPD berinisial Gusti BNW yang diduga melarikan diri. “Tidak ada perkembangannya, kasus ini sudah sejauh apa ditangani. Mungkin ini terjadi karena polisi belum bisa menemukan ketua LPD yang kabur sejak kasus ini kami laporkan,” ungkap Sentana.

Sejak dilaporkan pada tiga tahun silam hingga saat ini, lanjut Sentana, oknum Ketua LPD tak pernah menampakkan batang hidungnya. “Bahkan sampai sekarang ketua LPD itu tidak kelihatan di desa. Rumahnya juga kosong,” imbuh Sentana.

Sentana menyebutkan, dari kasus dugaan penggelapan ini, ibunya bernama Ketut Tirya yang menjadi nasabah LPD mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta lantaran tidak bisa menarik deposito tabungannya. Bahkan, iparnya juga mengalami kerugian sebesar Rp 77 juta.

“Ibu saya sudah meninggal. Sakit ginjal, karena stres uang tabungannya itu hilang, tidak bisa ditarik. Kami berharap polisi bisa segera menindaklanjuti kasus ini, karena jumlah korbannya banyak, dengan total kerugian kurang lebih mencapai Rp 800 juta,” beber Sentana.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Sumarjaya tidak menampik kedatangan sejumlah nasabah LPD Bangkang ke Mapolres untuk menanyakan perkembangan kasus dugaan penggelapan dana LPD tersebut. Namun, karena jajaran pimpinan Polres Buleleng sedang mengikuti anev, rombongan pun diminta untuk bersurat terlebih dahulu kepada penyidik.

Iptu Sumarjaya pun tidak menampik, penyidik mengalami hambatan dalam melakukan penyelidikan, karena kasus dilaporkan saat oknum ketua LPD sudah tidak ada di tempat atau melarikan diri. Lantaran kasus masih dalam tahap penyelidikan, pihaknya pun tidak bisa menerbitkan DPO. Kendati demikian, dia menegaskan kasus ini masih ditangani kepolisian

“Saat penyidik hendak melakukan investigasi untuk menghitung kerugian, terhambat karena ketua LPD tidak ada sehingga tidak bisa dimintai keterangan. Jadi sampai saat ini belum bisa diketahui berapa potensi kerugian uang ditimbulkan. Kami berharap jika ada masyarakat yang mengetahui keberadaan yang bersangkutan untuk memberikan informasi ke kami,” jelas Iptu Sumarjaya. *m

Komentar